Kamis, 28 Mei 2009

Kado di Hari Ultah

“ Hilton membawa bola di kotak penalti. Aji Nurpijal menekel dari belakang dan PENALTI!!! Wasit Jimmy Napitupulu menunjuk titik putih! … Christian Gonzales yang mengambil eksekusi dan … GOAALLLL!!!! 3-2 UNTUK KEUNGGULAN PERSIB BANDUNG!!! Persib berhasil menduduki posisi kedua di klasemen menggeser Persiwa”

Begitulahh kira-kira detik-detik menegangkan pertandingan Persijap melawan Persib yang saya dengar di RRI Bandung. Tak ada televisi yang menyiarkan langsung sehingga saya mendengaarkan lewat radio. Begitu tegang. Begitu dramatis. Luar biasa. Maung Bandung mencetak sejarah, sanggup menang di kandang Persijap Jepara yang terkenal angker.

Lebih luar biasanya lagi, hari itu tanggal 27 Mei bertepatan dengan hari kelahiranku. Sungguh luar biasa, di hari ultah mendapatkan kado kemenangan dari klub tercinta. Muungkin perasaan saya hampir sama dengan Moratti yang mendapatkan hadiah scudetto di hari ultahnya.

Begitu senangnya melihat wall di fesbuk saya. Ada lebih dari 170 komentar yang mengucapkan selamat ulang tahun. Serasa menjadi artis dalam sehari. Ada ucapan dari saudara-saudara (aki, paman,ua,emang, bibi), teman SD, SMP, SMA, Kuliah. Juga ada ucapandari boobotoh dan Interisti kenalan di FB.Ada juga ucapan dari Adrian Colombo, mantan pemain persib yang kini bermain di Uruguay. Ada juga ucapan dari komentator sepakbola, Bung Hardimen Koto. Kru tabloid Soccer, Jalu Wisnu dan jga Irawan Ismunanto. Semuanya sudah saya balas. Cape juga balesnyaa.. hehe.. Belum lagi ucapan saat kuliah. Wah senangnya hatiku. Terima kasih yah semuanya..

Satu lagi, Barcelona keluar menjadi juara Liga Champions. Sungguh luar biasa ultahku bertepatan dengan partai puncak kompetisi sepakbola anttarjawara Eropa. Hari yang sangat ditunggu jutaan penikmat sepakbola. Dan saya memang mengunggulkan Barca menjadi juara malam itu. Terima kasih Persib dan Barcelona telah memberikan hadiah yang manis di hari ultahku.

Barcelona juara di hari ultahku


Harus Lebih Baik
Saya jadi teringat hadis yang begitu popular, “Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin. Jika hari ini lebih buruk dari hari kemarin maka celaka, jika hari ini sama dengan hari kemarin maka jadilah orang yang merugi, jika hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka termasuk orang yang beruntung.”

Maka saat usia saya bertambah, saya berharap dapat menjadi pribadi yang lebih baik. Lebih bak daripada saat usia 20. Kebetulan ultah saya bertepatan dengan akhir kompetisi di berbagai liga. Persib walapun masih gagal menjadi juara, saya rasa kini jauh lebih baik dari tahun kemarin. Berpeluang menjadi runner up, dan pemainnya Christian Gonzales mampu bersaing untuk menjadi top skor. Tahun kemarin Persib hanya bisa finish di posisi kelima wilayah barat.

Sedangkan pencapain Inter justru sama dengan tahun kemaren. Hanya memperoleh scudetto dan kembali gagal di Liga Champions. Namun sedikit lebih baik karena mampu menempatkan Ibrahimovic di daftar top skor. Yang luar biasa tentunya Barcelona. Musim kemaren gagal mendapatkan satu gelar pun, kini sanggup meraih treble winners.

Saya berharap di usia ke-21 ini saya terus bisa menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Ammiin..

