Rabu, 29 Desember 2010

Langsung Dua Buku!

Akhir tahun ini memang rasanya kurang bersahabat bagi timnas Indonesia. Empat kali ke final, empat kali gagal juara. Ironis memang, tapi itulah sepak bola. Banyak hal tak diduga. Namun perjuangan para pemain timnas untuk meraih juara layak untuk diacungi jempol, begitu pun dengan suporter yang terus mendukung.

Berbeda dengan nasib Garuda, kabar baik sepertinya masih menaungi saya. Yup, bulan Desember ini saya langsung meluncurkan dua buku. Bukan buku pribadi memang, buku antologi di mana ada tulisan saya di dalamnya. Ini sebagai penghibur atas kehilangan penerbit Hitam Putih Publisher (HPP) yang menerbitkan buku "Terjebak di Bawah Sadar". Entah kenapa tiba-tiba saja HPP menghilang tanpa jejak :(

Buku pertama adalah buku Gado-gado Cinta. Buku ini karya 34 penulis. Tulisan saya berjudul "Tarikan Tari" kisah cinta saya dengan Tari yang menimbulkan tarik-menarik dan hal-hal tak terduga.

Ini sinopsisnya:


Telah terbit di LeutikaPrio!!
Judul : Gado-gado Cinta
Penulis : Iksank Bangsawan dan pemenang
Tebal : viii+324 hlm
...Sinopsis :

GadoGado Cinta, adalah 34 kumpulan kisah tentang cerita seputar percintaan antara sepasang sejoli yang sedang kasmaran. Sememangnya Cinta merupakan anugerah yang mempunyai definisi sangat beraneka ragam – selayaknya makanan yang bernama gadogado. Namun dari zaman ke zaman bahkan sampai dunia ke penghujungnya nanti, sesuatu yang bernama cinta akan kekal dan tidak pernah rapuh dimakan usia. Cinta yang murni, adalah dambaan setiap cucu Adam untuk mendapatkannya, namun tidak semudah itu mencarinya.

Lewat buku ini, pembaca diajak memahami liku-liku kisah percintaan yang ternyata menjadi sedemikian unik saat seseorang melalui dan mempertahankan manis dan getirnya kisah cinta yang sudah digariskan untuk dirinya. Istilah seperti pacaran, backstreet, atau selingkuh turut mewarnai kepelbagaian cerita dalam GadoGado Cinta. Bumbu-bumbu, dan manis pedasnya kisah yang disajikan dalam kumpulan cerita cinta ini memang sangat pas, bahkan boleh dibilang sangat fresh and spicy seperti rasa GadoGado yang bisa dinikmati oleh siapa saja, kapan saja, tidak kira usia.

Membaca cerita dalam buku ini, berarti anda telah maju selangkah ke depan untuk memahami semurni mana nilai cinta yang anda miliki untuk si dia, Sang Terkasih dalam sangkar hati.



Antologi yang berhasil lahir pertama menjadi sebuah buku, silahkan PESAN Menu yang Anda-Anda Sukai...

pesan lewat saya Rp 55ribu kalo ditambah ongkir jadi 60ribu biar pas.. hehehe
ayo pesan lewat FB saya, klik di sini atau bisa juga lewat twitter @luzman_karami

Buku satu lagi "Be Strong Indonesia" hasil tulisan dari kumpulan cerpen #writers4indonesia . Buku ini diterbitkan oleh nulisbuku.com, dan menjadi 17 buku. Cerpen saya berjudul "nyontek" ada di buku #empat, kisah Jimmy yang ketika UAN ketauan mencontek padahal sebelumnya tidak pernah mencontek. Royalti dari buku ini akan disumbangkan untuk korban bencana alam.


Judul buku: ‘Be Strong, Indonesia! #empat’:

kumpulan cerpen

‘Menjelajah Alam, katanya’, penulis: Dzyemtri Muharram
‘Lelaki Dan Tiga Lengan’, penulis: Martina Rahmi
‘Putih, penulis’: penulis: Keshia Deisra
‘Tak kan Pernah Air Mata Ini Jatuh’, penulis: Eric Shandy
‘Alam Tak Sekedar Diam’, penulis: Anggit Paramadita
‘Kereta Itu’, penulis: Nurul Anisa
‘Bodoh’, penulis: Cheryl Pricilla Bensa
‘Kebahagiaan Sejati’, penulis: Suryani
‘Pada Suatu Malam’, penulis: Ribka Anastasia
‘Lari’, penulis: Lalla Pratami
‘Gemuruh Sang Merapi’, penulis: Maesaroh
‘Segelas Teh dan Cerita Baru Tentangmu’, penulis: Diaz Bela Yustisia
Merapi Sahabat Kita Semua, penulis: Inggar Saputra
‘Episode Rindu’, penulis: Tya Marty
‘Nyontek’, penulis: Luzman Karami
‘Kerangkeng’, penulis: Fandy Hutari
‘Menanti Dirimu’, penulis: Wenny Dewanty
‘Desa Mati’, penulis: Puguh Bondan
‘Ikatan Persahabatan’, penulis: Karina Sacharissa
‘Aku suka mengamati’, penulis: Yomi Hanna
‘Cinta’, penulis: Kuswinarto
‘Perempuan-perempuan’, penulis: Meika Sari
‘Kemerdekaan Untuk Semua’, penulis: Gayatri Waditra Nirwesti
‘Pulang Sayang’, penulis: Kika Dhersy Putri

