Minggu, 26 Juni 2011

Cerita tentang Busway

Udah lama ga posting, habis bingung mau posting apaan. Kalo buat artikel serius udah tiap hari bikin di www.vivanews.com, masa bikin lagi di sini. Ya udh gue sharing pengalaman aja dah iseng tentang tiga bulan merantau di Jakarte. Di Jakarte bahasanya jadi pake gue, hehe..

Di Jakarte, ada transportasi yang namanya busway. Gue udh kenalan ama yang namanya busway ini sekitar tahun 2007. Waktu itu gue ama sodara gue Irham mau nonton Indonesia vs Dortmund. Dari Plaza Grosir Cililitan (PGC) transit di Dukuh Atas terus ke stadion GBK, itulah pengalaman pertama gue dengan busway.
Naik busway itu praktis sekali. Bayar sekali Rp 3.500,00 udh bisa keliling Jakarta, pas aja buat gue yang blank banget soal Jakarta. Tinggal tanya aje ke petugasnya mau ke mana, ntar dikasih tau dah transit di mana, dsb. So simple.

Yak, gue sepertinya berjodoh sekali ama yang namanya busway ini. Tahun 2010 gue magang di Tabloid Soccer, di daerah Kebon Jeruk Jakarta sering pake busway. Pas kerja di Ole ga terlalu sering sih, nah pas di vivanews ini tiap liputan pake busway terus.

Yang namanya naik busway, katanya rentan dengan yang namanya pelecehan seksual. Apalagi saat bus penuh, dan banyak yang bergelantungan gitu. Dan ternyata bukan cuma cewek aja yang mengalami pelecehan seksual, gue juga sempet. Gila dah serem abis.

Saat itu gue mau ke rumah Tantet di daerah Rawamangun. Nah, keadaan bus saat itu penuuuuuhhh banget. Sumpah penuh ga bisa gerak. Di depan gue ada cowoookk pake baju item, dia bawa tas gitu. Tatapannya kayak kosong gitu ke depan, dan tangannya di bawah megang-megang titit gue. Buset dah ni orang.
Gue udah nutupin daerah berbahaya pake tangan, masih aja nyoba nerobos gitu. Ya Alloh serem banget sumpah, mana ga bisa gerak lagi. Mau teriak, ntar pada heboh lagi. Untunglah beberapa saat kemudian busway transit dan ada yang turun, daaan selamat dah gue.. Fiuuuhhh..

Kejadian serem kedua, baru kemaren nih. Begindang ceritanya. Gue kan kemaren ga bawa laptop, dompet ama hp juga di saku, jadi nyantai aja tas di belakang. Ternyata di belakang ada cowok yang mau ngebuka tas gue. Gue ngerasa sih, tapi nyantai aja wong di tasnya cuma isi Indomie ama roti doang yang baru dibeli di Giant, ama Bisvit dan Kopi Susu Esco, hehe. silakan aja kalo mau ambil mah.

Nah saat kritis itu tiba-tiba ada cewek di belakang nyeletuk, "Mas itu tasnya ke depanin. Itu dia mau nyopet," sambil nunjuk si cowok yang melakukan pelecehan seksual terhadap tas gue. Trus ngomong ke cowok di sebelah gue, "Eh lo jangan coba-coba nyopet lo!"
Wow, berani banget yah tuh cewek, padahal ama gue juga ga kenal tapi dibela-belain gitu. Hahaha.

Trus beberapa saat kemudian, si cewek pahlawan itu keluar sambil nunjuk si maling. "Eh lo jangan nyopet lagi lo! Gue inget wajah lo!"
Wow. keren sumpah. Amazing. Kalo si cowoknya ditendang lebih keren lagi, hahahaha.. Dia berjasa udah nyelamatin Indomie gue, hahai.

Haha, Alhamdulillah dari dua kejadian itu gue masih selamat. Terima kasih ya Alloh Engkau senantiasa melindungi Hamba-Mu ini.

Bapak kamu supir busway ya? Kok tau? Habis kamu selalu transit di hatiku, #eaa

Rabu, 08 Juni 2011

Senin, 06 Juni 2011

Skandal Sepakbola Italia



Beberapa Pertandingan di Italia Telah Diatur
Skandal diduga juga melibatkan pertandingan Inter Milan melawan Lecce.
KAMIS, 2 JUNI 2011, 02:01 WIB
Edwan Ruriansyah, Luzman Rifqi Karami
VIVAnews - Setelah heboh dengan skandal Calciopoli pada 2006 lalu, sepakbola Italia kembali diterpa skandal. Saat ini, muncul dugaan suap yang melibatkan 16 orang, termasuk Giuseppe 'Beppe' Signori yang telah ditangkap.