Kamis, 21 Mei 2009

Persib Menuju Liga Champion Asia

Kemenangan Persipura atas Persija Minggu (17/5) membuat peluang Persib menjuarai Liga Indonesia pupus sudah. Secara matematis Persib sudah tak mungkin lagi mengejar perolehan poin Persipura. Persipura pun resmi menjadi juara Liga Super 2008/09. Secara tim Persipura memang pantas menjadi juara. Persipura adalah tim yang paling konsisten baik kandang maupun tandang.

Walaupun peluang juara telah pupus, Persib masih mencari kebanggaan lain yakni menjadi runner up yang berarti memperoleh tiket untuk lolos ke babak Liga Champions Asia musim depan. Kemenangan Persib atas Persiwa (20/5) membuat peluang Persib menjadi runner up semakin terbuka. Walau masih ada di peringkat 3 di bawah Persiwa, Persib memiliki dua pertandingan lebih sedikit dibandingkan pesaingnya itu.

Jika benar sukses menjadi runner up dan lolos ke Liga Champions Asia musim depan tentunya menjadi kebanggaan sekaligus pengobat luka kegagalan meraih juara. Terakhir Persib mengukuti turnamen Asia itu adalah tahun 1995. Persib meraih prestasi yang cukup membanggakan. Persib mampu lolos hingga babak perempatfinal. Bahkan pelatih Persib saat itu, Indra M Thohir terpilih sebagai terbaik Asia versi AFC. Prestasi terbaik klub Indonesia di ajang Liga Champions Asia.

Namun saya rasa mengikuti Liga Champion Asia akan membuat pertandingan Persib makin padat. Persib akan mengikuti 3 ajang sekaligus: Copa, Liga, dan juga Liga Champions. Dengan hanya mengikuti 2 kompetisi saat ini saja jadwal Persib sudah begitu padat, bagaimana jika harus 3 kompetisi? Apalagi mengikuti Liga Champion berarti harus bertanding di negara lain seperti Jepang dan Korea yang bisa menguras stamina pemain.




Target Persib di musim depan pun adalah menjadi juara Liga Indonesia. Sebab untuk menjadi juara Liga Champion rasanya sulit. Tak bisa dipungkiri, kualitas liga Indonesia masih di bawah liga Jepang dan Korea. Klub-klub Indonesia kerapkali menjadi pelengkap penderita.

Fakta membuktikan, klub yang berpartisipasi di Liga Champion tak ada yang pernah keluar menjadi juara Liga Indonesia. Mungkin hal itu karena faktor kelelahan akibat semakin banyak pertandingan yang harus dijalani. Tak ada tim yang sukses menjadi juara dua kali berturut-turut di Indonesia. Nasib tragis dialami PSIS musim 1999-00 dan Petrokimia tahun 2003, yang terdegradasi setelah musim sebelumnya meraih juara Liga Indonesia. Faktor kelelahan karena bertanding di Liga Champion Asia??

Persib pun, walau berprestasi di Liga Champion Asia 1995 tak sanggup keluar menjadi juara Liga Indonesia di musim tersebut. Begitu pun dengan Sriwijaya dan PSMS di musim ini.

Benar-benar dilematis. Di satu sisi menjadi kebanggaan, namun di sisi lain peluang Persib menjadi juara otomatis menjadi sulit karena harus berbagai konsentrasi di tiga ajang. Hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri.

Daripada bingung memikirkan hal itu lebih baik melihat peluang Persib meraih posisi runner up. Persib akan menghadapi satu kandang dan empat tandang. Sedangkan Persiwa memiliki sisa dua kandang dan satu tandang. Poin Persib 57, Persiwa 60. Persiwa adalah tim jago kandang, 100 persen sukses meraih kemenangan di kandang. Dengan asumsi Persiwa akan meraih kemenangan di laga kandangnya poin Persiwa menjadi 66, dan beraharap Persitara dapat menaklukan Persiwa.