pesan lewat saya Rp 50ribu tambah ongkir jd 60ribu , kirim meseg FB dulu ya




Oh iya satu lagi setelah melewati pahit dan getir (lebay) skripsi saya yang berjudul "Konstruksi Figur Pemain Bola Muslim dalam Rubrik Super Ball Edisi Khusus Ramadan di Harian Pagi Tribun Jabar" beres juga uy.. Insya Allah tanggal 10 Januari sidang komprehensif.. Alhamdulillah :)
Mari mengawali tahun 2011 dengan senyuman..
semangat!!

Senin, 20 Desember 2010

Pengorbanan Berbuah Kebanggaan

Minggu (19/12) ratusan orang menunggu dalam ketidakpastian. Dalam cuaca yang juga tak pasti. Hujan besar lalu mendadak panas terik, hujan lagi dan panas lagi. Dan tepat saat adzan Dzuhur berkumandang, loket itu pun dibuka. Setelah sebelumnya semua tiket dinyatakan habis, panitia mengumumkan tiket dijual kembali. Selembar tiket pertandingan semifinal Piala AFF 2010, itulah yang dicari oleh orang-orang itu. Demi sebuah kebanggaan, demi Garuda yang terpatri di dada.


Dan saya pun termasuk orang-orang yang mencari tiket itu. Saya bersama sepupu saya Irham dan rekan-rekan dari Inter Club Indonesia (ICI) Regional Bandung berangkat dari Bandung sekitar pukul 5 pagi, tak lama setelah menyaksikan Inter meraih trofi Piala Dunia Antar Klub. Tujuan kami satu, mendukung timnas Indonesia!

Tepat pukul 6.00 rombongan tiba di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Tiket memang menjadi barang yang langka saat itu. Sehari sebelumnya perwakilan dari ICI sudah ke Jakarta untuk memesan tiket, namun mendadak loket tiket tutup. Calon pembeli tiket diberi kupon yang katanya tinggal ditukar dengan tiket saat pertandingan. Sebelumnya juga ada yang sudah memesan namun tiap orang hanya bisa memesan lima tiket, padahal rombongan ICI yang ikut berjumlah 16 orang.

Begitulah, sejak pagi orang-orang menunggu dalam ketidakpastian. Tak jelas kapan loket dibuka. Tak jelas loket mana yang menjual tiket. Ternyata orang yang punya kupon dan tidak memiliki kupon tak dibedakan, dalam antrian yang sama. Hal itu memicu protes dari banyak orang, padahal yang memiliki kupon sudah datang sejak H-1. Beginilah kondisi negara yang sempat mengajukan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia itu. Semuanya serba tak jelas, sama seperti ketua PSSI-nya yang tidak jelas. #nurdinturun
Saat itu saya meng-update semua peristiwa yang saya lihat dalam twitter @luzman_karami
Beginilah suasana saat pengantrian tiket. Ada bule juga loh




Salah satu faktor yang membuat tiket begitu langka ialah banyaknya calo yang berkeliaran. Sungguh aneh, saat orang dibatasi hanya bisa membeli lima tiket, dan lalu hanya dua tiket calo masih berkeliaran. Tiket tribun yang begitu banyaknya bisa ludes. Dan harga di calo memang gila-gilaan. Konon satu lembar tiket tribun yang seharga Rp 50ribu dijual dengan harga Rp 350.000,00. Hal itu memicu kemarahan massa. Sang calo dikejar-kejar dan dipukuli. Beruntung ia masih selamat karena diamankan polisi.

Maka alangkah bahagianya saat saya dan teman-teman bisa memperoleh tiket. Tiket utara seharga Rp100.000,00. Ini dia tiket yang akhirnya bisa diperoleh itu.

Sambil menunggu kick off pertandingan saya pun berjalan-jalan di sekitar stadion. Pengaruh Irfan Bachdim ternyata bisa membuat cewek-cewek seksi berpakaian minim datang ke stadion. Tapi sayang sekali idola mereka tidak bermain malam itu.

Satu lagi hal yang cukup menarik saat itu polisi yang berjaga amat sangat banyak sekali pisan banget. Dan ada yang membawa tank segala. Mau perang atau mau nonton bola mas? Mungkin karena pengaruh kedatangan Presiden SBY dan pejabat istana sebanyak 200 orang itu.


