Kamis, 12 Maret 2009

Belajar dari Pengalaman

Learning from experience. Ungkapan yang begitu populer. Yup, pengalaman adalah guru yang paling baik. Kita menjadi diri kita sekarang ini dengan belajar dari pengalaman yang sudah-sudah. Pengalaman buruk harus dijadikan pelajaran, pengalaman yang baik harus coba diulang dan dipertahankan.

Musim 2002-03 Italia membuat sejarah dengan menyertakan tiga wakilnya di semifinal. Inter, Milan, dan Juventus mengeroyok Madrid, tim asal Spanyol. Old Trafford pun menjadi saksi all Italian Final sepanjang sejarah, Milan vs Juventus yang akhirnya dimenangkan Milan lewat adu penalti 3-2.

Namun, tampaknya Italia tak mau belajar dari pengalaman. Kini dominasi Italia telah lenyap, digantikan klub-klub liga Inggris. Juventus, Inter, dan Roma gagal lolos ke babak perempatfinal! Hanya bisa melihat kuartet tim EPL, Liverpool, Arsenal, Chelsea, dan MU berjaya. Sepertinya mereka ingin membuat all English Final di Olimpico, Italia. Mungkin bisa membalas tim Italia yang telah membuat all Italian final di tanah Inggris musim 2002-03.
Saya pun sedih, pdahal final nanti bertepatan dengan ultah saya., Hiks..


Klub Inggris masih mendominasi



Kehancuran klub-klub Italia sudah terlihat di babak 32 besar Piala UEFA. Sampdoria, Fiorentina, bahkan Milan yang begitu diunggulkan harus berguguran. Praktis hanya Udinese wakil Italia yang tersisa di 16 besar. Itu pun harus meladeni tantangan sang juara bertahan, Zenit St. Petersburgh.

Mungkin klub-klub Inggris dapat menjadikan pengalaman sebagai "guru" mereka. Dimulai musim 2004-05 Inggris sukses menjadi juara lewat pertandingan yang super dramatis melawan Milan. Selanjutnya musim 2005-06 Arsenal sukses melaju ke partai puncak walau akhirnya gagal menjadi juara. Musim 2006-07 tampaknya menjadi awal kesuksesan tim Inggris.
Tiga tim EPL lolos ke babak semifinal. Sayang, bukan tim Inggris yang menjadi juara.

Musim 2007-08, tiga tim EPL yang sama kembali lolos ke semifinal. Tak mau mengulang kegagalan di musim sebelumnya, musim itu melahirkan all English Final pertama sepanjang sejarah. Uniknya, sama persis dengan all Italian Final musim 2002-03. Pemenang harus ditentukan lewat adu penalti setelah kedudukan 0-0 selama 120 menit.

Kini, empat tim EPL lolos ke babak perempatfinal. Inggris terus-menerus mendominasi. Italia tak ada wakil tersisa. Hanya bisa berharap sejarah musim 2002-03 kembali terulang.

Inter kembali gagal lolos. Mereka tak mau belajar dari kegagalan sebelumnya. Inter masih tak punya mental di Eropa. Sebaliknya, MU belajar dari pengalaman buruknya. Rekor Sir Alex yang begitu buruk saat bertemu Mourinho akhirnya dapat terhenti. Mitos juara bertahan yang selalu kandas di 16 besar pun terhapuskan.

Pertanyaannya, apakah akan terjadi all English Final??
hmm.. saya bosan melihat Inggris terus yang menjadi juara.
mudah-mudahan saja Bayern Muenchen mampu menghentikan dominasi Inggris,
sama seperti di Inter. di Bayern pun ada dua pemain Muslim. Di inter ada Ibrahimovic dan Muntari, di Bayern ada Ribery dan Hamit Altintop.

Moga saja Bayern bisa belajar dari pengalamannya menundukkan Sporting 12-1 secara agregat. Jika konsisten saya rasa Bayern berpeluang besar juara.
Intinya pengalaman memang lebih berbicara.

oh iya hasil polling Kumaha Anjeun
"sampai sejauh mana pencapaian Inter di Liga Champions musim ini?"

terima kasih buat yang telah mengisi polling di http://www.pollpub.com/vote.aspx?rid=15445
sayang hasilnya berbeda jauh dari polling. Yah apa boleh buat. Poling ditutup karen aInter sudah tersingkir. Tararengkyu yah semuanya

Juara (243) 54.48%
Runner Up (14) 3.14%
Semifinal (34) 7.62%
Perempatfinal (41) 9.19%
16 besar (84) 18.83%
Penyisihan grup (30) 6.73%

selamat untuk 84 orang yang telah menebak dengan benar. Tadinya pingin diundi, tapi gimana cara ngundinya yah? pesertanya ga tau siapa aja.. hoho
sekali lagi makasih. ga nyangka respondennya bisa sebanyak ini.
ditunggu partisipasinya di polling selanjutnya..

oh iya ada award lagi dari Mas'ud, thx yah awardnya. tugasnya saya kerjain ntar deh. lagi hoream.. hehe

6 komentar:

  1. sedih sekali rasanya ngeliat INTER ga lolos UCL..kembali lagi fokus ke Liga ah, libas semua lawan2 terutama fokus ke pertandingan minggu ini lawan Fiorentina..

    salam ICI Bandung..

    BalasHapus
  2. jangan kuatir, serahin semua ma Zebra-zebra kota Udine.
    bukti tergress; Zenit diembat 2-0.

    tungguin aja aksi Udinese di Final ntar (klo Tuhan mengijinkan).

    Forza Udinese....

    BalasHapus
  3. Tragis ya Inter, gue jagoin sampe final...apa daya

    BalasHapus
  4. @ Faiz Robbani -> hiks juga :(
    @ e-je -> yups.. kegagalan walau menyakitkan harus dilupakan,, saatnya fokus ke Serie-A
    @ si udin -> mudah2an aja udinese bisa menyelamatkan muka persepakbolaan Italia
    @ Sumartono -> iya nih.. nasib buruk di Liga Champions.. saya juga sedih pdhala finalnya teh pas ultah sy.. hiks
    perasaan daritadi sedih mulu yah
    semangat ah :D ;;)

    BalasHapus
  5. Dua tahun berturut2 menempatkan seluruh wakilnya di perempatfinal Liga Champion membuat EPL adalah liga terbaik di dunia. Tul ga ? Peluang All England Final terbuka lebar lagi nih.

    BalasHapus

ada komentar? silakan tuliskan.. hatur nuhun
(kalo yg nggak punya blog pilih yang name/URL, URL-nya dikosongin aja, okay?)

Entri yang Diunggulkan

Tahun 2024 Tahunnya Inter Milan dan Persib Bandung

Tahun 2024 ini menjadi tahun yang gemilang untuk dua klub favorit saya, Inter Milan dan Persib Bandung. Betapa tidak, kedua klub yang identi...