Saat Liga Super Indonesia digulirkan tanggal tanggal 13 Juli 2008, pecinta sepakbola Indonesia berharap kompetisi di Indonesia berjalan lebih baik, teratur, kompetitif, professional, dan lebih berkualitas dibandingkan kompetisi-kompetisi sebelumnya.
Ide dari pelaksanaan sistem liga ini telah dikemukakan sejak tahun 2007 sebagai upaya mewujudkan profesionalisme dalam persepakbolaan nasional. Alasan lainnya adalah karena format Liga Indonesia pada tahun 2007 yang kurang adil, berlangsung secara sistem setengah kompetisi. Sistem ini menyebabkan tingginya tingkat ketegangan pertandingan dan sangat berpotensi memicu kerusuhan. Alasan terakhir adalah karena terlalu banyak tim peserta (38 tim).
Harapan yang tinggal harapan. Sepak bola Indonesia yang lebih baik? Jauh panggang dari api. Yang terjadi adalah liga yang benar-benar super, super aneh maksudnya. Jadwal yang amburadul, dan juga penegakan hukum yang tidak tegas membuat persepakbolaan kita berada di titik nadir.
Berkali kali jadwal mengalami pengunduran. Pertama saat ada pelatnas jelang Pra Piala Asia kemudian saat berlangsungnya pemilu. Jadwal pun menjadi amburadul dan tidak tertaur. Hal ini tentunya tak sehat untuk kompetisi. Di saat tim lain tak boleh bertanding karena pemilu, masih ada tim yang boleh bertanding. Jumlah pertandingan pun menjadi terpaut jauh. Ada tim yang sudah bertanding 26 kali, namun ada yang baru 21 pertandingan. Hanya di Indonesia rasanya ada hal seperti ini.
Untuk mengatasi keanehan itu BLI membuat kebijakan yang tak kalah aneh, sentralisasi. Pertandingan dipadatkan dan dipusatkan di satu tempat agar kompetisi bisa berjalan sesuai dengan rencana. Nyatanya tak sampai seminggu sebelum berjalan tiba-tiba saja sentralisasi dibatalkan. Jadwal tetap dengan sistem home dan away.
Saat sentralisasi dibatalkan BLI membuat kebijakan tim tuan rumah harus mempersiapkan tempat. Jika tidak diizinkan bertanding di tempatnya maka harus mencari tempat lain. Jika H-5 sebelum pertandingan masih belum mendapatkan tempat, maka tim tuan rumah dinyatakan kalah WO. Apakah peraturan tersebut benar-benar diterapkan? Bukan BLI namanya jika tak membuat kebijakan aneh. Persija yang seharusnya mendapatkan hukuman WO karena tak mendapatkan tempat bertanding saat melawan PSMS dan PSIS justru tidak di-WO. Pertandingan justru ditunda. Begitu pun dengan Persitara. Seharusnya Persitara dihukum WO karena tak bisa menyelenggarakan pertandingan melawan Persib sesuai jadwal tanggal 25 April.
Kebijakan mengundurkan jadwal rasanya masih tetap dipertahankan BLI. Pertandingan Persib melawan PSMS tanggal 1 Mei pun terancam ditunda karena bertepatan dengan hari buruh! Benar-benar kacau! Kapan selesainya kompetisi ini? Rasanya tidak akan selesai sesuai dengan jadwal.
Satu-satunya cara untuk mengatasi masalah ini adalah REVOLUSI BLI DAN PSSI! Ada banyak kepentingan yang bermain di sana. Ada grup di FB yang berjudul 100.000 orang MENGINGINKAN REVOLUSI PSSI! Saat ini baru terkumpul 2000an anggota. Mari bergabung untuk sepakbola Indonesia yang lebih baik. Ada tujuh tuntutan yang menurut saya sangat bagus:
1. Pergantian ketua umum dang penggurus PSSI yang bersih dari kepentingan bisnis dan
politik.
2. peningkatan kinerja wasit baik kualitas mupun moral
3. format sistem kompetisi yang terprogram dan konsisten
4. standarisasi pemain asing baik kualitas teknik maupun mental
5. peningkatan profesionalisme panpel
6. pembinaan suporter yang damai kreatif atraktif dia atas landasan sportifitas
7. sistem pembinaan klub yang terencana dan konsisten
Yup agar sepakbola kita bisa maju dan bisa berprestasi di kancah internasional, kompetisi harus dibenahi terlebih dahulu. Salah satunya adalah memperbaiki kinerja dan profesionalisme BLI dan PSSI. Maju terus sepakbola Indonesia!!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Entri yang Diunggulkan
Tahun 2024 Tahunnya Inter Milan dan Persib Bandung
Tahun 2024 ini menjadi tahun yang gemilang untuk dua klub favorit saya, Inter Milan dan Persib Bandung. Betapa tidak, kedua klub yang identi...
