Senin, 20 Desember 2010

Pengorbanan Berbuah Kebanggaan

Minggu (19/12) ratusan orang menunggu dalam ketidakpastian. Dalam cuaca yang juga tak pasti. Hujan besar lalu mendadak panas terik, hujan lagi dan panas lagi. Dan tepat saat adzan Dzuhur berkumandang, loket itu pun dibuka. Setelah sebelumnya semua tiket dinyatakan habis, panitia mengumumkan tiket dijual kembali. Selembar tiket pertandingan semifinal Piala AFF 2010, itulah yang dicari oleh orang-orang itu. Demi sebuah kebanggaan, demi Garuda yang terpatri di dada.


Dan saya pun termasuk orang-orang yang mencari tiket itu. Saya bersama sepupu saya Irham dan rekan-rekan dari Inter Club Indonesia (ICI) Regional Bandung berangkat dari Bandung sekitar pukul 5 pagi, tak lama setelah menyaksikan Inter meraih trofi Piala Dunia Antar Klub. Tujuan kami satu, mendukung timnas Indonesia!

Tepat pukul 6.00 rombongan tiba di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Tiket memang menjadi barang yang langka saat itu. Sehari sebelumnya perwakilan dari ICI sudah ke Jakarta untuk memesan tiket, namun mendadak loket tiket tutup. Calon pembeli tiket diberi kupon yang katanya tinggal ditukar dengan tiket saat pertandingan. Sebelumnya juga ada yang sudah memesan namun tiap orang hanya bisa memesan lima tiket, padahal rombongan ICI yang ikut berjumlah 16 orang.

Begitulah, sejak pagi orang-orang menunggu dalam ketidakpastian. Tak jelas kapan loket dibuka. Tak jelas loket mana yang menjual tiket. Ternyata orang yang punya kupon dan tidak memiliki kupon tak dibedakan, dalam antrian yang sama. Hal itu memicu protes dari banyak orang, padahal yang memiliki kupon sudah datang sejak H-1. Beginilah kondisi negara yang sempat mengajukan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia itu. Semuanya serba tak jelas, sama seperti ketua PSSI-nya yang tidak jelas. #nurdinturun
Saat itu saya meng-update semua peristiwa yang saya lihat dalam twitter @luzman_karami
Beginilah suasana saat pengantrian tiket. Ada bule juga loh




Salah satu faktor yang membuat tiket begitu langka ialah banyaknya calo yang berkeliaran. Sungguh aneh, saat orang dibatasi hanya bisa membeli lima tiket, dan lalu hanya dua tiket calo masih berkeliaran. Tiket tribun yang begitu banyaknya bisa ludes. Dan harga di calo memang gila-gilaan. Konon satu lembar tiket tribun yang seharga Rp 50ribu dijual dengan harga Rp 350.000,00. Hal itu memicu kemarahan massa. Sang calo dikejar-kejar dan dipukuli. Beruntung ia masih selamat karena diamankan polisi.

Maka alangkah bahagianya saat saya dan teman-teman bisa memperoleh tiket. Tiket utara seharga Rp100.000,00. Ini dia tiket yang akhirnya bisa diperoleh itu.

Sambil menunggu kick off pertandingan saya pun berjalan-jalan di sekitar stadion. Pengaruh Irfan Bachdim ternyata bisa membuat cewek-cewek seksi berpakaian minim datang ke stadion. Tapi sayang sekali idola mereka tidak bermain malam itu.

Satu lagi hal yang cukup menarik saat itu polisi yang berjaga amat sangat banyak sekali pisan banget. Dan ada yang membawa tank segala. Mau perang atau mau nonton bola mas? Mungkin karena pengaruh kedatangan Presiden SBY dan pejabat istana sebanyak 200 orang itu.


Thank’s El Loco
Sekitar pukul 16.00 rombongan ICI memasuki stadion. Stadion masih belum begitu ramai saat itu. Maka kami yang saat itu berada di belakang gawang bisa pindah ke samping. Pemandangan yang lumayan jelas di sini. Lokasi ini mirip saat saya menyaksikan pertandingan Indonesia melawan tim yang saat ini berada di puncak klasemen Bundesliga, Borussia Dortmund tiga tahun lalu. Lengkapnya baca di sini.

Pukul 19.00 pertandingan dimulai. Saat menyanyikan lagu Indonesia Raya bulu kuduk ini terasa merinding. Betapa tidak, malam itu sekitar 85ribu orang dengan kompak menyanyikan lagu Indonesia Raya. Ini dia videonya. Check this out! (videonya di bawah)


Pertandingan sendiri berjalan seru dan menegangkan. Indonesia akhirnya melaju ke babak final Piala AFF lewat gol tunggal Cristian Gonzales. Luar biasa, satu saja pemain naturalisasi Indonesia bisa menaklukkan 9 pemain timnas Filipina. Di partai puncak Indonesia akan kembali menghadapi Malaysia yang ditaklukkan 5-1 di babak penyisihan. Tanggal 26 Indonesia akan menghadapi Malaysia di Stadion Bukit Jalil dan tanggal 29 Desember di Stadion Gelora Bung Karno. Empat kali sudah kita mencapai babak final, mudah-mudahan kali ini bisa menjadi juara.
Yah, hari itu perjuangan keras untuk mendapatkan sebuah tiket akhirnya berbuah kebanggaan. Kebanggaan dan perasaan lega karena Indonesia berhasil melaju ke opartai puncak. Sedikit lagi untuk menjadi juara…
INDONESIA!! INDONESIA! INDONESIA!!
KAMI DUKUNG TIMNAS BUKAN PSSI







Nb: kata temen saya Aji, saya ama Irham sempat kesorot kamera saat pertandingan akan dimulai. Ada yang lihat??
Foto-foto pertandingan lainnya klik di sini

2 komentar:

  1. kereeen nih kang luzman ..
    perjuangan kita menonton timnas, sangat berkesan..

    forza INTER forza INDONESIA forza ICI regional BANDUNG

    BalasHapus
  2. terima kasih banyak atas informasinya...

    BalasHapus

ada komentar? silakan tuliskan.. hatur nuhun
(kalo yg nggak punya blog pilih yang name/URL, URL-nya dikosongin aja, okay?)

Entri yang Diunggulkan

Tahun 2024 Tahunnya Inter Milan dan Persib Bandung

Tahun 2024 ini menjadi tahun yang gemilang untuk dua klub favorit saya, Inter Milan dan Persib Bandung. Betapa tidak, kedua klub yang identi...