"Di Losmen Lima Saudara ada banyak tempelan bernafaskan Islam seperti "Janji Saya tidak berzinah", "Ilmu Ikhlas," dll. Menurut saya ini yang paling menarik."
Cex aut? Apa itu? Pasti bingung kan? Hhee,, kata-kata antik ini gue dapet di pulau Tidung, suatu pulau yang terdapat di sebelah utara Jakarta, tepatnya di Kepulauan Seribu.
Ternyata walau namanya pulau Seribu, jumlahnya tidak mutlak ada seribu. Katanya ada bule yang ngitungin cuma ada 200 pulau, berarti pulau 200 yo..
Gue berangkat pada hari Senin, tanggal 26 desember 2011. Jadi kebeneran pas tanggal 26-27 tuh libur, berangkat dari apartemen Taman Rasuna sekitar pukul 04.40 bersama dua adek, ghozian dan Nadhifi dan Bapak-Ibu. Berangkat dari Rasuna naik taksi menuju Muara Angke.
Perjalanan naik taksi lumayan cepat juga, karena pagi-pagi orang jakarta masih pada bobo. Jadi tak ada tradisi macet seperti biasanya. Sekitar pukul 06.00 gue pun naik kapal menuju Pulau Tidung.
Di kapal, gue dan sekeluarga pilih tempat duduk yang di bawah. Karena di atas ada banyak orang, jadi lumayan juga dapet view bagus, pemandangan tapi ada kakinya juga. Kalau di bawah sepi, asek. Liat nih fotonya.
Pas perjalanan, kapal terombang-ambing seperti itu, ada banyak ombak. Yah karena gue ga cocok kerja di air, jadinya mabok deh. Beneran deh pusing banget nih kepala. Tadinya mau pesen McD katanya bisa pesen di mana saja. Tapi ga tau juga deh kalo gue bilang, “pesen ke tengah laut ya” gmana ngirimnya tuh.
Akhirnya setelah mabok dan terombang ambing di tengah laut, sampai juga di pulau tidung. Dapet losmen lima saudara, H. Halimah Hamid. Di losmen ini, menariknya ada banyak sekali tempelan-tempelan berbau Islam. Yang paling keren sih “I’m cex aut jam 8 pagi” Lucu amet yah cex aut, perasaan yang bener check out.
Pas gue tanya ke pa haji yang punya losmen, dia bilang, “Oh itu bahasa Inggris Prancis” hmm keren juga.
Tulisan lain yang menarik, “Janji saya tidak berzinah” trus ada juga “Lebih indah Shalat daripada dishalatkan”.
Di pulau tidung gue sekeluarga jalan-jalan ke pantai naik sepeda. Trus nyobain snorkling, lumayan gaya lah difoto. Padahal mah makenya juga ga bisa, hehe. Di pantai situ ada nama jembatan yang namanya “Jembatan Cinta”, pemandangannya oke juga neh.
Yang tak boleh terlewatkan di sini, Banana Boat. Jadi kita naik kapal yang kayak pisang gtu, pake pelampung trus pas di tengah-tengah laut dijatohin. Seru juga seh. Tapi gue malah pegangan terus ke banana boat nya jadi ga jatuh. Akhirnya disruh jatuh ya wes..
Pas makan malem ada warung makan yang ada tulisan wifi, tapi boongan doang, ga bisa dipake. Oh iya ternyata di sini Maicih ada banyak banget loh. Padahal di bandung juga jarang. Kalo kalian penggemar Maicih silakan kunjungi Pulau Tidung.
Nah akhirnya setelah puas jalan-jalan besok paginya pulang setelah tidung di pulau tidur, eh kebalik ya. Saatnya CEX AUT dari Pulau Tidung.
Karena Ibu sempet mabok pas berangkat, beli keresek 1 buat menahan muntah, hanya saja keresek itu mahal Rp 1000. Jadilah obrolan pagi itu seputar keresek.
Jadi pesan moral buat yang mau ke Pulau Tidung, jangan beli keresek, mahal. Hidup ini seperti keresek seperti murah padahal mahal.
Oh iya sebelum menunggu kapal, melihat-lihat sekitar. Ternyata pulau tidung itu ditemukan oleh orang Tarakan, Kalimantan Timur. Jadi mengikuti arah laut, ke Pulau Tidung.
Untunglah pas pulang air tenang tak ada ombak, jdinya ga mabok lagi. Tapi yaah, rame sekali jadi serasa pengungsian hehe..