Sabtu, 13 Desember 2025

Aa Mizan Berenang Bareng Papa

Aa,

Kemarin di LRT, waktu Papa gendong kamu dan kepala kamu nyender pelan di pundak Papa, dunia rasanya berhenti sebentar.

 Di keramaian, di capeknya perjalanan, kamu milih Papa sebagai tempat paling aman. Itu bukan hal kecil, Nak. Itu kepercayaan.

Di kolam renang, Papa juga gendong kamu. Di bagian kolam yang agak dalam, sekitar 1,6 meter, kamu percaya sama Papa. Papa gendong dan jalan bareng kamu sampai ke ujung kolam.

@luzmankarami Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “setiap hal yang tidak ada dzikir kepada Allah adalah lahwun (kesia-siaan) dan permainan belaka, kecuali empat: candaan suami kepada istrinya, seorang lelaki yang melatih kudanya, latihan memanah, dan mengajarkan renang”. #gsmb #renang #kolamrenang #hadisrenang #berenang ♬ Enjoy Every Moment - Noa Belle


 Kita belajar gerakin kaki, tangan, tahan napas—pelan-pelan. Kamu sempat ragu, tapi kamu coba. Dan kamu bisa. Bukan karena Papa hebat, tapi karena kamu percaya dan berani.

Kalau suatu hari nanti kamu lupa momen ini, Papa harap tubuhmu tetap ingat: bahwa kamu pernah tenang di pundak Papa, dan pernah berani melangkah di air dengan keyakinan.

Papa mungkin nggak selalu sempurna, tapi Papa selalu ada. Dan selama kamu mau bersandar, Papa akan jadi tempat pulang.

— Papa

Selasa, 02 Desember 2025

Refleksi: Antara Mizan di Akhirat dan Mizan dalam Hidupku



Kadang aku berpikir, betapa Allah itu Maha Halus dalam memberi tanda. Dalam agama, Mizan adalah timbangan amal—simbol keadilan, hari ketika setiap kebaikan sekecil debu pun dihitung. Lalu Allah titipkan seorang anak kepadaku, dan aku menamainya Mizan

Seolah Allah ingin mengingatkanku setiap hari bahwa hidup ini adalah perjalanan mengumpulkan kebaikan, dan anakku adalah salah satu amal terbesar yang harus kujaga.

Setiap senyum, setiap panggilan “Papa,” setiap kali ia menggenggam tanganku—semuanya menjadi pengingat bahwa kebaikan itu bukan hanya tentang ibadah yang tampak, tapi tentang tanggung jawab, kasih sayang, dan perjuangan menjadi ayah yang hadir sepenuh hati.

 Mizan membuatku ingin jadi manusia yang lebih baik, lebih sabar, lebih ikhlas. Karena kelak, saat Yaumul Mizan tiba, aku ingin timbangan amal itu berat bukan hanya oleh doa-doaku, tapi juga oleh cinta dan pengorbananku untuknya.

Dan pada akhirnya, mungkin itulah mengapa Allah mempertemukan aku dengan seorang anak bernama Mizan: agar setiap langkahku selalu terarah pada kebaikan, dan setiap perjuanganku memiliki makna yang abadi.


Entri yang Diunggulkan

Aa Mizan Berenang Bareng Papa

Aa, Kemarin di LRT, waktu Papa gendong kamu dan kepala kamu nyender pelan di pundak Papa, dunia rasanya berhenti sebentar.  Di keramaian,...