Selasa, 25 Agustus 2009

Mereka Tetap Berpuasa

Banyak orang yang mengeluh saat berpuasa. Cuaca yang panas, banyak pekerjaan, sibuk, dll. Padahal kita hidup di negara mayoritas Muslim. Ujian kita masih belum seberapa dengan mereka yang berada di luar negeri, di mana Muslim menjadi minoritas. Apalagi yang berprofesi sebagai pebola. Jadwal yang begitu padat dan juga badan yang harus selalu fit menjadi ujian jika nekat berpuasa. Namun hebatnya banyak pebola yang tetap berpuasa di saat kompetisi begitu padatnya. Siapa sajakah mereka?

1. Mahammadou Diarra, Lassana Diarra, Karim Benzema (Madrid)
Bintang Real Madrid Lassana Diarra, Mahamadou Diarra dan Karim Benzema tidak melupakan kewajiban menjalankan ibadah puasa. Menurut harian AS, meski berpuasa mereka tetap serius menjalani program latihan.

Klub juga memberi dukungan bagi para pemainnya yang menjalani puasa. Dokter tim telah mendesain program sedemikian rupa sehingga pemain yang berpuasa tidak mengalami dehidrasi karena cuaca yang panas di Spanyol.

Program latihan itu juga tidak membuat mereka menjadi lemah atau mengalami cedera. Hanya, mereka akan mengalami penurunan berat badan. Menurut dokter tim hal tersebut masih normal karena mereka tengah berpuasa.

Bulan puasa juga tidak berpengaruh besar pada kompetisi Primera Liga Spanyol. Selama bulan suci bagi umat Islam itu, Madrid hanya menjalani tiga pertandingan melawan Deportivo la Coruna, Espanyol dan Xerez.

Hebatnya walaupun sedang berpuasa mereka bertiga tampil apik dalam laga persahabatan bertajuk Trofeo Santiago Bernabeu menghadapi Rosenborg (25/8). Dalam pertandingan yang berkesudahan 4-0 untuk Madrid itu Lass mencetak 1 gol, dan Benzema bahkan sanggup mencetak 2 gol. Terbukti puasa tidak menjadi halangan bagi mereka.


2. Sulley Ali Muntari
Pemain asal Ghana ini terkenal sebagai Muslim yang taat. Setiap mencetak gol ia selalu melakukan selebrasi sujud syukur. Ibadah puasa pun tetap ia jalani termasuk saat Inter ditahan Bari 1-1. (23/8)

Hal yang membuat Mourinho mengganti Muntari dengan Balotelli pada pertengahan babak pertama. Muntari terlihat sangat kelelahan. Mungkin fisiknya masih belum terbiasa menjalankan puasa sambil bertanding.

"Muntari punya masalah fisik karena berpuasa, mungkin cuaca panas ini tak memungkinannya berpuasa sambil bertanding," ujar Mourinho.

Laga derby melawan Milan nanti dapat menjadi pembuktian Muntari bahwa puasa tidak mengganggu kondisi fisiknya. Apalagi derby akan dilaksanakan malam hari setelah berbuka puasa.

3. Fredrick Kanoute
Striker Sevilla Freddie Kanoute menilai ibadah puasa di bulan Ramadhan tak menghalanginya untuk beraktifitas dan bermain sepakbola.

"Kadang memang terasa berat tetap berpuasa karena di Spanyol bagian selatan sangat panas, tapi, Alhamdulillah, aku bisa terus melakukannya."

"Banyak sekali pesepakbola muslim yang tak banyak orang tahu di Inggris, Spanyol, Prancis atau kompetisi di negara lain. Tapi menjaga keyakinan dan berpuasa Ramadhan adalah bukanlah sesuatu yang harus diungkapkan kepada dunia," jelas Kanoute.

"Secara pribadi, menjalankan tuntunan agama membantuku dalam bersepakbola dan sepakbola juga ikut membantuku tetap sehat dan menguatkanku. Tak ada konflik karena orang yang tahu tentang Islam, mereka tahu bahwa ibadah puasa itu malah menguatkan mereka yang menjalaninya, dan tidak malah melemahkan kaum Muslim."