Menurut Football Italia, skandal diduga juga melibatkan pertandingan Inter Milan melawan Lecce serta pemain yang dibius. Pagi tadi, polisi telah melakukan penangkapan di beberapa kota Italia untuk memecahkan berbagai kasus termasuk pengaturan skor, penyuapan, intimidasi dan bahkan minuman obat tidur.

Mantan pemain Lazio, Signori ditetapkan sebagai tersangka utama kasus ini oleh pengadilan dan saat ini berstatus tahanan rumah. Tersangka lainnya yakni pemain Ascoli, Vicenzo Sommese dan Vittorio Mocolucci.

Kapten Atalanta, Cristiano Doni saat ini juga sedang dalam pemeriksaan, namun belum ditangkap. Mantan pemain tengah Fiorentina, Mauro Bressan dan mantan pemain Bari, Antonio Bellavista juga terlibat dalam skandal ini.

Jaksa penuntut umum Cremona menemukan setidaknya ada 18 partai Serie A, B, dan Lega Pro yang diatur setelah melihat pola taruhan yang tidak biasa. Menurut dokumen yang diteken jaksa Guido Salvini, keterlibatan Signori tak terbantahkan di daerah Bologna. Ia terlibat taruhan dengan memasang € 150.000 pada pertandingan Serie A, Inter-Lecce.

Menariknya, pada taruhan tersebut Signori menyebutkan sedikitnya akan ada tiga gol untuk pertandingan Inter-Lecce. Namun, faktanya pertandingan berakhir 1-0 untuk kemenangan tuan rumah.

Hasil tersebut memicu serangan balas dendam kepada orang-orang dalam ring taruhan yang tak bisa membuat hasil sesuai dengan yang direncanakan. Laga Brescia melawan Bologna pada 2 April juga memperlihatkan pola taruhan yang tak biasa untuk kemenangan tuan rumah dengan hasil 3-1.

Pertandingan lain yang dicurigai telah diatur adalah kemenangan 3-0 Atalanta atas Piacenza pada 19 Maret. Tuduhan jaksa, “Doni merupakan salah satu pemain yang menyetujui hasil setelah berkompromi dengan bek Piacenza, Carlo Gervasoni. Gol kedua dari titik putih berasal dari pelanggaran Gervasoni terhadap Doni.”

Investigasi menunjukkan dua tim yang memastikan promosi musim ini, Siena dan Atalanta juga terlibat dalam pertandingan yang telah diatur. Tuduhan lainnya adalah minuman pemain Cremonese dibubuhi sesuatu menjelang kemenangan 2-0 atas Paganese pada 14 November 2010.

Beberapa pemain dan anggota staf merasa sakit selama dan setelah pertandingan, dengan beberapa dari mereka harus mendapat perawatan di rumah sakit. Diduga mereka diberi obat tidur.

Cristiano Doni Mengaku Bersih dari Skandal
Ia dibela pelatihnya di Atalanta, Stefano Colantuono.
KAMIS, 2 JUNI 2011, 22:58 WIB
Irvan Beka, Luzman Rifqi Karami
VIVAnews - Kapten Atalanta Cristiano Doni merasa yakin dia akan bebas dari tuduhan apa pun terkait skandal pengaturan skor.

Gelandang serang Atalanta ini menjadi salah satu terdakwa dalam investigasi skandal yang kembali mengejutkan di persepakbolaan Italia. Seperti dilansir Soccerway, sejumlah pemain yang ikut terlibat dalam pengaturan skor di Serie B ini adalah beberapa nama besar di sepakbola. Selain Doni, Beppe Signori yang juga Kapten Lazio di era'90-an termasuk salah satunya.

“Berdasarkan laporan media yang menyebutkan keterlibatan Doni dalam investigasi, Cristiano Doni yakin bahwa ia selalu bertindak sesuai aturan,” demikian catatan yang dirilis atas nama sang pemain.

“Dia yakin bersih dalam peradilan sipil dan olahraga,” lanjut pernyataan itu.

Polisi Italia menangkap 16 orang pada Rabu, 1 Juni 2011. Mereka diduga terlibat dalam pengaturan skor di Serie-A, Serie-B, dan Lega Pro.

Salah satu nama yang sedang dalam penyelidikan adalah Doni, sementara itu beberapa inspektur pertandingan tercatat di antara 18 orang yang dicurigai terlibat.

