Sabtu, 30 Oktober 2010

Persib, Ada Apa Denganmu??

Kecewa, sedih, heran melihat kondisi Persib saat ini. Lima pertandingan dengan empat poin hasil dari sekali menang, sekali seri dan tiga kali kalah, terpuruk di posisi ke-14 tentunya hal yang sangat memalukan untuk tim yang selalu menargetkan juara ini. Apalagi melihat nama-nama besar yang menghuni skuad Maung Bandung dan dukungan bobotoh yang tak pernah surut.

Skor 0-3 melawan Persija Jakarta seolah semakin menegaskan ada yang salah dengan Persib. Stadion Utama Gelora Bung Karno menjadi saksi ketidakberdayaan Persib menghadapi musuh bebuyutannya itu.

Tanda-tanda ada yang tidak beres dalam tubuh Persib tercium sejak kompetisi belum digulirkan. Dibantai Sriwijaya 0-6 di turnamen IIC lalu ada konflik internal dan ketidakcocokan antara pemain dengan pelatih yang membuat Darko pelatih saat itu terpaksa dilengserkan. Pergantian pelatih menjelang kompetisi bergulir tentunya tak baik, harus ada penyesuain kembali.

Dan benar saja, kompetisi bergulir Persib seperti tak memiliki pola yang jelas. Dipermak deltras 1-4 lalu digulingkan PSM 1-2 di kandang sendiri meski sebelumnya sempat menang besar 5-1 melawan Persiba.

Masalah mental nampaknya masih terlihat dalam kubu Persib, di samping itu masalah komunikasi yang tak begitu terjalin. Pemain pun tampaknya terlihat malas mengejar bola, tak ada semangat bertanding ketika tertinggal. Beban berat untuk meraih juara mungkin juga menjadi salah satu faktor keterpurukan Persib.

Kompetisi masih panjang. Masih banyak waktu untuk memperbaiki diri. AYO BANGKITLAH PERSIBKU!!

Senin, 18 Oktober 2010

(Bukan) Tentang Sepak Bola

Melihat posting blog akhir-akhir ini mungkin banyak yang bertanya-tanya, "Ke mana nih artikel-artikel sepak bola khas Kumaha Anjeun?" Lihat posting terakhir pun ternyata bukan tentang sepak bola, update blog pun terhitung jarang. Ada apa gerangan??

Wah mungkin saya terkena sindrom malas update. Sekarang saya lihat blogger-blogger yang dulu sering update pun menjadi jarang meng-update blognya, saya pun jadi terkena sindrom itu. Adanya facebook dan twitter yang lebih praktis memang membuat intensitas di dunia blogger berkurang, istilah Sunda-nya mah hoream.

Kalo saya punya alasan khusus tidak meng-update blog. Pertama karena sibuk nulis skripsi. Bingung dah ga beres-beres, orang lain udah pada wisuda. Tapi saya boleh bangga dung, walaupun skripsi belum beres-beres udah bisa nerbitin buku "terjebak di Bawah Sadar".

Berbicara tentang buku saya, karena sang penerbit baru bisa online akhirnya saya yang membeli buku sendiri dan menjual ke teman-teman saya. Alhamdulillah lewat saya sudah 42 buku ludes terjual. Mudah-mudahan bisa bermanfaat buat yang membaca, dan mudah-mudahan HPP yang sekarang bisa berwarna bisa mendapat distributor. amiiin..


Oh iya ini ada profil saya di web Hitam Putih Publisher.

Pria kelahiran Bandung, 27 Mei 1988 ini sangat senang menulis tentang sepak bola dalam negeri dan luar negeri. Beberapa kali tulisannya dimuat di Tabloid Soccer, Media Indonesia, dan Persib Magz. Kegemarannya menulis membuat ia terinspirasi membuat blog kumahaanjeun.blogspot.com. Selain itu ia juga ikut berpartisipasi dalam menulis di majalah Interina, majalah digital yang membahas klub Inter Milan. yang visa didownload di kromes.wordpress.com. Bulan Januari – Maret 2010 dia pernah magang sebagai bagian editorial Tabloid Soccer.

