semuanya begitu kabur. yg kuingat saat itu aku ingin menghindar dari semua orang.
aku menutup diri di kamar. hanya bapakku yg boleh masuk.
saat itu bapakku memakai baju orange.
di luar ada suara anjing.
aku teringat di indralayang begitu banyak anjing.
aku tak suka anjing. aku suka kucing.
namun anjing dan kucìng sama2 makhluk Allah.
aku bingung melihat anjing dan orange bersamaan. secara tidak sadar aku berteriak, "the jak anjing!"
lalu aku melihat kasur berwarna biru. aku teringat persib, persija, orange,biru,the jak, viking. campur aduk dalam otak.
mengapa semua hrs bermusuhan? astagfirulahaldzim. kadang manusia sering berpikir sempit. semuanya sama, ciptaan allah!
kalo the jak anjing berarti viking kucing. sama-sama binatang.
sama2 egois dan tak ada yg benar.
maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan?
wallahu alam bissawab
Minggu, 27 September 2009
Selasa, 15 September 2009
Mundurlah, Maradona!!!!!
Argentina kritis. Betapa tidak, tentunya bagaimana kita bisa membayangkan sebuah kesebelasan yang diperkuat berbagai talenta dunia semacam Javer Zanetti, Esteban Cambiasso, Diego Millito, dan juga tentunya sang bocah ajaib Lionel Messi gagal terbang ke Afrika Selatan tahun depan. Sebuah kehilanagn besar tentunya bagi pecinta sepakbola. Bahkan orang awam sekalipun selalu menantikan sepak terjang tim Tango tiap kali World Cup digelar. Jika tanpa Argentina apa kata dunia???
Siapa yang paling bertanggung jawab atas hasil-hasil buruk Argentina? Tak lain dan tak bukan adalah sang legenda hidup Argentina itu sendiri, Diego Armando Maradona. Maradona yang dulu begitu dipuja berkat karena begitu berjasa membawa Argentina menjadi juara Piala Dunia 1986. Begitu dikenang karena aksinya saat melawan Inggris. “Hand of God” yang begitu kontroversial dan gola kedua yang disebut sebagai “Goal of Century” setelah melewati enam pemain Inggris sebelum menceploskan bola. Aksi yang luar biasa yang sulit dicari tandingannya saat ini.
prestasi maradona dulu hanya tinggal kenangan
Namun saat beralih profesi menjadi pelatih Argentina bakat alam Maradona sebagai pemain tidak terlihat. Sebagai pelatih Maradona tampaknya tidak bisa mengatur ego para pemain bintang Argentina, Di bawah Maradona enath mengapa permainan gemilang para pemain di klubnya masing-masing langsung menguap begitu saja. Bagaimana mungkin seorang Lionel Messi yang begitu luar biasa saat level klub seperti anak kecil yang baru belajar bermain bola saat dilatih oleh Maradona!!
Bagaiman a mungjkin Argentina bisa bertekuk lutut dengan skor 6-1 melawan Bolivia. Walaupun itu sudah diprediksi karena ketinggian La Paz tetntunya tak ada yang menyangka skornya bisa setelah itu dan menjadi kekalahan terbesar sepanjang sejarah sepakbola Argentina. Bagamana mungkin argentina bermain tanpa hati melawan Brazil yang notabene smusuh bebuyutan dan kalah 3-1. Bagaimana mungkin Argentina bisa berda di posisi kelima zona Amerika latin hanya zona play off itu pun Masih belum aman!!! Siapa yang salah??? MARADONOO!!! UPS maradona..
Dulu Maradona sudah dianggap dewa saat menjadi pemain namun saat menjadi pelatih ia justru banyak didesak untuk mundur. Menurut saya Maradona saat ini sedang mempertaruhkan nama besarnya. Lebih baik dia mundur menyelamatkan harga dirinya, daripada tetap di posisi sekarang lalu Argentina gagal lolos public Argentina tentunya lebih mengingingat kegagalan ini dibandingkan kisah suksenya dulu. Maradona kini bukan dewa lagi. Ia lebih pantas melatih tim Divisi Utama Liga Indonesia.
Siapa yang paling bertanggung jawab atas hasil-hasil buruk Argentina? Tak lain dan tak bukan adalah sang legenda hidup Argentina itu sendiri, Diego Armando Maradona. Maradona yang dulu begitu dipuja berkat karena begitu berjasa membawa Argentina menjadi juara Piala Dunia 1986. Begitu dikenang karena aksinya saat melawan Inggris. “Hand of God” yang begitu kontroversial dan gola kedua yang disebut sebagai “Goal of Century” setelah melewati enam pemain Inggris sebelum menceploskan bola. Aksi yang luar biasa yang sulit dicari tandingannya saat ini.
prestasi maradona dulu hanya tinggal kenangan
Namun saat beralih profesi menjadi pelatih Argentina bakat alam Maradona sebagai pemain tidak terlihat. Sebagai pelatih Maradona tampaknya tidak bisa mengatur ego para pemain bintang Argentina, Di bawah Maradona enath mengapa permainan gemilang para pemain di klubnya masing-masing langsung menguap begitu saja. Bagaimana mungkin seorang Lionel Messi yang begitu luar biasa saat level klub seperti anak kecil yang baru belajar bermain bola saat dilatih oleh Maradona!!
Bagaiman a mungjkin Argentina bisa bertekuk lutut dengan skor 6-1 melawan Bolivia. Walaupun itu sudah diprediksi karena ketinggian La Paz tetntunya tak ada yang menyangka skornya bisa setelah itu dan menjadi kekalahan terbesar sepanjang sejarah sepakbola Argentina. Bagamana mungkin argentina bermain tanpa hati melawan Brazil yang notabene smusuh bebuyutan dan kalah 3-1. Bagaimana mungkin Argentina bisa berda di posisi kelima zona Amerika latin hanya zona play off itu pun Masih belum aman!!! Siapa yang salah??? MARADONOO!!! UPS maradona..
Dulu Maradona sudah dianggap dewa saat menjadi pemain namun saat menjadi pelatih ia justru banyak didesak untuk mundur. Menurut saya Maradona saat ini sedang mempertaruhkan nama besarnya. Lebih baik dia mundur menyelamatkan harga dirinya, daripada tetap di posisi sekarang lalu Argentina gagal lolos public Argentina tentunya lebih mengingingat kegagalan ini dibandingkan kisah suksenya dulu. Maradona kini bukan dewa lagi. Ia lebih pantas melatih tim Divisi Utama Liga Indonesia.
Langganan:
Postingan (Atom)
Entri yang Diunggulkan
Tahun 2024 Tahunnya Inter Milan dan Persib Bandung
Tahun 2024 ini menjadi tahun yang gemilang untuk dua klub favorit saya, Inter Milan dan Persib Bandung. Betapa tidak, kedua klub yang identi...
-
Tanggal 27 Mei ini adalah hari yang bersejarah bagiku. Tepat dua dasawarsa silam aku dilahirkan. Tentunya berbagai pengalaman, baik suka mau...
-
Inter Milan tercatat sebagai satu-satunya klub Italia yang tak pernah terdegrasi ke Serie B. Hal itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi Inte...
-
Sekarang saya akan membahas mengenai julukan klub. Berbicara tentang julukan sebuah klub, hampir setiap klub memiliki julukan dengan hal-ha...