Thank’s El Loco
Sekitar pukul 16.00 rombongan ICI memasuki stadion. Stadion masih belum begitu ramai saat itu. Maka kami yang saat itu berada di belakang gawang bisa pindah ke samping. Pemandangan yang lumayan jelas di sini. Lokasi ini mirip saat saya menyaksikan pertandingan Indonesia melawan tim yang saat ini berada di puncak klasemen Bundesliga, Borussia Dortmund tiga tahun lalu. Lengkapnya baca di sini.

Pukul 19.00 pertandingan dimulai. Saat menyanyikan lagu Indonesia Raya bulu kuduk ini terasa merinding. Betapa tidak, malam itu sekitar 85ribu orang dengan kompak menyanyikan lagu Indonesia Raya. Ini dia videonya. Check this out! (videonya di bawah)


Pertandingan sendiri berjalan seru dan menegangkan. Indonesia akhirnya melaju ke babak final Piala AFF lewat gol tunggal Cristian Gonzales. Luar biasa, satu saja pemain naturalisasi Indonesia bisa menaklukkan 9 pemain timnas Filipina. Di partai puncak Indonesia akan kembali menghadapi Malaysia yang ditaklukkan 5-1 di babak penyisihan. Tanggal 26 Indonesia akan menghadapi Malaysia di Stadion Bukit Jalil dan tanggal 29 Desember di Stadion Gelora Bung Karno. Empat kali sudah kita mencapai babak final, mudah-mudahan kali ini bisa menjadi juara.
Yah, hari itu perjuangan keras untuk mendapatkan sebuah tiket akhirnya berbuah kebanggaan. Kebanggaan dan perasaan lega karena Indonesia berhasil melaju ke opartai puncak. Sedikit lagi untuk menjadi juara…
INDONESIA!! INDONESIA! INDONESIA!!
KAMI DUKUNG TIMNAS BUKAN PSSI







Nb: kata temen saya Aji, saya ama Irham sempat kesorot kamera saat pertandingan akan dimulai. Ada yang lihat??
Foto-foto pertandingan lainnya klik di sini

Sabtu, 04 Desember 2010

Jangan Cepat Berpuas Diri

Melihat performa tim nasional Indonesia dalam dua pertandingan AFF Cup memang banyak membuat kita berdecak kagum. Sentuhan Alfred Riedl nampaknya telah memberikan sentuhan berharga buat pasukan Garuda. Kolaborasi pemain tua-muda ditambah dua pemain naturalisasi, Cristian Gonzales dan Irfan Bachdim membuat jutaan warga Indonesia percaya inilah saat yang tepat untuk meraih juara Piala AFF yang sudah lama ditunggu-tunggu.

Kemenangan besar 5-1 atas Malaysia dan 6-0 atas Laos ditambah penampilan cantik para pemain timnas memang menimbulkan optimisme tinggi. Ditambah fakta Thailand yang dianggap sebagai pesaing terberat justru tak bisa berbuat banyak menghadapi lawan yang sama. Namun tunggu dulu, para pemain timnas harus berkaca dari pengalaman-pengalaman sebelumnya. Beberapa kali timnas menampilkan permainan luar biasa di awal namun harus berakhir antiklimaks.



Kita putar ulang kejadian pada tahun 2004 lalu saat saya masih imut-imutnya (halah). Saat itu, Piala Asia 2004 di Cina. Indonesia mengguncang dunia dengan menaklukkan negara yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 nanti, Qatar dengan skor 2-1. Gol dari Budi Sudarsono dan Ponaryo Astaman sanggup menjungkalkan jagoan Timur Tengah itu. Hasil yang membuat pelatih kawakan Phillipe Troussier dipecat saat pertandingan masih berlangsung.

Asa langsung meninggi saat itu. Kpercayaan diri pemain meningkat untuk menorehkan prestasi lolos dari penyisihan grup untuk kali pertama sepanjang sejarah. Namun apa daya harapan tinggalah harapan. Pasukan Garuda terjun bebas setelah dipermalukan tuan rumah Cina 0-5 dan Bahrain 1-3.

Masih di tahun yang sama, kali ini di ajang Piala AFF (saat itu bernama Piala Tiger). Dimotori Ilham Jayakesuma dan Boaz Salossa timnas tampil memukau di babak penyisihan yang berlangsung Vietnam. Tuan rumah Vietnam digasak 3 gol tanpa balas menjadikan timnas sebagai juara grup dengan produktivitas yang cukup tinggi, 17 gol tanpa sekali pun kebobolan.

Kegemilangan pasukan Merah-Putih berlanjut hingga babak semifinal menghadapi Malaysia. Sempat takluk 1-2 di Jakarta, aksi heroik pasukan Garuda berlangsung di pasukan Bukit Jalil Malaysia. Sempat tertinggal 0-1 di babak pertama, sanggup melesakkan empat gol di babak kedua. Harapan untuk meraih juara pun sangat meninggi.