Dengan demikian jika masih ingin menjadi runner up, selain kemenangan atas Deltras di kandang, Persib harus meraih kemenangan tandang. Minimal dua kemenangan tandang. Sebab jika hanya satu, dan meraih hasil seri di tiga tandang lainnya poin Persib menjadi 66, sama dengan Persiwa. Jika begitu selisih poin yang akan menentukan. Satu kekalahan saja akan membuat peluang Persib menjadi runner up semakin berat.

Ah sama aja bingung.. hehehe.. Yang jelas kini kita hanya berharap yang terbaik untuk Persib. Jika gagal menjadi runner up, berarti itu memang yang terabik bagi Persib. Jika sukses tentunya menjadi sebuah kebanggaan dan tantangan tersendiri karena harus meleawati musim depan yang lebih berat. HIDUP PERSIB!!

Persaingan menuju runner up

Jadwal sisa Persib
(27/5) Persijap Persib
(30/5) Persib Deltras
(2/6) Persitara Persib
(7/6) Persela Persib
(10/6) Persija Persib

Jadwal sisa Persiwa
(23/5) Persitara-Persiwa
( Persiwa-Sriwijaya
Persiwa-PSMS

Sabtu, 16 Mei 2009

Spesialkah Mourinho?

Berbeda dengan musim lalu kali ini Inter sukses menjadi juara Seri-A tanpa menunggu pekan terakhir. Adalah kekalahan Milan atas Udinese (16/5) yang membuat perolehan poin Inter tak terkejar. Inter sukses meraih scudetto ke-17 atau empat kali secara beruntun dengan menyisakan tiga pertandingan!!! Luar biasa!!

Scudetto Inter kali ini terasa sangat spesial. Inter sukses meninggalkan lawan-lawannya dengan jauh. Padahal musim ini Juventus sudah mulai beradaptasi setelah kembali dari Seri-B dan tak ada lagi pengurangan poin bagi klub-klub lain. Ternyata Inter masih bisa membuktikan diri menjadi yang terbaik di Serie-A. Jumlah scudetto Inter kini sama dengan tim sekotanya AC Milan, dengan 17 scudetto, namun masih tertinggal dari Juventus yang telah meraih 27 trofi.

Namun apa yang membedakan Mourinho dengan Mancini? Mourinho diboyong ke Inter agar Intter sukses meraih Liga Champions, namun ternyata The Special One pun gagal. Menurut saya Mourinho masih harus diberi kesempatan. Ingat, saat pertama kali menjadi pelatih Inter musim 2004-05 Mancini pun hanya meraih Copa Italia. Namun musim-musim selanjutnya Mancini selalu sukses meraih gelar demi gelar untuk Inter termasuk scudetto tiga kali berturut-turut.




edited by Muhammad Hafizhuddin




Mourinho menjadi salah satu pelatih istimewa Inter. Dia menjadi orang kesepuluh yang bisa menghadirkan gelar juara bagi I Nerazzurri. Tidak banyak pelatih yang bisa menhadirkan trofi juara Serie-A di musim perdananya. Di Inter hanya ada nama Giovanni Ivernizzi yang pernah melakukannya di musim 1970-71.

Mourinho menjadi pelatih non-Italia keempat di kursi pelatih Inter yang meraih scudetto mengikuti jejak langkah Arpad Veisz (Hungaria), Tony Cargnelli (Austria) dan Helenio Herrera (Argentina). Ia pun sukses menghentikan dominasi pelatih Italia di Serie-A. Terakhir kali hanya Sven Goran Eriksson (Swedia) yang sukses membawa Lazio meraih scudetto musim 1999-00.

Melihat rekor-rekor tersebut Mourinho memang pantas disebut The Special One. Dia memang pelatih yang spesial. Lebih spesial lagi kalo pake telor.. eh salah.. hehe
Lebih spesial lagi kalo ia sanggup meraih trofi Liga Champion untuk Inter musim depan.. FORZA INTER!!!
(kuduna mah Mourinho teh ka Persib uy)

Kamis, 07 Mei 2009

Bertemu Lorenzo Cabanas

Eskalator Bandung Electronic Centre 4 Mei 2009, menuju lantai 1

Sekilas memang tak ada yang aneh. Eskalator panjang menuju lantai 1 di BEC. Tampak sepi di eskalator itu. Hanya ada dua orang. Aku dan pria tinggi besar di sampingku. Aku hanya menatap ke depan dan tak memperhatikan pria di sampingku..