Pelatih Atalanta Stefano Colantuono ikut mengomentari tuduhan terhadap sang pemainnya. “Tontonlah semua pertandingan dan Anda akan yakin ini adalah tuduhan menggelikan,” ujar Colantuono seperti dilansir Football Italia.

“Panggilan telepon tak mengatakan apa pun mengenai hasil pertandingan, maka promosi Atalanta dan Siena adalah sah.”
“Keterlibatan Doni tidak masuk akal. Dia tak akan menyakiti Atalanta. Ini sungguh lucu,” tutup sang pelatih.

De Rossi Marah Dikaitkan Skandal
Nama De Rossi disebut telah menerima panggilan telepon dari pengatur skor pertandingan.
SABTU, 4 JUNI 2011, 00:03 WIB
Irvan Beka, Luzman Rifqi Karami
VIVAnews - Skandal pengaturan skor di Italia kembali memanas. Nama-nama besar dicurigai terlibat. Salah satunya adalah gelandang Roma, Daniele De Rossi. De Rossi mengaku marah dan terkejut ketika namanya disebut memiliki terlibat skandal.

Meskipun tak termasuk dalam 16 pemain yang ditangkap atau sedang dalam pemeriksaan, De Rossi menemukan namanya dihubungkan dengan skandal.

“Saya marah,” ujarnya pada ANSA, Jumat 3 Juni 2011. “Referensi yang salah telah dibuat mengenai saya, padahal saya tak melakukan apa-apa,” lanjut De Rossi.

“Saya tak bisa terima dengan pemberitaan yang muncul dalam berbagai surat kabar yang secara langsung berhubungan dengan hukum otoritatif.”

“Saya sama sekali tak memiliki hubungan dengan kasus ini. Ada referensi yang dibuat tentang diri saya yang jelas salah dan palsu.”

“Untuk alasan ini saya akan melindungi nama baik dan kejujuran saya di lapangan terhadap siapapun yang akan menghubungkan saya dalam kasus ini,” terang De Rossi.

Dalam tuduhan tersebut nama De Rossi disebut telah menerima panggilan telepon dari orang-orang yang diduga mengatur pertandingan.

Namun, tak ada bukti yang kuat mengenai keterlibatan De Rossi dalam skandal pengaturan skor atau sesuatu yang ilegal. Polisi dan jaksa memeriksa kasus ini juga menegaskan bahwa DeRossi tidak sedang diselidiki untuk melakukan kesalahan.

Seperti diberitakan sebelumnya, polisi Italia menangkap 16 orang pada Rabu, 1 Juni 2011. Mereka diduga terlibat dalam pengaturan skor di Serie-A, Serie-B, dan Lega Pro. Salah satu yang ditangkap adalah  mantan striker Italia Giuseppe 'Beppe' Signori dikenai tahanan rumah. Signori disebut-sebut sebagai tersangka utama dalam kasus ini

Malinda dan Sikatrik Mammae Mastitis

Radang Payudara Malinda Bisa Terkait Silikon
"Karena dia menggunakan silikon kami membentuk tim dokter bedah plastik."
SELASA, 31 MEI 2011, 11:16 WIB
Ita Lismawati F. Malau, Luzman Rifqi Karami
VIVAnews -  Tersangka penggelapan dana nasabah Citibank, Inong Melinda alias Malinda Dee, masuk Rumah Sakit Polri karena peradangan di bagian payudara.
Kepala Bidang Pelayanan Kedokteran RS Polri Komisaris Besar Ibnu Fadjar menduga peradangan itu terkait silikon yang dipasang di payudara Malinda.

"Karena dia menggunakan silikon kami membentuk tim dokter bedah plastik," kata Ibnu di RS Polri, Selasa 31 Mei 2011. Namun, Ibnu mengatakan hal ini baru kemungkinan dan tergantung hasil evaluasi tim dokter bedah.

Dia menjelaskan, Malinda mengeluh nyeri di bagian payudara saat masuk rumah sakit, Kamis 26 Mei lalu. "Hipertensinya cukup tinggi disertai sesak nafas. Jadi, sudah ada gejala radang payudara," jelasnya.
Kemungkinan, imbuh Ibnu, Malinda kurang merawat diri sehingga muncul infeksi di bagian payudaranya.