Penggemar klub Inter Milan dan Persib Bandung ini adalah lulusan SDN Merdeka 5/V Bandung, SMPN 14 Bandung, dan SMAN 5 Bandung. Saat ini penulis sedang menyelesaikan kuliahnya di Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad jurusan Manajemen Komunikasi. Judul skripsinya lagi-lagi seputar sepak bola yakni “Konstruksi Figur Pemain Bola Muslim dalam Rubrik Super Ball Edisi Khusus Ramadan Harian Pagi Tribun Jabar.


Profil penulis pernah dimuat dalam lembar khazanah Majalah Sabili Edisi 24 Th XVII/24 Juni 2010 rubrik Teman Kita, yang berjudul “Sepak Bola untuk Pererat Ukhuwah Islamiyah”. Dalam wawancara dengan kru Sabili ia menyebutkan motonya “Hidup seperti permainan sepak bola, menggunakan berbagai taktik untuk mencari gol sebanyak-banyaknya dan meraih kemenangan yang gemilang”.

.

Dapatkan Buku Karya Luzman Disini!

Jumat, 15 Oktober 2010

Tidak Ada Pacaran dalam Islam

Tari Sri Lestari October 5 at 8:42am Report

Mungkin tulisan ini sekedar untuk menegur aku yang telah khilaf. Berawal dari ketidaksengajaan, aku jatuh cinta kepada akhi Luzman tepatnya Oktober tahu lalu. Dan parahnya, aku menyebutnya cinta pertama. Entah karena mungkin pada waktu itu aku belum cukup ilmu, sehingga aku berpikir begitu. Tapi lambat laun aku terus belajar. Aku tersadar, bukankah sejak aku menyapa dunia ini ALLAH sudah menanamkan rasa cinta? Kenapa aku menyebut cinta pertamaku ketika usiaku sudah menginjak 19 tahun?

Aku kemanakan rasa itu selama ini? Apa aku mati rasa? Kenapa aku tidak menyadarinya bahwa aku telah membagikan rasa itu untuk ALLAH, Rasul, keluarga, saudara, sahabat, dll. Ah sudahlah. Tak perlu disesali. Semua itu adalah bagian dari proses belajarku untuk menjadi pribadi yang semakin lebih baik seiring berjalannya waktu.Aku sempat berkesimpulan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan akhi Luzman 'sakit' untuk yang kedua kalinya adalah dari diriku. Afwan jiddan yaa akhi.


Mungkin aku terlalu berlebihan dalam memberikan rasa cinta kepadanya. Jelas-jelas ALLAH melarang kita untuk berlebih-lebihan.Rasa cinta yang awalnya adalah rasa cinta ke sesama muslim, menjadi rasa cinta yang lebih khusus lagi. Ya, itu bagian dari masa lalu. Sekedar ingin mengingat kembali masa lalu yang jauh dari kata baik. Waktu itu kami menyebut hubungan kami dengan ta'aruf. Bahkan aku lebih parah lagi. Kalau ada temanku yang tanya, "Kamu sama Luzman tu gimana sih?". Aku jawab seperti tanpa dosa, "Pacaran Islami." Masyaa ALLAH. Aku sungguh berdosa. Tapi aku dulu tak menyadarinya. Islam tak mengajarkan pacaran, apalagi pacaran Islami. Aku sempat ditegur dan didebat oleh salah satu temanku, intinya temanku mengingatkanku agar aku hati-hati dalam bertindak. Jangan menjadikan agama sebagai tameng.Jika melihat masa lalu, banyak kesalahan dalam hubungan ini. Walau aku menyebutnya ta'aruf, sepertinya tak murni ta'aruf. Rasa cinta itu terlalu berlebihan. Padahal dia belum menjadi suamiku. Harusnya aku membatasi rasa itu.

Memang dalam ta'aruf kami tak ada pegangan tangan atau yang lebih dari itu. Tapi ada satu hal yang dulu belum aku ketahui, yakni macam-macam zina. Ada zina hati, zina mata, zina telinga, dll. Rasa senang yang berlebihan saat bertemu akhi Luzman bisa termasuk kategori zina hati, aku tak menundukkan pandangan termasuk kategori zina mata, telinga ini senang mendengar suaranya melalui telepon atau secara langsung adalah zina telinga. Astaghfirullahal adzim, betapa banyak dosaku. Tak kan mampu aku menghitungnya. Yaa ALLOH, terimalah taubatku.