Tiba-tiba ada suara yang memecah keheningan dari bawah, suara satpam yang berjaga di bawah, "Hei, Mr. Cabanas!!"

Mendadak pria di sampingku melihat ke bawah, langsung menyapa satpam yang ada di bawahnya. Aku pun berpikir, "Cabanas, Lorenzo Cabanas pemain Persib? Apa iya??? Ngapain dia di sini?" Aku pun memperhatikan kembali pria yang tepat berdiri di sampingku itu. Wah dia benar-benar Lorenzo Cabanas!!! Seandainya satpam tadi tak memanggil aku benar-benar tak menyadari kehadiran pemain tengah Persib Bandung itu..

Pemain yang biasa aku liat di tipi, yang aku liat di stadion. Pemain termahal Persib Bandung tepat di sampingku! Perasaan bingung, senang campur aduk. Bingung mau apa nih? Salaman? Ajak ngobrol? Foto? Wah ga bawa kamera euy, kamera HP cuman VGA ga bagus, Mau ngobrol, bingung ngomong apa, bilang kumaha damang ngerti gitu yah??

Saat berpikir itu eskalator terus berjalan. Saat anak tangga tinggal 1 lagi, Cabanas menatapku!! Wow,, saling tatap sedetik dua detik, tapi ga ngomong apa-apa. Lalu aku tersenyum kepadanya. Dan..



Eskalator berhenti di lantai 1..
Cabanas langsung jalan begitu saja
Jalan begitu cepat, langsung tak terlihat..
Tak ada yang menyadari kehadirannya di BEC..
mungkin dia sengaja jalan cepat begitu biar ga ada yang nyadar,,

Sangat berbeda saat di mess atau tempat latihan.. puluhan bobotoh berebut berfoto dan minta tanda tangan dia.

wah lain kali harus lebih perhatian nih kalo jalan di mall gitu. Siapa tau tiba2 di sampingku ada Ibrahimovic. Atau mungkin Emma Watson.. ngarep banget yah..hoho..
Oh iya kalo Cabanas memang gagal foto, tapi aku pernah berfoto dengan Tema Mursadat dan Bayu Sutha


Lumayan lah koleksi.. hehe..
Dan entah ada hubunganny atau tidak sehari setelah bertemu denganku (5/5), Cabanas tidak bermain maksimal saat melawan Pelita. Persib pun kalah 2-1 dengan Pelita, membuat mimpi untuk meraih gelar Liga Super tampaknya sulit terwujud..
apakah karena terkesima karena bertemu denganku sehingga Cabanas tak bermain maksimal? Entahlah..

Minggu, 03 Mei 2009

Mengejar dan Dikejar

Mengejar dan dikejar. Dua hal yang sangat berlawanan. Yang satu bermakna aktif yang satu lagi bermakna pasif. Mengejar berarti melakukan, berusaha secara aktif. Kalo "dikejar" ada subjek lain yang mengejar, kita bersifat pasif.

Yang jelas saat kompetisi hampir berakhir sekarang ini, ada aktivitas mengejar dan dikejar. Klub yang berada di puncak akan selalu dikejar oleh tim di bawahnya. Sejarah mencatat ada beberapa tim yang berhasil dikejar tim yang ada di bawahnya saat liga memasuki pekan terakhir. Contohnya Inter disalip Juventus di musim 2001/02 di pekan terakhir. Moga tak terulang.

