Tak Mungkin Hidup Tanpa Inter

Saya melihat pertumbuhan Interisti di Indonesia begitu pesat. Rata-rata ada 120.000 orang Indonesia per hari yang mengakses website resmi Inter. Wow banyak juga yah, coba pengunjung blog ini juga segitu. Hehehe.. Tapi yang anti Inter juga banyak. Menurutku sih ga sebanyak pendukung Inter. Bukti konkretnya, liat deh polling di blog ini. Blog ini blog pribadi saya loh bukan blog Interisti. Kebeneran aja sayanya Interisti jadi banyak tulisan tentang Inter. Liat deh hasil polling sementara. Lebih dari 50 persen memilih Inter menjadi juara Liga Champions. Saat tulisan ini dibuat sudah ada 265 responden. Wah nggak nyangka saya respondennya bisa sebanyak itu.

Polling Itu sebenernya bisa diganti dengan pertanyaan, “Apakah kamu Interisti?” Sebab kalo Interisti sudah pasti memilih Inter juara, hasilnya fans Inter jauh di atas supporter lain. Atau yang awam sepakbola juga sepertinya banyak yang memilih Inter juara, sebab dalam persepsi mereka Inter adalah klub hebat. (banyak pengunjung blog ini awam sepakbola).

Yang bikin saya bingung nih dulu saya pernah posting tentng hal di luar sepak bola, ada yang bilang, “Wah blognya kan tentang Persib dan Inter, postingnya ga nyambung nih.” Pas giliran posting bola terus juga ada yang protes. “Jangan bola mulu dong ga ngerti saya” Hohhoo.. jadi bingung, ya udah deh gabungan antara keduanya aja.

Tentang INTER. Ga mungkin hidup tanpa INTER. Yang anti-inter harusnya menyadari hal ini. Inter tak bisa digantikan oleh klub lain. Gak percaya? Baca deh fakta-fakta berikut:


1. INTERaksi. We can not not communicate, begitu kata Wilbur Schramm. Kita tak mungkin hidup tanpa berkomunikasi alias berinteraksi dengan orang lain. Komunikasi adalah proses interaksi, di mana satu pihak menyampaikan pesan baik verbal maupun nonverbal, seorang lagi menerima respons atau umpan balik begitu seterusnya. Bahkan diamnya seseorang juga adalah suatu komunikasi. Dia pun sedang berinteraksi dengan orang lain lewat diamnya. Tak mungkin sedetik pun kita hidup tanpa INTER yang satu ini.

2. INTERpersonal Communication (komunikasi antarpribadi). Salah satu sifat komunikasi antarpribadi adalah irreversible alias tidak bisa dihindari. Komunikasi antarpribadi merupakan komunikasi antara dua orang atau lebih secara tatap muka dan terdapat hubungan kedekatan, di mana setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung baik verbal maupun nonverbal. Malah di saat teknologi canggih seperti ini, INTERpersonal communication tidak melulu harus melalui tatap muka bisa melalui internet (lagi-lagi inter), lewat chating, blogging, atau friendster dan facebook. Sependiam apa pun seseorang tak mungkin melewatkan Inter yang satu ini.

Gambar situasi INTERpersonal communication


3. INTERnet. Zaman sekarang ga mungkin deh lepas dari yang namanya internet. Mau nyari info sesuatu buka internet, langsung minta pertolongan om gugel. Mau nyari info tentang klub lain kayak Juve atau Milan tetep aja yang dipake Internet. Ga mungkin lah jadi Juvennet atau Milannet apalagi MUnet. Heehe. Sekarang juga anda sedang buka internet kan? Ayo ngaku..Malah ada juga makanan Internet, alias indomie telor, kornet.


4. INTERcultural communication. Komunikasi antarbudaya. Di zaman globalisasi saat ini tentunya kita tak bisa lepas dari Inter yang satu ini. Kita harus bisa berINTERaksi dengan orang lain dari negara lain dengan dunia INTERnasional. Selain itu juga dengan bangsa sendiri yang berbeda budaya.

5. INTERview. Maksudnya bukan liat Inter atau nonton Inter. Wawancara kan maksunya. Kalo kita mau kerja atau mau ikut suatu ekskul, mau les penempatan, atau jadi maba biasanya ada aja Interview. Orang terkenal juga biasanya suka di-interview. Sesudah pertandingan baik pemain Inter, juve, atau roma suka di-interview. Ga mungkin mentang-mentang suka juve diganti jadi juveview.


6. INTERmediate (pertengahan). Selain ada awal dan akhir pasti ada pertengahan. Ga mungkin dari awal langsung akhir, ga asik gitu cepet amet. Waktu saya ikut les di LIA juga ada level INTERmediate sesudah level Elementary dan high INTERmediate (HI). Dan biasanya tuh level INTERmediate disebutnya Inter aja. Level Inter berapa mas? Bukan Milan berapa?

7. INTEResting (menarik). Setiap orang pasti ingin berpenampilan menarik,betul? Bahkan Anda yang punya blog pasti ingin blog anda menarik kan? Harus interesting?

8. INTERlokal. Kalo mau nelepon ke luar negeri biasanya disebut tarif INTERlokal. Biasanya diplesetin orang-orang yang nggak suka Inter, soalnya Inter cuman bisa jagoan lokal aja. Haha.. baca lagi deh nomer 1-7, bisa ga sehari aja hidup tanpa Inter? (terutama no. 1 dan 2 benar-benar tak bisa dihindari oleh manusia, kecuali dirimu robot. Hehe)

Hmm.. segitu aja dulu deh. Bisi fans klub lain sirik. Kalo di kamus Inggris-Indonesia John M Echols dan Hassan Shadily masih ada inter yang lain Inter (menguburkan, wuih artinya serem euy), interact, interagency, intercede, intercept, interceptor, intercession, interchange, interchangeable, intercity, intercollegiate, intercom, intercontinental, intercostals, interogasi, intercourse (ups), interdenominational, interdental, interdepartmental, interdependence, interdict, interdiction, interdisciplinary, interest, interfaith, interfere, interference, internal, intergovernmental, interim, interior, intereisland, interject, interjection, intermezzo, interval. Ah udah ah capek banyak teuing. Klub mana lagi coba yang bisa gini? Only Inter!! Ada yang mau menambahkan Inter lainnya? Atau mau protes? Silakan INTERupsi (tuh kan inter lagi).