Sekarang kami sudah tidak separah dulu. Semoga kian menjadi insan yang lebih baik seiring bertambahnya ilmu. Saya mencintai akhi Luzman, sama seperti saya mencintai saudara muslim lainnya. Jika setan membisikkan agar saya menambahkan kadar cinta saya ke akhi Luzman, saya harus bisa melawannya.Untuk mendapatkan jodoh, tak perlu pacaran. Jodoh sudah ada garis kodratnya. Kalau ALLAH sudah menakdirkan kita menikah, jodoh itu akan datang dengan sendirinya. Tak perlu risau memikirkannya. Terpenting kita terus berdoa kepada ALLAH, memohon yang terbaik dariNYA. ALLAH tahu yang terbaik untuk hambaNYA. ALLAH lebih tau apa yang hambaNYA butuhkan.(Sri Lestari)


10-10-10

by Luzman Rifqi Karami on Sunday, October 10, 2010 at 11:43am

setahun sudah kita saling mencintai
saling bercerita dan berbagi
merangkai kisah nan abadi
interisti dan milanisti

dulu 10-10-09
kini 10-10-10
setahun sudah

happy anniversary
kini aku di tanggal yang bagus ini
aku serahkan semua pada yang menciptakan rasa ini


jikalau rasa cinta ini karena-Mu,, mudahkanlah
namun jika rasa cinta ini hanya karena nafsu belaka jauhkanlah

Engkau Maha Mengetahui sedangkan kami tidak mengetahui...
Engkau Maha Mengetahui yang terbaik untuk kami

Kamis, 07 Oktober 2010

Low Profile


by Tari Sri Lestari on Tuesday, October 5, 2010 at 7:44am

Lionel Andress Messi. Nama itu sudah tak asing lagi bagi insan sepak bola. Yups, pemain asal negeri Tango tersebut tak perlu diragukan lagi keampuhannya dalam menggocek bola. Gelar demi gelar pun berhasil dia rengkuh karena kehebatannya dalam mengolah si kulit bundar. Tak pelak, namanya pun kerap dielu-elukan fansnya. Yang sekarang tengah hangat-hangatnya dibicarakan adalah keberhasilan pemain yang disebut-sebut sebagai titisan Maradona menyabet sepatu emas lantaran produktifitas golnya di musim lalu. Gelar tersebut tentunya semakin melengkapi sederet prestasi Messi seperti Pemain Terbaik FIFA dan Ballon d'Or. Namanya sekarang bisa disejajarkan dengan C. Ronaldo dan Ronaldo. What a fantastic man!

Tapi satu hal, yang membuat Messi berbeda dengan pebola pada umumnya. Rendah hati. Ya, dia sangat rendah hati dan jauh dari kesan glamour walau sederet prestasi sukses dia raih dan gaji tinggi sukses dia kantongi. Dia jauh dari kesan sombong alias angkuh alias takabur.
"Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi." (28 : 83)

Tak ada ruginya kita bersikap rendah hati walau kita diberi suatu kelebihan oleh ALLOH. Bersikap rendah hati pada sesama, tidak akan menurunkan derajat kita di hadapan siapapun. Justru dengan bersikap rendah hati, orang lain akan semakin respek ke kita (Tapi jangan bersikap rendah hati karena ingin disegani orang lain ya! Niatkan semua untuk menggapai ridho ALLOH..^^..). Jadi untuk apa sombong? Toh yang ada pada diri kita adalah milik ALLOH dan akan kembali kepadaNYA. Seharusnya orang yang bersikap sombong tuh justru malu kepada ALLOH. Dia menyombongkan sesuatu yang sejatinya bukan mutlak miliknya. ALLOH lah yang mempunyai hak milik mutlak. Manusia hanya memiliki hak guna pakai.

"AKU akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alas yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-KU." ( 7 : 146)
Wallohu a'lam.

Entri yang Diunggulkan

Tahun 2024 Tahunnya Inter Milan dan Persib Bandung

Tahun 2024 ini menjadi tahun yang gemilang untuk dua klub favorit saya, Inter Milan dan Persib Bandung. Betapa tidak, kedua klub yang identi...