Buat kamu warga Tambun, Bekasi, belum lengkap nih rasanya kalau belum mengunjungi Gedung Juang Tambun. Gedung yang terletak di Jalan Hasanuddin ini menjadi saksi bisu perjuangan bangsa Indonesia saat melawan penjajahan Belanda dan Jepang.
Sebelum Revolusi Nasional, bangunan ini bernama Landhuis Tamboen atau Gedung Tinggi, dan merupakan pusat tanah partikelir milik keluarga Khouw van Tamboen. Yup, ternyata daerah Tambun berasal dari orang Belanda yang bernama Tamboen.
Buat ke Gedung Juang Tambun, caranya tak sulit. Bangunan ini terletak tak jauh dari Stasiun Tambun. Gedung ini terbuka dari Senin hingga Sabtu, dari pukul 08.00-17.00 WIB. Biaya masuknya? Tenang aja, biayanya sukarela kok.
Pada saat perang kemerdekaan melawan Belanda, Gedung Juang yang pada saat itu dikenal dengan nama Gedung Tinggi dijadikan tempat pertahanan oleh para pejuang kemerdekaan yang itu berpusat di wilayah Tambun dan Cibarusah.
Setelah Jepang menarik diri dari Indonesia pada tahun 1945, KNI (Komite Nasonal Indonesia) menjadikan Gedung Juang Tambun sebagai kantor Kabupaten Jatinegara. Tidak hanya menjadi kantor kabupaten, gedung ini juga dijadikan sebagai menjadi tempat pertahanan dan pusat komando dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan dari tentara sekutu yang hendak menjajah Indonesia kembali. Nah, sangat lekat dengan perjuangan bangsa Indonesia saat pra dan pasca kemerdekaan kan?
Di dalam gedung ini, masih terlihat sisa-sisa bangunan tempo dulu. Seperti, pintu dan jendela yang tinggi besar khas buatan Belanda. Masih ada sisa-sisa dapur dan juga ruang pertemuan. Sayangnya, terlihat kurang terawat.
Ada lantai kaca besar di lantai dua. Dari kaca ini, bisa terlihat aktivitas di lantai bawah. Konon, fungsinya memang untuk kepo apakah di bawah ada orang. Harga kacanya ditaksir mencapai Rp80 juta loh.
Gedung ini juga menjadi tempat perundingan pertukaran tawanan antara Belanda dengan para pejuang kemerdekaan Indonesia. Pejuang kemerdekaan Indonesia dipulangkan oleh Belanda ke wilayah Bekasi dan tentara Belanda dipulangkan ke Batavia melalui Stasiun Tambun yang lintasan relnya tepat berada di belakang gedung ini. Nah relief perundingan pertukaran tawanan itu ada di halaman gedung ini.
Penampakan Hantu Kepala Buntung dan Noni Belanda
Buat kamu yang doyan horor, Gedung Juang ini ternyata kental dengan nuansa mistis loh. Yah, tentu saja gedung tua yang lama tak digunakan, aura mistis itu pasti ada.
Jadi, saat mengunjungi gedung ini, istri bertanya pada cleaning service yang juga menjadi tour guide. “Suka ada yang aneh-aneh ga?”
Katanya, saat malam dia suka lihat penampakan berupa hantu kepala buntung. Ada juga suara-suara aneh dan juga noni belanda. Dan itu, ternyata sangat pas dengan yang dirasakan istri saya.
Di lokasi ini juga sempat digunakan Acara Uji Nyali salah satu televisi swasta. Tapi, akhir-akhir ini tak boleh diadakan lagi uji nyali. Dikhawatirkan, orang jadi takut mengunjungi gedung juang ini karena ada hal mistis.
Gedung ini juga bisa digunakan untuk foto prewedding. Malah ada yang menggunakan untuk acara khitanan dan juga resepsi pernikahan. Untuk izin, bisa lewat pemda.
Yang mengunjungi gedung ini kebanyakan adalah pelajar dan mahasiswa. Ada yang untuk tugas sekolah atau skripsi. Buat kamu yang suka dengan sejarah dan perjuangan bangsa ini juga sangat cocok mengunjungi gedung berlantai dua ini.