-
Tanggal 27 Mei ini adalah hari yang bersejarah bagiku. Tepat dua dasawarsa silam aku dilahirkan. Tentunya berbagai pengalaman, baik suka mau...
-
Inter Milan tercatat sebagai satu-satunya klub Italia yang tak pernah terdegrasi ke Serie B. Hal itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi Inte...
-
Sekarang saya akan membahas mengenai julukan klub. Berbicara tentang julukan sebuah klub, hampir setiap klub memiliki julukan dengan hal-ha...
:) nice pos mas
BalasHapusTerima kasih atas kunjungannya..
BalasHapusLinknya udah saya taro di blog saya..
Benar bos.. PSSI harus melakukan REVOLUSI x( bukan lagi REFORMASI!!
Yang pasti dari mulai ketua umum sampai tetekbengek dibawahnya harus diBUBARKAN ganti dng muka2 baru..
Masa ada ketua umum PSSI pernah hidup DIPENJARA malu dong sama yang lain...
KALO SAYA MENYARANKAN UNTUK SEMUA SUPPORTER AGAR TIDAK LAGI MENONTON ISL SMP PSSI BUBAR!!
@ JengSri -> kalo ga ngerti mah ga usah komen atuh Jeng. hehe.. :f ntar nonton dulu yah liga Indonesianya, trus komen lagi di sini.. hehe
BalasHapustp thx yah komennya walau ga ngerti masih mau komen :))
@ tukang sorak -> thank you
@ The Kop Gang -> iya emang REVOLUSI, saya juga nulisnya Revolusi kan.. hehe
wah.. wah sarannya berani banget.. tapi kyknya susah deh. suporter di Indonesia kebanyakan fanatik, susah juga kalo disuruh tidak menonton pertandingan. saya juga rasanya berat bgt kalo ga nonton Persib, serasa kehilangan sebagian hidupku (lebay,,)
ada saran lain ga bos yg lebih enak?
hehe ;;)
Benci tapi rindu, yah...gitulah Mas Luzman kalau membahas tentang ISL. Saya sangat menikmati saat menonton pertandingannya, tapi disisi lain GEMES pada sistem kompetisinya terutama mengenai jadwal dan peraturannya yang tidak konsisten.
BalasHapusSaya hanya berharap semoga kedepan, mereka yang duduk di kepengurusan saat ini mau belajar dan bekerja lebih keras lagi demi kemajuan sepakbola Indonesia.
Bravo...!
Dapatkan Jutaan Rupiah Biaya 0%...Mas...Bener
BalasHapusmemang bro.. mikirin sepakbola indonesia bikin frustasi doang.. ups salah.. mikirin pengurus PSSI yang bikin frustasi.. wong pesakitan kok diangkat jadi ketuanya.. hehehe.. paling enek kalo liat si NH di media-media.. revolusi pengurus kayaknya emang harus dilakukan bro.. gitu bro.. pisss... semoga nanti malam inter kalah tapi bisa menang disisa pertandingan yang terakhirnya.. hehehe... :)
BalasHapus@ Sumartono -> yups.. bener banget nih benci tapi rindu.. kyknya revolusi mutlak harus dilakukan yah mas.. :f
BalasHapus@ InfoBizz -> wah beneran nih mas? mas sendiri udh dpt berapa juta?? :o
@ alphawave -> iya nih,, tapi suporter tuh udh demo segala macem ga pernah ditanggepin. bingung nih hrs gimana lagi biar bener2 ada revolusi PSSI
sori bos.. inter menang lawan Lazio 2-0.. :)) hahaha
udah man, nice blog punya lo, main main lagi ya ke blog saya baru di renovasi haha kasi opini kalo smepet
BalasHapusPunya tips gak mas Luzman sebagai bobotoh, bagaimana supaya dalam sisa pertandingan terakhir Persib menang terus.
BalasHapusBiar ISL lebih kompetitif, sehingga peluang juara antara Persipura dan Persib sama-sama besar.
Bravo sepakbola Indonesia.
ii, maaf sejak Nurdin halid menjabat sambil dipenjara saya sudah kcewa berat sama PSSI.....
BalasHapusNaudzubillah ngga ada lg yang dari manajemen dan sektor2 lain dalam pengelolaan dan kebijakan ada yg seancur PSSi.
saya parno euy kalo di PSSI yang ada kan konspirasi dan main duit. dan kayaknya jauh lebih parah dari mana pun.
@ indra -> okey my pren,, sy udh mampir ke blog km. kamu juga sering2 dung mampir ke sini.. hoho :D
BalasHapus@ Sumartono -> kayaknya udah susah nih mas bwt Persib.. Persipura melaju kencang sendirian.. :@
moga2 ada keajaiban.. yg jelas ntar malem lwn Arema hrs menang..
@ Manda Senna -> iyah bener banget tuh.. susah kalo masih dipegang narapidana.. ada banyak kepentingan yang bermain..
haha,, temen SD masih aja manggil ii, sekarang mah ga pernah dipanggil ii lagi, call me Luzman.. hoho :o