Namun apa daya sekali lagi penampilan gemilan timnas harus berakhir antiklimaks. Dua pertemuan dengan Singapura berujung kegagalan, takluk 1-3 di Jakarta dan 1-2 di Malaysia. Sungguh ironis, gelar juara masih tak mau merapat ke bumi pertiwi.

Melangkah tiga tahun selanjutnya, Piala Asia 2007 yang berlangsung di negara sendiri. Bahrain yang menjadi Piala Asia 2004 sanggup dipukul 2-1. Namun sayang kekalahan 1-2 dari Arab Saudi dan 0-1 dari Korea Selatan membuat mimpi berprestasi itu gagal terwujud.

Kini Piala AFF 2010 tentunya kita semua berharap INDONESIA dapat mempertahankan penampilan gemilangnya. Ingat perjalanan masih panjang, jangan terlalu berbangga dulu. Rabu, 29 Desember 2010 Stadion Utama Gelora Bung Karno harus jadi milik kita. Saatnya kita bangga menjadi warga negara INDONESIA.. Garuda terbanglah ke angkasa, kepakan sayapmu raih Piala AFF 2010.

Bangkitlah Inter!!

Judul blog ini Kumaha Anjeun tadinya cuman seputar Inter Milan dan Persib. Tapi pas diliat-liat posting terakhir kok kayaknya ga ada posting tentang Inter dan Persib.. hihii.. Sekarang topiknya jadi macem-macem gini. Ya sudahlah mau gimana lagi.

Ya sudahlah sekarang saya ngomongin Inter dikit. Inter nampaknya saat ini sedang menurun saudara-saudara. Yups, Rafael Benitez nampaknya masih belum bisa meneruskan kebesaran Inter yang musim lalu meraih treble winners bersama Jose Mourinho. Kini sisa-sisa kebesarannya itu tak terlihat. Lawan begitu mudah menaklukkan Inter. Seperti tadi malam, Inter kembali takluk 1-3 oleh Lazio. Sekarang Inter tertahan di posisi ke-5. Sebuah posisi yang tidak pantas untuk sebuah tim yang meraih scudetto lima kali bertutut-turut.



Setelah Piala Super Eropa lepas dari genggaman, penampilan Inter di Liga Champions pun masih belum menunjukkan karakter sebagai juara bertahan. Walaupun Inter sudah memastikan lolos dari grup A namun tak selayaknya Inter keteteran saat menghadapi Tottenham, dan susah payah menaklukkan Twente. Seharusnya di grup seperti itu Inter bisa memuncaki klasemen, bukan berada di posisi dua seperti sekarang.

Sebenarnya apa yang membuat Inter musim ini begitu menurun? Pertama nampaknya tak ada pembelian pemain yang signifikan di awal musim. Inter masih percaya dengan wajah-wajah lawas, coba bandingkan dengan saudara sekota Milan yang mendapatkan Ibrahimovic dan Robinho. Terbukti saat banyak pemain yang cedera, Benitez seperti pusing dalam menyusun strategi. Inter benar-benar kehilangan sentuhannya.

Selain itu Benitez sepertinya kurang bisa membangkitkan motivasi pemainnya. Berbeda saat di tangan Mourinho pemain Inter selalu semangat di lapangan.
Berikut komentar para Interisti di twitter @interclubindo terkait hasil Inter semalam.

@luzman_karami: sepertinya sudah harus mengucapkan arridiverci scudetto. lima musim berturut2 sudah prestasi yg hebat
@hedotsan88: Benitez udah gk pnya opsi..krena gaya melatihnya...abies smua pmaen inter dibikin cedera
@andhikaMPPP: Stelah gw tggalin tmpat nobar ini : gw harap berita yg gw baca pertama tentang pemecatan BENITEZ #rafaout
@rverdika: saya menghormati kalian yg masih mempercayai RB... tapi maaf, saya tidak sama sekali.. #rafaout
@IrawanCobain: Yessss Hernanes,, kali ini saya dukung... RAFA OUT...!!! :p


Okey, apa benar keterpurukan Inter ini salah Benitez? Bisa jadi karena euforia dan rasa puas yang berlebihan karena sukses musim lalu. Piala Dunia Antar Klub seharusnya menjadi momen bagi Inter untuk bangkit. Jika gagal laga Rafa nampaknya memang harus angkat koper. Sebagai catatan ini adalah kali pertama Inter mengikuti ajang ini. Saat masih bernama Piala Interkontinental, Inter dua kali tampil di ajang ini dan dua-duanya dimenangkan Inter dengan menaklukkan lawan yang sama, Independiente. Sebuah catatan positif yang tampaknya mesti diteruskan.

