Ibuku memiliki usaha klinik Sehat Bugar Akupunktur di Bandung. Pasiennya lumayan banyak dan bisa membantu banyak orang dengan berbagai keluhan.
Suatu hari ibuku sempat bertanya, "Kira-kira siapa ya yang ngelanjutin usaha Ibu? Kan Ibu udah tua. Harus ada penerus."
Di situ hatiku tergerak. "Gimana kalau Luzman saja Bu?"
Sebagai anak pertama, saya jadi kepikiran juga. Kan sayang juga andai nanti Ibu sudah gak ada, masa iya klinik tutup gitu aja tanpa ada yang meneruskan.
Rasanya mubazir usaha Ibu yang sudah dibangun bertahun-tahun kalau harus tutup.
Saya pun mulai belajar mandiri akupunktur. Buka-buka website, aplikasi dan juga e-book.
Tak ada sama sekali dalam bayangan saya kuliah. Apalagi kan saya masih kerja.
Dulu Ibuku kuliah di Solo. Jadi perlu waktu ekstra, mungkin kalau sudah tak kerja.
Suatu hari, ibuku telpon. Beliau bertanya, apakah aku mau kuliah akupunktur. Diceritakan kalau kuliah secara online jadi bisa diatur dengan pekerjaan.
Tapi, biaya cukup besar. Aku bilang tak sanggup dengan pembayaran segitu.
Aku pun bilang, adikku duluan saja Dhifi yang kuliah. Lagi pula, kan Dhifi di Bandung, bisa sambil belajar lihat Ibu akupunktur.
Sedangkan aku masih bekerja di Jakarta.
Tapi, beberapa hari kemudian Ibuku telepon lagi. Katanya, biaya kuliah dibantu Ibu.
Aku pun terdaftar di Universitas Medika Shermad, prodi Pengobatan Tradisional Tiongkok.
Alhamdulillah kalau begitu. Bismillah, aku berdoa semoga semua berjalan lancar.
Dan nanti aku benar-benar bisa melanjutkan usaha Akupunktur Ibu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ada komentar? silakan tuliskan.. hatur nuhun
(kalo yg nggak punya blog pilih yang name/URL, URL-nya dikosongin aja, okay?)