Mengenai lama cepatnya kesembuhan Malinda, menurut Ibnu, tergantung sejumlah faktor, diantaranya kondisi fisik yang bersangkutan. "Penyembuhan juga tergantung pada komplikasi. Kalau tidak ada komplikasi, bisa cepat." Saat ini, Malinda masih dalam perawatan tim dokter. (umi)

Penyebab Radang Payudara Malinda
Melinda dirawat di ruang Cenderawasih I Kelas I.
SELASA, 31 MEI 2011, 12:47 WIB
Muhammad Hasits, Luzman Rifqi Karami
VIVAnews - Berdasarkan daftar nama informasi pasien rawat inap RS Polri Kramat Jati, Jakarta, saat ini tersangka penggelapan dana nasabah Citibank, Malinda Dee alias Inong Melinda, dirawat di ruang Cenderawasih I Kelas I.

Malinda terdaftar di RS Polri sejak 26 Mei 2011 dengan nomor registrasi 2011050010/57320. Namun awak media dilarang mengambil gambar di ruang inap Melinda dan hanya boleh mengambil gambar dari luar.

Malinda terpaksa menjalani perawatan karena divonis menderita radang Payudara. Saat ini dia dirawat oleh tim dokter bedah plastik. Perawatan khusus ini terkait  silikon yang digunakannya.

"Malinda biasa konsultasi ke dokter bedah plastik sebulan 3 kali, ini bisa tidak terkontrol. Yang namanya merawat kecantikan memang harus kontrol begitu, kalau sakit seperti sekarang tentunya harus lebih sering lagi kontrol,” ujar Kepala Bidang Pelayanan Dokter Kepolisian RS Polri, Komisaris Besar Polisi Ibnu Hadjar kepada VIVAnews.com, di RS Polri, Selasa, 31 Mei 2011.

Ibnu menyebutkan, bisa saja Malinda merasa lelah dan tak sempat melakukan kontrol rutin terkait silikonnya. Namun, dia belum mengetahui apakah Malinda menderita radang sebelumnya.

"Kalau masalah itu saya belum tahu. Yang tahu tim dokter bedah plastik,” ujar Ibnu.

Saat ini Malinda masih dalam perawatan dari tim ahli bedah plastik, dan masih dievaluasi mengenai penyebab radang payudaranya. (umi)
• VIVAnews

Payudara Malinda Dee Infeksi
Bukan hanya terjadi peradangan di Payudara, Malinda juga kena hipertensi.
SELASA, 31 MEI 2011, 17:27 WIB
Muhammad Hasits, Luzman Rifqi Karami
VIVAnews - Setelah dilakukan diagnosa, Malinda Dee ternyata menderita dua penyakit yang cukup berat. Berdasarkan laporan harian pelayanan kesehatan RS Polri, dia menderita hipertensi berat dan radang Payudara atau istilah kedokterannya sikatrik mammae mastitis.
Untuk mengobati penyakit radang payudaranya, Malinda kini ditangani tim dokter bedah plastik. Saat ini, dia dirawat di ruang Cenderawasih I Kelas I, Rumah Sakit Polri, Jakarta. Malinda diketahui menggunakan silikon untuk memperbesar payudaranya.

"Keadaan terakhir Malinda saat ini sedang diperiksa dengan keadaan sakit peradangan pada payudara. Penyebabnya karena kondisi fisiknya drop, kurang merawat sehingga terjadi infeksi payudara,” ujar Kepala Bidang Pelayanan Dokter Kepolisian RS Polri, Komisaris Besar Polisi Ibnu Hadjar kepada VIVAnews.com, di RS Polri, Jakarta, Selasa, 31 Mei 2011.

Ibnu juga menuturkan sejak dirawat di Rumah Sakit Polri Malinda sudah menunjukkan gejala dua penyakit itu. Karena itu, saat ini tim dokter telah menangani Malinda dengan cepat.

“Pada saat masuk tanggal 26 Mei jam 3 sore hari Kamis itu dia sudah merasa nyeri pada Payudara, hipertensinya cukup tinggi, disertai sesak nafas, sudah ada gejala penyakitnya,” ujar Ibnu.

Pihak rumah sakit, tambah Ibnu, mendapatkan permohonan dari Bareskrim Mabes Polri untuk menangani Malinda. "Sejak itu kami langsung membentuk tim dokter bedah plastik untuk menangani Malinda,” terang Ibnu.
Malinda Dee merupakan tersangka kasus penggelapan dana  nasabah Citibank. Jumlahnya mencapai Rp17 miliar. (umi)

Entri yang Diunggulkan

Tahun 2024 Tahunnya Inter Milan dan Persib Bandung

Tahun 2024 ini menjadi tahun yang gemilang untuk dua klub favorit saya, Inter Milan dan Persib Bandung. Betapa tidak, kedua klub yang identi...