Play-off (8/12)
Al-Wahda vs Hekari United

Perempatfinal 1 (10/12)
Mazembe vs Pachuca

Perempatfinal 2 (11/12)
Pemenang play off vs Seongnam

Semifinal 1 (14/12)
Pemenang perempatfinal 1 vs Internacional

Semifinal 2 (15/12)
Pemenang perempatfinal 2 vs Inter Milan

Perebutan Posisi IV dan V (15/12)
Kalah perempatfinal 1 vs kalah perempatfinal 2

Perebutan Juara III (18/12)
Kalah semifinal 1 vs kalah semifinal 2

Final (18/12)
Pemenang semifinal 1 vs pemenang semifinal 2

Jumat, 03 Desember 2010

Laporan Job Training di Soccer

Daripada pusing ga ada kerjaan, menuh-menuhin posting juga sekalian. Ya udah saya masukin laporan jobtraining saya di Soccer. Ini yang sebagian bab IV aja, kalo mau liat sisanya silakan download di sini. Ama presentasi buat jobtraining silakan didownload di sini
Siapa tahu kan sekarang angkatan 2007 lagi mau jobtraining terus mau bikin laporan bingung ga ada gambaran, bisa download di sini. oke.. hehehehe.. Oh iya doakan saya yah, sekarang lagi ngerjain skripsi masih berkutat di bab 2 ama 3 aja. Padahal mau lulus Februari.

Ini contoh tulisan saya waktu magang di Soccer


Bab IV

Hasil dan Pembahasan

4.1 Hasil

4.1.1 Bagian Editorial Tabloid Soccer

Dalam kegiatan jobtraining yang diselenggarakan pada 18 Februari – 25 Maret 2010, penulis ditempatkan di Soccer Editorial Department. Bagian editorial Tabloid Soccer terdiri dari orang-orang yang mengumpulkan berita dari berbagai macam sumber untuk kemudian disajikan secara menarik sehingga layak muat untuk rubrik Tabloid Soccer. Tabloid Soccer sendiri tergabung dalam grup Kompas Gramedia, sehingga penulis harus berurusan terlebih dahulu dengan bagian HRD Kompas Gramedia.

Penulis diberikan kebebasan menggunakan komputer kantor dengan fasilitas internet. Penulis mencari sumber-sumber dari internet untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh pembimbing jobtraining. Beberapa kali penulis juga melakukan tugas liputan.

Tulisan yang diramu oleh seorang editor harus beberapa kali dicek ulang, diprint, lalu dicetak pada hari Kamis, Kamis siang sudah diedarkan di beberapa tempat. Editor sebisa mungkin harus meminimalisasi kesalahan cetak dan kesalahan berita. Kegiatan manajemen media yang dilakukan Tabloid Soccer di antaranya ialah:

- Memilih-milih berita yang penting dan dapat menghibur pembaca

- Mengangkat isu-isu dan tema-tema yang aktual di bidang sepak bola

- Melakukan desain dan tata letak yang menarik antara gambar dan tulisan

- Rapat redaksi untuk merencanakan tema-tema yang sedang hangat dan layak untuk diangkat

- Mengangkat tema yang cenderung tidak basi dan dapat dibaca selama seminggu, hal ini mengingat jangka terbit Tabloid Soccer yang hanya seminggu sekali

- Menyajikan berita dengan pembahasan yang lebih mendalam dibandingkan media online

- Analisis data yang ada untuk dikembangkan menjadi bahan pertimbangan dalam penulisan, termasuk dalam statistik, review, preview, dan klasemen

- Melihat potensi media kompetitor dan berusaha menampilkan sesuatu yang berbeda dengan media sejenis

- Melakukan komunikasi yang baik dengan narasumber setiap melakukan liputan

Pada setiap edisi cetak, redaksi menentukan tim satgas yang bertanggung jawab terhadap isi tulisan. Deadline Tabloid Soccer pada hari Kamis pukul 06.00, untuk kemudian dicetak dan disebarkan sekitar pukul 13.00 di Jakarta. Biasanya menunggu hasil pertandingan yang diselenggarakan pada Kamis dini hari, misalnya Liga Champions. Artikel yang ada harus sudah selesai melalui berbagai tahap editing sebelum dicetak dan disebarkan kepada pembaca.

Alur satgas melalui beberapa tahapan, sebagai berikut:

1. Penulis

Artistik menyerahkan print out kepada penulis untuk diteliti sendiri

2. Redaktur

Penulis menyerahkan halaman yang sudah diteliti kepada editornya. Untuk penulias yang tanpa melalui redaktur, langsung diserahkan ke tim satgas

3. Tim Satgas

Redaktur atau penulis menyerahkan hasilnya kepada tim Satgas untuk diteliti kembali. Tim Satgas meneliti kesalahan ketik, kesalahan foto, dan kesalahan data, namun tidak berhak mengubah judul dan caption artikel.

