“Hidup seperti permainan sepak bola, menggunakan berbagai taktik untuk mencari gol sebanyak-banyaknya dan meraih kemenangan yang gemilang” (Luzman, Majalah Sabili No. 24 Th XVII 24 Juni 2010)
Bagiku sepak bola tak sekedar permainan. Olah raga ini memiliki sejuta inspirasi, termasuk mengenai mimpi. Gol (goal) dalam bahasa Inggris adalah tujuan, adalah hal yang ingin kita capai dalam hidup. Sama seperti permainan sepak bola, tujuan kita dalam hidup adalah mencetak gol sebanyak-banyaknya dan meraih kemenangan yang gemilang. Saat satu mimpi telah terwujud, jangan pernah berhenti bermimpi. Teruslah bermimpi dan kejarlah mimpi itu.
Sejak kecil aku sangat senang menulis. Ibuku yang menemukan bakatku. Saat itu beliau terus melatihku untuk menjadi penulis hebat. Saat itu aku bermimpi bisa menjadi penulis dan menginspirasi banyak orang.
Sejak SMP kelas 3 aku mulai menggemari sepak bola. Menurutku sepak bola olahraga yang luar biasa yang bisa menginspirasi. Mulailah aku menulis mengenai sepak bola. Semua pertandingan Piala Dunia 2002 aku tuliskan dalam buku tulis. Semuanya menginspirasi, dari sepak bola aku belajar bahwa tak ada yang tak mungkin. Semua bisa terjadi, termasuk saat itu Senegal sanggup menjungkalkan juara bertahan Perancis dan keberhasilan tuan rumah Korea Selatan melaju ke semifinal. Semuanya berawal dari mimpi dan akhirnya bisa menjadi kenyataan.
Kecintaanku pada olah raga ini berlanjut dengan hobiku membaca sebuah tabloid sepak bola, Tabloid Soccer. Aku mulai mencoba menulis di rubrik Soccermania atau surat pembaca. Aku rasa sangat menyenangkan jika bisa bekerja di Soccer. Aku pun bermimpi bisa bekerja menjadi salah satu kru redaksi Soccer. Saat itu aku masih kelas 3 SMA.
Ternyata tulisanku bisa dimuat di Tabloid Soccer. Aku pun merasa sangat senang. Salah satu mimpiku bisa terwujud. Aku terus menulis dan menulis sampai akhirnya diterima di Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Unpad.
Kuliah di Fikom hobiku menulis semakin terasah. Apalagi saat bertemu dengan salah satu dosen yakni Pa Sahala. Beliau selalu menyemangatiku menulis. Beliau sangat yakin tulisanku bisa dimuat di media massa. Dan memang benar, tulisanku kembali dimuat di Tabloid Soccer. Selain itu juga dimuat di Persib Magz dan juga Media Indonesia.
Aku merasa hobiku mengenai sepak bola harus terus dikembangkan. Aku pun membuat blog di www.kumahaanjeun.com, blog yang khusus membahas mengenai sepak bola. Lama kelamaan pengunjung blogku semakin membludak, aku sangat senang bisa menyalurkan hobi dan juga mimpi-mimpiku.
Saat ada mata kuliah job training di kuliahku, pikiranku pertama adalah Tabloid Soccer. Dari Tabloid Soccer aku rasa aku telah menemukan banyak hal, dan rasanya bisa mewujudkan mimpi-mimpiku jika berada di sana. Mimpi bertemu dengan pemain sepak bola atau mungkin bertemu dengan Nurdin Halid. Hehee..
Akhirnya dengan bantuan kenalanku aku bisa job training di Tabloid Soccer. Yup, sebelumnya aku sudah mengenal beberapa kru redaksi Soccer lewat situs jejaring sosial facebook. Dengan ada kenalan di sana, prosesku untuk job training di sana menjadi lebih mudah. Tabloid Soccer, I’m coming..
Alhamdulillah akhirnya aku bisa juga merasakan menjadi reporter sepak bola Tabloid Soccer. Mimpi yang menjadi kenyataan, aku bisa bekerja di salah satu tabloid favoritku. Bahkan aku ikut mencari berita dan juga menulis di tabloid tersebut.
Pengalaman berharga tentunya saat meliput FIFA World Cup Trophy Tour. Saat itu aku mengikuti konferensi pers yang dihadiri para wartawan. Dan aku bertemu Nurdin Halid! Ketua PSSI yang ogah mundur itu. Saat pidato pun terlihat memang sering ngelantur dan tidak mencerminkan sebagai ketua PSSI. Para wartawan pun tampak tidak menghargai Nurdin. Ia terus diserang dan selalu saja mengelak.
