Skuat Inter Muslim( 3-4-3): Samir Handanovic, Houssine Kharja, Ibrahima Mbaye, Umit Davala, Emre Belozoglu, Okan Buruk, Sulley Muntari, Aron Winter (?), Hakan Sukur, Ishak Belfodil, Mohammed Kallon
Di sini tak semuanya Muslim. Aaron Winter saya beri tanda tanya karena ada sedikit kontroversi mengenai agama keduanya. Saya juga akan bahas sedikit mengenai Zlatan Ibrahimovic.
Pemain Muslim Inter kebanyakan pemain Turki. Emre Belozoglu, Okan Buruk, dan Hakan Sukur. Ketiga pernah bermain bersamaan. Okey mari kita bahas satu per satu.
1. Samir Handanovic
Lugas, cekatan, dan lincah di depan gawang. Itulah kehebatan seorang Samir Handanovic. Pemain timnas Slovenia ini benar-benar sanggup menggantikan peran Julio Cesar yang dilepas Inter di bursa transfer 2012-13. Serangan demi serangan lawan seringkali berhasil di patahkan.
Handanovic memiliki garis keturunan Bosnia. Nama belakangnya, Handanovic merupakan nama khusus untuk Muslim Bosnia. Tapi sampai sejauh ini belum pernah Handanovic berbicara mengenai agamanya.
Yang disayangkan, Handanovic justru punya anak sebelum menikah. (Atau nikah siri?). Dia menikahi Zaja Trobec mantan cherleader seksi KK Olimpija. Pasangan ini baru menikah Mei 2012. Ajaibnya mereka sudah punya anak yang dinamai Alen, lahir 19 Januari 2011.
Hal yang menarik, tanda tangan Samir Handanovic bisa terbaca "Islam"
2. Ibrahima Mbaye
Pemain Muslim yang dimiliki Inter musim 2012-13 ini selain Samir Handanovic. Mbaye menandatangani kontrak profesional dengan Inter pada Januari 2011 setelah sempat membela Primavera pada 2010. Mbaye bergabung dari Inter setelah dibeli dari klub Senegal, Etoile Lusitana. Musim ini Mbaye tercatat sebagai pemain Primavera yang beberapa kali ditarik ke tim senior. Mbaye sempat bermain bersama tim senior Inter saat pramusim 2012-13. Pemain 18 tahun asal Senegal ini melakoni debut di ajang Europa League saat menghadapi Hajduk Split di Europa League, lalu memperpanjang kontrak beberapa hari setelah ultahnya ke-18 pada 19 November 2012. Mengenai keislaman dia, apakah religius atau tidak, infonya masih belum dapat nih. Tapi mengingat dia dibesarkan di Senegal dengan kultur Islam sepertinya dia Muslim yang taat.
3. Emre Belozoglu
Kecil, mungil namun begitu lincah di tengah lapangan. Mungkin postur tubuhnya mirip Andik Vermansyah, Itulah sosok Emre Belozoglu. Pemain yang memperkuat Inter pada 2001 hingga 2005 ini tercatat sebagai salah satu pemain Muslim yang pernah dimiliki La Beneamata. Pemain yang kini memperkuat Atletico Madrid ini hanya menyumbangkan satu gelar Coppa Italia 2004-05 untuk Inter. Namun gaya permainannya yang khas tentunya tak akan dilupakan Interisti. Dia juga sempat mengantarkan Turki merebut peringkat tiga Piala Dunia 2002 saat berstatus pemain Inter. Dia pernah terlibat dugaan rasis dengan pemain Trabzonspor, Didier Zokora. Namun entah benar atau tidak Emre justru berdalih dia melakukan itu karena Islam dihina.
“Secara personal, saya telah menjadi subjek hinaan rasis seperti ‘Turki kotor’, kata-kata yang menghina kepercayaan saya sebagai Muslim. Anda dapat menanyakan kepada Altintop bersaudara soal ini.” Emre BelozogluAda foto Emre sujud syukur nih saat berkostum timnas Turki dan Fenerbahce.