4. Redaktur Pelaksana (Redpel)

Hasil tim Satgas diserahkan ke Redpel untuk diteliti terakhir kali. Selanjutnya Redpel akan menyerahkan ke tim artistik untuk memperbaiki kesalahan yang ada. Jika sudah selesai tim artistik wajib menempel print out mini ke dinding panel agar bisa dilihat oleh seluruh kru redaksi. Diharapkan kru redaksi tetap aktif melihat print out terakhir.

3.1.2 Kegiatan Jobtraining

Selama kegiatan jobtraining kurang lebih dua bulan, kegiatan yang penulis lakukan di antaranya:

1. Pengenalan Kegiatan

Pada hari pertama penulis diberikan pengenalan terhadap Tabloid Soccer yang tergabung dalam Kompas Gramedia. Untuk mengurus formulir kelengkapan Job training, penulis berurusan dengan bagian HRD lantai 8. Untuk kegiatan selanjutnya penulis lakukan di Tabloid Soccer yang berada di lantai 6. Penulis berkenalan dengan kru tabloid Soccer. Tabloid Soccer dan media yang tergabung dalam Kompas Gramedia tidak mengenal jam kerja dan luchbreak. Datang bebas jam berapa saja asalkan tugas dapat diselesaikan dengan baik. Jam istirahat pun tidak ditentukan. Jika ingin istirahat bisa langsung keluar kantor. Pakaian yang dikenakan pun santai asalkan sopan dan rapi, memakai kaos pun tak masalah. Penulis dibebaskan menggunakan komputer dengan fasilitas internet.

2. Pengenalan Fasilitas

Selanjutnya penulis diperkenalkan mengenai fasilitas yang ada di kantor Tabloid Soccer. Komputer dengan fasilitas internet, dua televisi, dan satu unit Playstation2 tersedia di kantor. Selain itu semua edisi cetak dan by product Tabloid Soccer pun ada untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam menulis. Harian Kompas pun rutin hadir di kantor agar tidak ketinggalan informasi terbaru.

3. Membaca Tabloid Soccer dan Kompetitor

Sebelum diberi kesempatan mengisi rubrik di Tabloid Soccer, penulis tentunya harus mengetahui content yang ada dalam Tabloid Soccer (content akan dibahas dalam sub bab selanjutnya). Untuk itu penulis diberi kesempatan untuk membaca Tabloid Soccer edisi-edisi sebelumnya. Penulis juga mempelajari media kompetitor yakni harian TopSkor dan Tabloid Bola yang juga hadir di kantor Soccer sebagai bahan pertimbangan.

4. Menulis rubrik cetak/online

Beberapa rubrik yang dipercayakan kepada penulis saat job training di antaranya Playmaker, Rising Star, Road to World Cup 2010, The Next Legend vs Legend, Spain, England, dan Preview/Review Serie-A. Untuk bahan tulisan, penulis mencarinya di internet kemudian meramunya dengan gaya bahasa sendiri. Untuk berita online, penulis memperolehnya dari portal berita asing seperti goal.com, marca.com, atau tribalfootball.com. Penulis juga membuat tulisan mengenai negara, pelatih, dan pemain yang berpartisipasi di Piala Dunia 2010 untuk bagian online. Untuk review hasil pertandingan Indonesia Super League (ISL) penulis menyaksikan lewat layar kaca antv lalu menuliskannya di edisi online.

5. Tugas Liputan

Selain tugas yang dilakukan di kantor, penulis juga melakukan beberapa kali liputan. Liputan yang dilakukan penulis di antaranya Peresmian Indonesia Futsal Mandiri di Mall Pondok Indah, FIFA World Cup Trophy Tour, pertandingan Persitara vs Persiwa, peresmian Nirwana Futsal, dan kunjungan ultah TvOne. Bahan yang didapat dari liputan digunakan untuk tulisan cetak maupun online. Setiap liputan penulis seringkali mendapat berbagai merchandise seperti kaos, topi, dan bola. Namun wartawan Tabloid Soccer yang tergabung dalam Kompas Gramedia menolak tegas pemberian amplop yang berisi uang.

6. Memeriksa Hasil Tulisan

Sebelum naik cetak, penulis mendapatkan print out hasil tulisan untuk diteliti kembali. Penulis melakukan koreksi apabila ada salah cetak, kesalahan data, atau konteks kalimat yang kurang tepat.

7. Evaluasi Hasil Job Training

Setelah melakukan job training selama dua bulan (sebelumnya selesai 18 Maret diperpanjang sampai 25 Maret), penulis mendapatkan evaluasi dan nilai dari pembimbing job training. Secara keseluruhan job training yang dilakukan penulis sudah memuaskan. Hal yang kurang ialah kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Content dalam Tabloid Soccer

Media massa sudah menjadi bagian dalam kehidupan kita. Seperti halnya komunikasi lisan dan isyarat, sebagai manusia kita tak lepas dari peran media massa dalam membahas isu-isu tertentu. Salah satunya ialah mengenai sepak bola, di mana sudah memiliki banyak penggemar.