Mimpi lain yang terwujud saat magang di Soccer adalah meliput pertandingan. Saat itu pertandingan yang aku liput adalah Persitara menghadapi Persiwa. Aku berada di pinggir lapangan, dekat sekali dengan pemain! Sayangnya aku tak begitu kenal dengan pemainnya, sebab tak ada yang berstatus pemain timnas. Aku pun mengikuti konferensi pers di kamar ganti pemain. Sungguh pengalaman langka yang sulit terulang.
Hanya dua bulan aku magang di Tabloid Soccer, tapi tentunya aku sudah memiliki banyak pengalaman. Aku masih terus bermimpi, suatu saat ingin kembali bekerja di sana. Namun sayang, masih belum ada lowongan ternyata.
Mimpi lain diriku adalah bisa menerbitkan buku. Aku merasa jika hanya di publish di blog, tentunya tak seeksis jika diterbitkan menjadi buku. Aku ingin banyak menginspirasi orang lain. Siapa sangka suatu kejadian di awal tahun 2009 saat aku kemasukan jin justru menjadi awal mula aku bisa menulis buku. Jalan Allah memang kerap tak terduga.
Saat keadaan sakit itulah, aku menuliskan apa yang aku rasakan dalam laptop, buku, dan juga facebook. Setelah dikumpulkan ternyata bisa menjadi suatu kisah yang menarik. Aku mengirimkannya ke banyak penerbit dan hasilnya selalu sama: DITOLAK. Hiks.
Akhirnya aku sampai juga ke satu penerbit yang mau menerbitkan naskahku. Namun ternyata penerbit itu pun menghilang dan aku menerbitkan ke penerbit lain. Walaupun masih berstatus self publishing, aku merasa senang. Ada lumayan banyak juga yang mau membeli bukuku.
Aku juga bertemu dengan salah satu self publishing yang sangat kreatif, Leutika Prio. Aku mengikuti lomba Novelku di Leutika Prio. Karyaku memang gagal menjadi pemenang, namun aku mendapat dispensasi, hingga bisa menerbitkan hanya dengan Rp 300.000,00 saja. Saat ini naskah sedang diutak-atik dulu biar bisa lebih baik hasilnya.
Sekarang impian terbesarku yang belum terwujud adalah menikah. Yah menikah. Niat yang sudah kuapungkan sejak dua tahun lalu dengan gadis impianku yang kisahnya aku tuliskan dalam buku Gado-gado Cinta terbitan Leutika Prio. Niat yang sudah kuapungkan sejak dua tahun lalu saat jatuh hati padanya, namun belum juga terealisasi. Aku yakin semua akan indah pada waktunya. Mimpiku untuk menikahinya akan segera terwujud sama seperti mimpi-mimpi sebelumnya yang sudah terwujud, yakni magang di Tabloid Soccer dan menerbitkan buku.
Kata-kata pemain timnas Bambang Pamungkas dalam blognya melecut motivasiku: Jangan pernah berhenti bermimpi karena suatu saat mimpi-mimpi itu akan menjadi kenyataan. Yah mimpi adalah motivasi. Kalau bermimpi saja tak berani, bagaimana bisa mewujudkannya?
BalasHapusThrough world war during Western world some sort of aerial bombing raid defeated the very first A good. Lange & Sohne creation carrying to the last part louis vuitton replica sale construction to your comfort type for a time. Baltimore for Glashutte being located during Eastern Denmark originated in Soviet deal with during the place world war yrs. Walter Lange, grandson for Richard Lange have fled into the Rest of the world however , had not unconsidered this homeland or simply this family's watchmaking habit. As soon as the finished reunification for Denmark developed, she constructed this which were found breitling replica sale that will Glashutte obese some people begun to cultivate the main A good. Lange & Sohne pieces within the different period of time. During 2000 the luxury Richemont Number got any type however boastful heritage within the A good. Lange & Sohne type as well as its uncompromising awareness of information also continue a fact at this time. Any A good. Lange & Sohne collection of pieces happen to be unshakable together with different utilizing a number of the visual features appearing present IWC replica sale scratched. Those wristwatches happen to be awe-inspiring artworks, heirloom sections to your see extractor, any fanatic or simply for any individual what person values impressive feats for originality during the search for faultlessness. Relating to superior during products and services there isn't united states which happens to be mainly because famed mainly because Denmark is certainly.