4. Okan Buruk
Kalau dalam bahasa Indonesia buruk berarti jelek. Tapi wajah atau permainan Okan tidak buruk. Dia membela Inter bersamaan dengan Emre pada 2001 hingga 2004. Ini ada fotonya berdua, cie. Cie.. Pria 39 tahun ini mengakhiri karirnya di klub Turki, Büyükşehir Belediye Spor Kulübü pada 2010. Emre dan Okan pasangan gelandang Muslim yang sempat bermain bersama di Inter.
5. Sulley Ali Muntari
Ini salah satu pemain Muslim idola saya. Pemain timnas Ghana ini mencetak gol tunggal kemenangan Inter saat melawan Juventus pada 22 November 2008. Setelah itu dia langsung melakukan selebrasi sujud syukur. Hal ini mengundang reaksi positif dari komunitas Muslim di Italia. Banyak yang berkata, Muntari menunjukkan dalam kebahagiaan setinggi apa pun (dalam hal ini mencetak gol), seorang Muslim tetap menunjukkan kerendahannya di depan Allah dengan bersujud.
“Bukan karena kita mendukung Inter, namun kareka kita Muslim. Kami tak bisa berkata hal lain selain gembira dengan selebrasi sujud syukur Sulley Ali Muntari. Ini mengingatkan kita semua bagaimana menghormati Allah, termasuk di lapangan hijau. Kami yakin Muntari bisa menjadi contoh penting bagi ribuan pemuda Muslim yang membentuk bagian penting di olahraga Italia." Hamza Piccardo, direktur Islam-Online, saat diwawancarai oleh Adnkronos International (AKI).
Agustus 2009, Muntari sempat tidak disukai oleh Jose Mourinho pelatih Inter saat itu, karena tetap berpuasa Ramadan saat bertanding. Praktis, Mourinho langsung dikecam ormas Islam di Italia.
“Dalam cuaca panas seperti ini, dia seharusnya tidak berpuasa. Ramadan tak datang di waktu yang tepat, terutama bagi para pemain yang tetap harus bermain.” Jose Mourinho
Muntari membela Inter pada 2008 hingga 2012. Januari 2012 Muntari menyeberang ke AC Milan dengan status pinjaman. Pada 1 Juli 2012 Muntari resmi menjadi pemain Milan dengan bebas transfer.
Di Milan, Muntari sempat menunjukkan tato yang bertuliskan lafadz Allah di tubuhnya. Hal ini dilakukannya saat dia mencetak gol yang membawa Rossoneri menaklukkan Barcelona 2-0 di 16 besar leg pertama Liga Champions, 20 Februari 2013. Mungkin ini wujud kecintaannya kepada Sang Pencipta. Meski pada faktanya, tato diharamkan dalam Islam apapun bentuknya. Selengkapnya baca http://www.kumahaanjeun.com/2013/03/tato-allah-sulley-ali-muntari-antara.html
6. Houssine Kharja
Pemain berkebangsaan Maroko ini hanya bermain sebentar di Inter. Pada pertengahan musim 2011, dia dipinjamkan dari Genoa dengan opsi permanen pada akhir musim. Namun, pada akhirnya Kharja tidak dipermanenkan oleh Inter dan kembali ke Genoa. Di Inter, Kharja mencetak 1 gol dari 20 pertandingan dan ikut merebut Coppa Italia.
Kharja lalu dibeli oleh Fiorentina dengan status kepemilikan bersama Genoa. Pada musim 2012-13, dia melanjutkan petualangannya bersama klub Qatar, Al-Arabi. Di sini, Kharja justru terlibat perkelahian dengan pemain Al-Gharafa, Nene. Akibatnya dia mendapat hukuman QR 380 ribu dan sanksi 10 laga. Pada 31 Maret 2013, Al-Arabi memutus kontrak Kharja. Kini Kharja belum punya klub. Mau main di ISL Kharja? Ketemu Jaja Mikharja hehe.
Bagaimana keislaman Kharja. Dari sumber yang saya dapat, dia berpuasa di bulan Ramadan termasuk saat tampil bersama timnas Maroko di Olimpiade 2012.
Lanjut baca bagian kedua http://www.kumahaanjeun.com/2013/01/pemain-muslim-yang-pernah-membela-inter.html