Inter kini berada dalam posisi dikejar. Hasil yang kurang memuaskan dari pekan ke-31 hingga 33 membuat selisih poin dengan Milan hanya 7 angka. Bayangkan dalam 3 pekan tersebut Inter hanya sanggup merebut 2 poin dari kemungkinan 9 poin. Untunglah pekan ke-34 Inter sanggup bangkit. Inter sanggup mengalahkan Lazio dengan skor 2-0.



Kemenangan itu membuat Inter hanya membutuhkan dua kemenangan lagi untuk memastikan scudetto ke-17. Itu jika Milan selalu menang, jika Milan gagal meraih poin mungkin scudetto bisa diraih lebih cepat. Ternyata di pekan ini Milan pun sanggup menang, melawan Catania 2-0. Menariknya dua pekan lagi, di pertandingan yang menentukan scudetto Inter akan menghadapi Siena. Musim lalu Siena sukses menunda pesta scudetto Inter sehingga harus ditentukan hingga pekan terakhir.

Berbeda dengan Inter, Persib saat ini berada dalam posisi mengejar. Mengejar Persipura yang begitu kokoh menjadi pemuncak klasemen. Kemenangan demi kemenangan yang diraih Persib membuat Persib berpeluang meraih trofi juara. Trofi juara yang pertama dan terakhir kalinya direbut musim 1994/95.

Hasil positif, yakni 17 partai tanpa kekalahan membuat Persib memiliki potensi untuk menyalip Persipura. Memang, kini Persib berada di posisi keempat. Namun Persib baru mengantongi 24 pertandingan, sedangkan Sriwijaya sudah 29, Persiwa dan Persipura 28 bertanding. Bisa dibilang, persaingan kini tinggal milik Persib dan Persipura.

Poin Persib sekarang 48, terpaut 16 angka dari Persipura. Jika Persib bisa menyapu bersih 4 partai, selisih poin hanya tinggal 4 dengan Persipura. Namun walau begitu tetap saja berat bagi Persib. Apalagi Persipura begitu konsisten dalam meraih kemenangan dalam pertandingan kandang dan tandang. (Terakhir mengalahkan Persijap di Jepara). Jika di kandang Persipura hampir selalu menang, dan hanya ada 2 partai tandang lagi untuk Persipura.

Namun, apapun masih bisa terjadi. Dalam posisi kejar-mengejar begini tim yang paling konsistenlah yang akan menjadi juara. Moga berakhir manis untuk Inter dan Persib.

Mengejar dan dikejar di Liga Lain
Liga BBVA - Barcelona dan Madrid. Selisih poin kini 7 setelah Madrid dikalahkan Barca 6-2
EPL - MU dan Liverpool. Selisih poin 3, MU masih menyisakan 1 pertandingan

Semifinal Liga Champions
Barca-Chelsea, first leg 0-0
MU-Arsenal. first leg 1-0

Semuanya menarik untuk ditunggu. Kejar-mengejar untuk menjadi yang terbaik...

Oh iya kehidupan kita (di luar sepak bola) juga penuh dengan dikejar dan mengejar, contohnya:
- Dikejar cewek/mengejar cewek, kyknya enakan dikejar cewek yah tinggal milih, ,hohohoo
- Dikejar kesuksesan/mengejar kesuksesan - lagi-lagi lebih enak dikejar, tapi mungkinkah dikejar kesuksesan? Harus ada usaha yang benar-benar dulu..
- Dikejar kematian/mengejar kematian - kita semua pasti dikejar kematian, tapi tak tau kapan kematian itu akan tiba
- Dikejar anjing anjing/mengejar anjing - kyknya ga mungkin deh kalo mengejar anjing
-Dikejar satpam/mengejar satpam - hehe

ada lagi contoh dikejar/mengejar lain?

Entri yang Diunggulkan

Tahun 2024 Tahunnya Inter Milan dan Persib Bandung

Tahun 2024 ini menjadi tahun yang gemilang untuk dua klub favorit saya, Inter Milan dan Persib Bandung. Betapa tidak, kedua klub yang identi...