Menurut Everett M. Rogers dalam bukunya Communication Technology; The New Media in Society (dalam Mulyana, 1999), mengatakan bahwa dalam hubungan komunikasi di masyarakat, dikenal empat era komunikasi yaitu era tulis, era media cetak, era media telekomunikasi, dan era media komunikasi interaktif. Dalam era terakhir dikenal media komputer, videotext dan teletext, teleconferencing, TV kabel, dan yang lainnya.

Sedangkan McLuhan dalam bukunya Understanding Media the Extensions of Man (1999), mengemukakan bahwa a medium is a message. McLuhan menganggap media sebagai perluasan manusia dan bahwa media berbeda-beda mewakili pesan yang berbeda-beda. Media juga menciptakan cakupan serta bentuk hubungan-hubungan dan kegiatan-kegiatan manusia. Dengan media, bagian dunia dapat dihubungkan menjadi desa global.

Demikian halnya yang terjadi di Tabloid Soccer. Tabloid ini lebih memfokuskan pada pemberitaan sepak bola luar negeri khususnya Eropa dibandingkan sepak bola nasional. Sepak bola nasional sendiri hanya ada 1-2 halaman di tabloid ini. Hal ini karena sepak bola luar lebih diminati dibandingkan sepak bola nasional, arus informasi mengenai sepak bola mancanegara cenderung lebih mudah diamati dengan adanya pemberitaan besar-besaran dalam berbagai media khususnya internet. Pemberitaan yang ada di Tabloid Soccer banyak diambil dari portal-portal internet mancanegara. Rapat redaksi selalu diadakan untuk mengevaluasi edisi sebelumnya dan mendiskusikan isu yang akan dibahas dalam edisi terbaru.

Rubrik yang penulis isi selama job training di Tabloid Soccer di antaranya:

1. Playmaker

Rubrik ini merupakan rubrik rutin di Tabloid Soccer, ada di setiap edisi dengan jatah hampir dua halaman. Biasanya mengangkat pemain yang tengah hangat dibicarakan. Penulisan dalam bentuk feature. Hal yang dibahas bukan hanya gaya permainan pemain di lapangan hijau, namun juga menyangkut sisi humanismenya. Selalu dilengkapi data, statistik, dan juga boks yang memperjelas informasi. Selama job training pemain yang sempat penulis bahas adalah Goran Pandev (edisi 33/X), Ever Banega (edisi 36/X), Cacau (edisi 37/X), Samir Nasri (edisi 38/X), dan Juan Vargas (edisi 39/X)

2. Rising Star

Rubrik ini membahas pemain muda yang tengah bersinar dan diincar klub-klub besar. Tulisan berada di dekat rubrik playmaker dengan seperempat halaman. Fokus pada alasan mengapa pemain tersebut dianggap berbakat dan layak diperhitungkan. Quotes dari pihak lain dan pemain itu sendiri menjadi hal wajib ada dalam rubrik ini. Penulis sempat menulis Marcelo Nicolas Lodeiro Benitez (edisi 33/X), Iker Muniain (edisi 34/X), Leonardo Bonucci (edisi 37/X), Eljero Elia (edisi 38/X), dan James McCarthy (edisi 39/X).

3. Road to World Cup 2010

Seiring dengan semakin dekatnya ajang Piala Dunia 2010 di Afsel, Tabloid Soccer tak mau ketinggalan memberikan informasi mengenai ajang empat tahunan tersebut. Ini menjadi rubrik tambahan di Tabloid Soccer. Rubrik tersebut ialah Road to World Cup 2010 yang terdiri dari berbagai sub rubrik di antaranya Kilas Balik, Tuan Rumah, dan The Next Legend vs Legend.

Kilas balik membahas Piala Dunia sebelum-sebelumnya, sejarah Piala Dunia sejak tahun 1930, dan hal-hal menarik dari setiap turnamen yang telah berlangsung. Dalam sub rubrik ini penulis sempat membahas Piala Dunia 1930 (edisi 31/X) dan Piala Dunia 1934 (edisi 32/X). Subrubrik tuan rumah membahas persiapan terakhir Afrika Selatan sebagai tuan rumah Piala Dunia. Penulis mengisi subrubrik ini pada edisi 31/X dan 32/X.

The Next Legend vs Legend merupakan rubrik pendewaan terhadap pemain kunci negara peserta Piala Dunia 2010 dan legenda dari negara tersebut. Kehebatan pemain diasosiakan dengan sponsor resmi Piala Dunia, Castrol seperti kecepatan, kekuatan, dan stamina. Penulis sempat membahas legenda Uruguay, Juan Alberto Schiaffino (edisi 38/X), dan pemain kunci Portugal Cristiano Ronaldo serta legenda Luis Figo (edisi 39/X).

