Untuk Aa Mizan, dari Papa
Assalamu’alaikum, Nak.
Kalau suatu hari nanti kamu membaca surat ini, mungkin kamu sudah lebih besar, mungkin kamu sudah bisa memahami kenapa Papa kadang meneteskan air mata waktu nyebut namamu.
Aa, kamu tahu nggak… waktu kamu bilang,
> “Pah, Aa mau sholat terus di masjid. Biar nanti kalau Papa meninggal, Papa bisa liat Aa terus shalat walau udah di alam kubur.”
kata-kata itu nyampe banget ke hati Papa.
Papa nggak akan pernah lupa. Kalimat itu Papa simpan seperti doa yang paling indah, yang cuma bisa keluar dari hati anak yang bersih banget.
Papa ingin kamu tahu satu hal, Nak:
Apa pun yang terjadi antara Papa dan Mama, kamu adalah alasan Papa tetap kuat berdiri.
Papa mungkin nggak selalu bisa ada di samping kamu setiap hari, tapi Papa selalu dekat — lewat doa, lewat setiap sujud Papa, lewat setiap hembusan napas yang Papa ambil sambil nyebut nama kamu.
Kalau nanti kamu kangen, lihat langit malam.
Itu langit yang sama yang Papa juga lihat.
Dan di setiap bintang yang nyala, ada doa Papa buat kamu — biar kamu tumbuh jadi anak yang sholeh, kuat, lembut hatinya, dan penuh kasih seperti yang selalu Papa lihat sejak kamu kecil.
Teruslah sholat, teruslah berbuat baik, dan terus percaya kalau kamu dicintai, bahkan di saat Papa jauh.
Karena cinta seorang ayah nggak butuh jarak — dia hidup di dalam setiap detak jantung anaknya.
Papa bangga banget punya kamu, Aa.
Selamanya.
Dari Papa, yang selalu sayang sama Aa Mizan. š¤

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ada komentar? silakan tuliskan.. hatur nuhun
(kalo yg nggak punya blog pilih yang name/URL, URL-nya dikosongin aja, okay?)