Jumat, 20 Agustus 2010

Tanpa Big Transfer


Musim lalu bursa transfer Eropa begitu memanas. Tak lain tak bukan karena rekor transfer Zinedine Zidane yang bertahan selama delapan tahun pecah. Dan tanggung-tanggung rekor itu langsung diambil oleh tiga pemain. Pelakon utamanya masih Real Madrid dengan memboyong Cristiano Ronaldo dengan banderol 80 juta pounds (Rp1,12 trilyun) dan juga Kaka dengan 56,1 juta pounds (Rp786,21 miliar). Angka mustahil itu masih ditambah dengan seteru abadi Madrid, Barcelona yang rela mengeluarkan dana 46 juta pound dan ditambah Samuel Eto'o yang seharga Rp20 juta pounds (total 60,7 juta pound = Rp852,2 miliar) hanya untuk mendapatkan seorang Zlatan Ibrahimovic.

Kita lihat kiprah tiga pemain mahal itu pada musim lalu. Ronaldo memang sempat menjadi goal-getter bagi El-Real. Perannya pun begitu vital bagi Madrid. Namun kontribusinya tak begitu maksimal mengingat ia beberapa kali cedera dan terkena akumulasi kartu. Rekannya Kaka justru lebih parah. Pemain yang digadang-gadang bakal membawa Madrid berprestasi tersebut justru tak kunjung tampil maksimal dan tak mendapat peran di Madrid. Kini dia malah terancam tak mendapat tempat dalam skuad Jose Mourinho. Sebuah ironi bagi salah satu pemain termahal dunia tersebut. Mereka pun gagal mempersembahkan satu pun gelar bagi Madrid musim lalu.



Zlatan Ibrahimovic malah lebih tragis lagi. Striker yang menjadi aktor kunci keberhasilan Inter meraih scudetto musim 2008-09 itu seperti mengalami mimpi buruk di Barcelona. Tujuan pindah ke Barca untuk memperoleh gelar Liga Champions pun kandas. Ambisi mencetak 5 gol saat bertemu mantan klubnya di semifinal hanya omong kosong belaka. Inter, klub yang dikhianatinya justru meraih kejayaan dengan meraih treble winners.

Musim ini rasanya bursa transfer tak begitu memanas. Tak ada pembelian dengan jumlah gila-gilaan seperti musim lalu. Inter yang sukses meraih treble winners cenderung mempertahankan skuad lama. Rekor transfer musim ini masih dipegang David Villa yang pindah dari Valencia ke Barca dengan transfer 34,2 juta pounds (Rp480,1 milyar). Kita lihat saja apakah Villa akan bersinar bersama Barcelona atau mengikuti jejak Ronaldo, Kaka, dan Ibra yang menjadi pemain mahal yang kurang bersinar.

Semua ini membuktikan sepakbola ialah permainan tim dan tak bisa dibeli dengan uang. Pemain bintang tak selamanya akan tampiil hebat. Pelajaran dari Inter musim lalu bisa dijadikan contoh. Wesley Sneijder yang hanya berbanderol 15 juta pounds (Rp210,59 miliar) mampu menjadi aktor kunci keberhasilan La Beneamata meraih tiga gelar. Dia menjadi kandidat pemain terbaik dunia FIFA dan terpilih menjadi pemain terbaik dunia 2009-10 versi goal.com.

Terbukti bahwa transfer yang besar-besaran tidak menjamin sebuah prestasi..

3 komentar:

ada komentar? silakan tuliskan.. hatur nuhun
(kalo yg nggak punya blog pilih yang name/URL, URL-nya dikosongin aja, okay?)

Entri yang Diunggulkan

Tahun 2024 Tahunnya Inter Milan dan Persib Bandung

Tahun 2024 ini menjadi tahun yang gemilang untuk dua klub favorit saya, Inter Milan dan Persib Bandung. Betapa tidak, kedua klub yang identi...