Senin, 29 Juni 2009

Yes, We Can!

Yes, we can. Sebuah kalimat yang selalu diucapkan Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama dalam setiap pidatonya. Simpel, hanya tiga kata. Namun maknanya begitu mendalam.

Setidaknya mujarabnya tiga kata itu sudah dibuktikan oleh timnas Amerika Serikat di Piala Konfederasi. Bergabung di grup B bersama juara Afrika Mesir, juara dunia Italia dan juara Copa Amerika Brazil tak ada yang berani memprediksikan AS akan berbicara banyak.

Prediksi tersebut tampaknya akan menjadi kenyataan melihat performa AS di dua partai awal. Dua partai AS takluk. Melawan Italia dipermak 1-3, melawan Brazil dikalahkan 0-3. Melihat dua partai tersebut tampaknya AS akan angkat koper lebih awal, terlebih calon lawan mereka Mesir sanggup merepotkan Brazil dan mengalahkan Italia.

Kucing aja punya harapan dan keyakinan, masa kita tidak punya?


Tim Howard, kiper terbaik di Piala Konfederasi



Namun para pemain AS tak pantang semangat. Mereka justru mengalahkan Mesir 3-0 dan lolos ke babak semifinal. Lawan di babak semifinal adalah juara Eropa Spanyol yang mempunyai rekor cukup mengesankan: ranking pertama FIFA dengan 35 pertandingan tanpa terkalahkan, 15 kemenangan beruntun, plus rekor sempurna di Piala Konfederasi kali ini 3 kemenangan tanpa pernah kebobolan. Di atas kertas Spanyol akan mudah mengatasi AS yang banyak dianggap hanya lolos secara kebetulan berkat kekalahan Italia.

Gentarkah AS?? Sama sekali tidak. Slogan “Yes we can” tampaknya benar-benar tertanam dalam diri mereka. Sebuah kalimat yang bisa mebuat keajaiban, apa yang tidak mungkin menjadi mungkin. Dan tanpa disangka AS menundukkan Spanyol 2-0. AS lolos ke partai puncak untuk pertama kalinya dalam ajang resmi FIFA.

Tak ada yang menyangka AS lolos ke babak final. Di polling Kumaha Anjeun pun hanya satu orang (1%) yang memilih AS. Sisanya Afrika Selatan 1 orang(1%),Italia 15 orang(24%),Brasil 20 orang(32%),Irak 6 orang (9%), Mesir 1 orang (1%), Spanyol 23 orang (37%)dan Selandia Baru 1 orang (1%). Total responden 68 orang. Terima kasih buat yang sudah mengikuti polling. Dari hasil polling pun responden sangat menjagokan Spanyol tapi AS bisa mengalahkan mereka. Dahsyat!

Di final AS kembali harus bersua Brazil, tim yang mengalahkan mereka 3-0 di babak penyisihan. Dari rekor pertemuan pun sangat jomplang, Brazil unggul 13 kali sedangkan AS hanya sekali. Lagi-lagi AS membuat kejutan, sanggup unggul 2-0 di babak pertama.

Namun kali ini mental juaralah yang lebih berbicara. AS akhirnya harus takluk 3-2. AS gagal mengulang dongeng indah Yunani yang sanggup menjadi juara Euro 2004. Walau bagaimana pun penampilan AS sungguh luar biasa dan di luar dugaan banyak pihak. Timnas AS layak disebut sebagai juara tanpa mahkota.

Dari sini kita dapat memetik pelajaran agar selalu yakin pada apa yang akan kita lakukan, sesulit apa pun rintangan atau ujian yang akan kita lalui. Jika kita percaya pada kemamupuan kita maka saraf-saraf kita akan memunculkan energi positif. Efeknya akan terasa luar biasa, segalanya akan terasa lebih mudah. Sebaliknya jika belum apa-apa sudah tidak yakin, sudah pesimis saraf-saraf kita akan memunculkan energi negatif. Semuanya akan terasa serba sulit dan tujuan kita tidak mungkin tercapai. Itu karena ulah kita sendiri.

Mulai saat ini marilah kita selalu ciptakan energy positif. Ucapkan tiga kata magis itu, “YES WE CAN! YES WE CAN! YES WE CAN! KITA BISA! KITA MAMPU! SEMANGAT! SUKSES!!!

4 komentar:

ada komentar? silakan tuliskan.. hatur nuhun
(kalo yg nggak punya blog pilih yang name/URL, URL-nya dikosongin aja, okay?)

Entri yang Diunggulkan

Tahun 2024 Tahunnya Inter Milan dan Persib Bandung

Tahun 2024 ini menjadi tahun yang gemilang untuk dua klub favorit saya, Inter Milan dan Persib Bandung. Betapa tidak, kedua klub yang identi...