Minggu, 25 Oktober 2009

Doa Menangkan Rubin Kazan

Saya teringat ceramah ustad Aam Amiruddin di masjid daerah ujung Berung. Beliau berkata, “Doa dapat membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin, hal-hal yang di luar logika pun bisa terjadi, ilmu pengetahuan pun tak bisa menjelaskan hebatnya kekuatan doa”

Saya sangat percaya itu. Kekuatan doa pula yang bisa membuat tim yang merupakan debutan di Liga Champons mengalahkan sang jawara bertahan yang baru saja meraih lima trofi musim lalu. Yups, siapa sangka Barcelona yang bertabur bintang dan juga memuncaki La Liga bisa dikalahkan tim yang belum punya nama di persepakbolaan dunia.

Ternyata rahasia terletak pada sang pelatih, Kurban Berdyef yang senantiasa memegang tasbih di bangkunya. Ia adalah sosok yang sangat religius. Di sepanjang laga dia tak henti berdzikir. Pelatih muslim kelahiran Turkmenistan itu selalu menyebut nama Allah pada setiap kesempatan. Contohnya kala Rubin Kazan memastikan diri menjuarai Liga Rusia pada awal November 2008.




Berdyef tak pernah lepas dari doa dan tasbih

Saat ditanya wartawan ia berkomentar, Allah telah mendengarkan doa-doa yang kami panjatkan. Lalu, Dia memberikan kekuatan kepada kami untuk bertarung merebut gelar juara.”

Setelah mengalahkan Barcelona, Brdyev berkomentar, “Kami sama sekali tak berpikir bakal menang. Kami hanya berusaha bermain bagus dan berharap bisa melalukan serangan balik. ALHAMDULILLAH, itu akhirnya terwujud.”

Sebuah komentar yang merendah. Sangat berbeda dengan allenatore Inter, Jose Mourinho yang terkesan sombong. Padahal Inter berada dalam posisi yang sulit karena tak kunjung meraih kemenangan di Liga Champions. “Kami masih punya peluang lolos. Dengan tiga tim mengoleksi nilai empat dan satu tim memiliki tiga poin, delapan atau Sembilan poin sudah cukup untuk memastikan diri melaju ke babak selanjutnya.” Kata Mourinho.

Sikap Mourinho dan Berdyef pun jauh berbeda. Mourinho terkesan banyak omong, sedangkan Berdyef tak pernah bicara banyak namun sangat efektif dalam bekerja. Ia sangat percaya pada kehendak Allah dan kekuatan doa.
So, jika ingin mengalahkan Barcelona di Camp Nou tampaknya Mourinho harus meniru sikap Berdyef.

8 komentar:

  1. sejutuju, doa mang senjatanya seorang mukmin, sesuai sabda nabi kita

    BalasHapus
  2. Masa Allah ,,
    doa adalah segalanya ...
    btw, boleh tukeran link OM ???

    BalasHapus
  3. yah... sip,... thx artikelnya, menginspiraku yang sedang putus asa...

    BalasHapus

ada komentar? silakan tuliskan.. hatur nuhun
(kalo yg nggak punya blog pilih yang name/URL, URL-nya dikosongin aja, okay?)

Entri yang Diunggulkan

Tahun 2024 Tahunnya Inter Milan dan Persib Bandung

Tahun 2024 ini menjadi tahun yang gemilang untuk dua klub favorit saya, Inter Milan dan Persib Bandung. Betapa tidak, kedua klub yang identi...