Minggu, 21 Februari 2010

Javier Goychochea: Penakluk Penalti


Sergio Javier Goycochea
Lahir: Lima (Argentina), 17 Oktober 1963
Tinggi: 185 cm
Posisi: Penjaga gawang

Karir klub
1979–1982 Defensores Unidos
1982–1988 River Plate
1988–1990 Millonarios
1991 Racing Club
1992 Brest
1992 Cerro Porteño
1993 Olimpia
1993–1994 River Plate
1994–1995 Mandiyú
1995–1996 Internacional
1996–1997 Vélez Sársfield
1997–1998 Newell's Old Boys

Tim nasional
1988–1994 Argentina

Prestasi
Copa America: 1991, 1993 (Argentina)
Liga Argentina: 1986 (River Plate)
Copa Libertadores: 1986 (River Plate)
Intercontinental Cup: 1986 (River Plate)
Interamerican Cup: 1987 (River Plate)
Liga Colombiana: 1988 (River Plate)
Liga Paraguaya: 1993 (Olimpia)


Sergio Goycochea: Penakluk Penalti
"Kiper legendaris Argentina. Mampu empat kali menaklukkan algojo penalti dalam satu putaran final Piala Dunia"


Penyerang akan dikenang lewat gol-golnya yang gemilang. Sedangkan kiper tentunya akan dikenang lewat penyelamatan-penyelamatannya. Terlebih jika melakukan penyelamatan dalam adu penalti secara spektakuler. Hal itu dilakukan Sergio Goycochea, kiper timnas Argentina di Piala Dunia 1990.

Sebelumnya tak ada yang menyangka Goycochea akan bersinar di Piala Dunia yang berlangsung di Italia tersebut. Ia hanyalah kiper ketiga dalam skuad Carlos Bilardo.

Rupanya cedera yang dialami kiper utama, Nery Pumpido saat penyisihan grup menghadapi Uni Soviet menjadi berkah bagi Goycochea. Dia menggantikan Pumpido pada menit ke-11 dan menjadi terus menjadi pilihan utama dalam pertandingan-pertandingan selanjutnya.

Aksinya yang paling diingat adalah ketika harus melalui babak adu penalti di perempat final melawan Yugoslavia dan semifinal versus Italia. Kematangan mental Goycochea benar-benar diuji.

Kiprah hebat Goycochea bermula ketika babak perempat final berakhir 0-0 hingga perpanjangan waktu. Adu penalti pun digelar. Penendang pertama Yugoslavia Dragan Stojkovic, menempa mistar gawang.

Tak disangka, saat itu tendangan bintang Argentina, Diego Maradona juga sanggup digagalkan kiper Yugoslavia, Tomislav Ivkovic. Situasi menjadi tegang. Argentina dalam posisi antara “mati” dan “hidup”.

Untung ada Goycochea. Pada saat menentukan, secara spektakuler dia mampu menggagalkan tendangan dua algojo Yugoslavia Dragoljub Brnovic dan Faruk Hadzibegic. Skor berubah jadi 3-2. Dan, Argentina pun melangkah ke semifinal menghadapi tuan rumah Italia.

Gagal Juara
Tantangan terbesar Goycochea terjadi saat babak semifinal. Pertandingan berakhir 1-1 dalam waktu normal. Lagi-lagi dia harus melalui adu penalti. Dalam fase itu Goycochea harus menghadapi tekanan 59.978 penonton di Stadion San Paolo, Napoli yang sebagian besar mendukung tuan rumah.
Namun, ia kembali melakukan aksi gemilang. Algojo Italia, Roberto Donadoni dan Aldo Sereni hanya bisa termangu melihat tendangannya digagalkan Goycochea. Skor 4-3 dalam adu penalti sekaligus membawa Albiceleste ke partai puncak menghadapi Jerman Barat.

Berbekal kiper tangguh di bawah mistar, Argentina yakin bisa mengulang prestasi Piala Dunia 1986 yang menjadi juara dengan mengalahkan Jerman Barat. Sayang harapan tinggal harapan. Argentina yang tak diperkuat bintang andalannya Claudio Caniggia bermain buruk di partai puncak.

Hingga peristiwa nahas itu terjadi. Jerman Barat mendapat hadiah penalti. Goycochea yang diharapkan bisa mengulang kehebatannya di perempatfinal dan semifinal tak bisa menggagalkan tendangan penalti Andreas Brehme. Skor 1-0 untuk Jerman Barat dan tak berubah hingga pertandingan berakhir.

Goychochea memang gagal juara. Namun penampilan gemilangnya sepanjang turnamen dengan menggagalkan empat penalto tersebut membuatd ia terpilih dalam tim All Star Piala Dunia 1990. (Luzman)

Infografis: Terbanyak Sepanjang Sejarah
Tidak banyak kiper yang sanggup menggagalkan penalti dalam turnamen sekelas Piala Dunia. Apalagi empat tendangan penalti. Biasanya hanya dua tendangan penalti yang digagalkan. Berikut kiper yang pernah menggagalkan penalti di Piala Dunia

Carlos Roa (Argentina), menggagalkan dua penalti dalam pertandingan Argentina vs Inggris di babak 16 besar Piala Dunia 1998

Thomas Ravelli (Swedia), sukses menghalau dua penalti dalam pertandingan Rumania vs Swedia di perempat final Piala Dunia 1994

Borislav Mikhailov (Bulgaria), menyelamatkan gawangnya dua kali dari penalti dalam pertandingan Meksiko vs Bulgaria di babak 16 besar Piala Dunia 1994

Tafarel (Brazil), menggagalkan dua penalti dalam pertandingan Brasil vs Belanda di babak semifinal Piala Dunia 1998

Jens Lehmann (Jerman), menghentikan dua penalti dalam pertandingan Argentina vs Jerman di babak perempatfinal Piala Dunia 2006

Oleksandr Shovkovskyi (Ukraina) menggagalkan dua penalti dalam pertandingan Swiss vs Ukaraina di babak 16 besar Piala Dunia 2006

(Tabloid Soccer Edisi 34/X, 20 Februari 2010, rubrik soccer classic halaman 15)

1 komentar:

ada komentar? silakan tuliskan.. hatur nuhun
(kalo yg nggak punya blog pilih yang name/URL, URL-nya dikosongin aja, okay?)

Entri yang Diunggulkan

Tahun 2024 Tahunnya Inter Milan dan Persib Bandung

Tahun 2024 ini menjadi tahun yang gemilang untuk dua klub favorit saya, Inter Milan dan Persib Bandung. Betapa tidak, kedua klub yang identi...