4. Rubrik England, Spain, dan Italy

Tabloid Soccer memfokuskan pemberitaannya pada tiga liga besar dunia yaitu Inggris, Spanyol, dan Italia. Selain itu Soccer juga memiliki lembar halaman 11 klub besar dari tiga liga tersebut ditambah dari Liga Jerman yaitu Bayern Muenchen. Pemberitaan di luar klub besar terdapat dalam rubrik khusus. Rubrik Spain membahas peserta Liga BBVA selain Real Madrid dan Barcelona. Rubrik England membahas peserta Premier League selain Liverpool, Manchester United, Chelsea, dan Arsenal. Rubrik Italy membahas peserta Serie-A selain Inter Milan, AC Milan, AS Roma, dan Juventus. Liga-liga di luar itu dibahas di World Leagues. Selain artikel utama, setiap rubrik pun memiliki berita singkat yang terjadi dalam seminggu, klasemen, serta review dan preview pertandingan.

Selama magang penulis pernah menulis artikel di rubrik Spain tentang Luis Fabiano (edisi 34/X) dan rubrik England tentang West Ham United (edisi 36/X). Selain artikel utama, penulis juga menulis subrubrik sekilas Inggris dan berita singkat tentang final Piala Carling (edisi 36/X).

Penulis juga mengerjakan Preview Serie-A pekan ke-29 dan 30 serta Review Serie-A pekan ke-28 (edisi 38/X). Dalam mengerjakan tugas tersebut penulis mencari data statistik mengenai skuad tim yang tampil dan cedera, rekor tiga pertemuan terakhir, serta bursa taruhan di internet. Setelah itu penulis melakukan analisis data dan membuat prediksi sendiri.

Penulis juga sempat mencari komentar Milanisti Indonesia untuk rubrik AC Milan (edisi 30/X). Pada setiap lembar klub memang ada komentar dari suporter klub yang bersangkutan

5. Soccer Classic

Rubrik ini mengangkat kejadian-kejadian atau pun pemain-pemain hebat di masa lampau. Fokus pada kehebatan pemain ataupun kejadian penting yang membuat selalu dikenang hingga saat ini. Rubrik ini tidak hadir secara rutin di Tabloid Soccer, menyesuaikan dengan jumlah halaman. Penulis pernah mendapat tugas mengerjakan rubrik ini mengenai Sergio Goycochea, kiper legendaris Argentina yang menggagalkan empat tendangan penalti di Piala Dunia 1990 (edisi 34/X).

6. Indo Soccer dan Futsal Fever

Meskipun lebih menitikberatkan pada sepak bola luar negeri, sepak bola dalam negeri pun tak luput menjadi pembahasan dalam Tabloid Soccer. Informasi mengenai sepak bola dalam negeri terdapat dalam rubrik Indo Soccer. Selain itu juga terdapat halaman khusus futsal dalam rubrik Futsal Fever.

Tulisan penulis dalam rubrik Indo Soccer adalah mengenai cara membuat Twitter yang merupakan penjelasan dari artikel utama “Twitter Pemain Bola” (edisi 34/X). Selain itu juga mengenai profil Alfred Riedl, pelatih baru timnas Indonesia (edisi 37/X).

Di halaman Futsal Fever penulis pernah menulis di Rubrik Futsal Ground mengenai Nirwana Futsal (edisi 38/X). Artikel itu merupakan hasil liputan penulis saat soft opening Nirwana Futsal (8/2). Penulis juga mencari berita “Agenda Kegiatan” (edisi 38/X). Kolom ini berisi kegiatan yang akan dilakukan kelompok suporter pada rubrik “Soccer Community”.

7. Edisi Online dan by product

Selain edisi cetak, penulis juga mendapat kesempatan untuk mengisi di online dan by product. Di DuniaSoccer (www.duniasoccer.com), penulis mengisi berita-berita harian yang penulis dapatkan di portal asing, hasil liputan, dan juga hasil pengamatan dari televisi.

Penulis juga mengisi Laman Piala Dunia 2010 untuk online yang terdiri dari “Profil 32 Negara Peserta Piala Dunia 2010” dan “Profil Pelatih, Pemain, dan Rising Star Negara Peserta Piala Dunia 2010”.

Ada pun untuk by product, penulis mendapat kesempatan berkontribusi di majalah Manchester United Magnificent Seven yakni “Statistik Magnificent Seven”. Kemampuan mengolah dan analisis data diperlukan dalam mengerjakan tugas ini.

Entri yang Diunggulkan

Tahun 2024 Tahunnya Inter Milan dan Persib Bandung

Tahun 2024 ini menjadi tahun yang gemilang untuk dua klub favorit saya, Inter Milan dan Persib Bandung. Betapa tidak, kedua klub yang identi...