4. Abdelkader Ghezzal (Siena)
Striker Siena asal Aljazair, Abdelkader Ghezzal, memilih untuk berpuasa hanya pada hari-hari istirahatnya. Musim panas di Italia saat ini mencapai temperatur 40 derajat celcius. Apalagi kompetisi Serie A baru dimulai. Kekuatan fisik dan naluri kompetitif sangat dibutuhkan untuk awal musim seperti ini.

"Aku memilih berpuasa pada hari istirahat, saat tak ada pertandingan atau latihan," ujar Ghezzal kepada AFP.

"Aku selalu menjalankan ibadah Ramadan, tapi aku harus mengubah kebiasaan itu demi alasan kesehatan sejak tahun pertama menjadi pemain profesional."

"Aku pernah berpuasa saat membela Crotone, tapi setelah dua pekan, aku merasa sakit dan terpaksa menghentikannya."

Ghezzal mengungkapkan, tak semua pemain memilih cara yang sama seperti dirinya. Bekas rekan setim yang kini membela Genoa, Houssine Kharja, tetap berpuasa kecuali pada hari pertandingan.

"Kharja, rekan setimku di Siena musim lalu yang sekarang di Genoa, berpuasa secara penuh, kecuali pada hari pertandingan," ujarnya.

5. Eric Abidal, Seydou Keita, Yaya Toure (Barcelona)
Ketiga pemain Barcelona ini kompak menyatakan menunda sebagian puasanya. Setiap dua hari sebelum pertandingan, mereka memutuskan tidak berpuasa.

“Itu pilihan logis bagi kami karena kami tak ingin tampil seadanya unruk Pep Guardiola. Kami tidak akan berpuasa dua hari menjelang pertandingan. Selebihnya kami akan berpuasa seperti biasa,” ucap Keita.

Selain sibuk berlatih bersama skuad El Barca mereka sudah siap dengan kesibukan lain bersama komunitas Muslim di Catalonia. Selama Ramadhan ini mereka akan mengadakan buka puasa bersama dengan kaum muslim, terutama yang hidupnya kurang beruntung.

***

Contoh yang luar biasa dari para pebola. Mungkin bisa menambah semangat kita dalam menjalani shaum di bulan Ramadhan ini. Puasa jangan pernah dijadikan halangan untuk beraktifitas.

sumber:
- www.goal.com
- harian tribun jabar

11 komentar:

  1. Alhamdulillah, mereka tetap hebat-hebat ya sebagai pendekar bola.
    Trims atas infonya Mas. Salam

    BalasHapus
  2. Hebat..walaupun latihan dan pertandingan yg pasti menguras tenaga, mereka2 dapat tetap melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim.

    BalasHapus
  3. Mereka pantas dijadikan inspirator bagi kaum muslimin, walaupun hidup di tengah-tengah kebudayaan yang berbeda dan puja-puji oleh fansnya namun keimanannya kepada Allah SWT adalah segalanya.

    BalasHapus
  4. buletin viking unpad28 Agustus 2009 pukul 03.48

    man, gimana dgn komentar maurinho..
    yg menarik muntari di tengah babak pertama, dan menyalahkan bulan ramadhan

    BalasHapus
  5. @ all: yups.. mudah2an kita bisa meniru mereka, tetap semangat dalam berpuasa!! puasa jangan dijadikan alasan untuk bermalas-malasan.

    @ buletin viking unpad -> iya nih mourinho malah mengkritik ramadhan kacau juga. jadinya ia mendapat kritikan dari pimpinan Uni Komunitas dan Organisasi Islam di Italia (UCOII), Mohamed Nour Dachan. Menurutnya pernyataan Mourinho terkait dengan Muntari dan ibadah puasa membuat kalangan Muslim kecewa.
    padahal mah yg puasa cuman muntari seorang. gimana kalo semua puasa yah??
    baca di http://www.goal.com/id-ID/news/1353/serie-a-italia/2009/08/25/1460923/kritik-puasa-mourinho-tuai-kecaman

    BalasHapus
  6. wow
    motivasi yang luar biasa
    patut kita contoh :)

    BalasHapus

ada komentar? silakan tuliskan.. hatur nuhun
(kalo yg nggak punya blog pilih yang name/URL, URL-nya dikosongin aja, okay?)

Entri yang Diunggulkan

Tahun 2024 Tahunnya Inter Milan dan Persib Bandung

Tahun 2024 ini menjadi tahun yang gemilang untuk dua klub favorit saya, Inter Milan dan Persib Bandung. Betapa tidak, kedua klub yang identi...