Sabtu, 01 November 2025
Surat untuk Anakku Mizan Ahsan Karami
Sabtu, 11 Oktober 2025
Diskriminasi atau Strategi? Analisis Kritis Proses Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia dalam Bingkai Identitas Nasional
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kewarganegaraan merupakan salah satu isu fundamental dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Status kewarganegaraan tidak hanya menentukan hak dan kewajiban seseorang di hadapan negara, tetapi juga mencerminkan identitas nasional yang melekat pada diri individu.
Dalam konteks Indonesia, isu kewarganegaraan kembali mencuat ke permukaan melalui proses naturalisasi pemain sepak bola asing yang direkrut untuk memperkuat Tim Nasional (Timnas) Indonesia.
Fenomena ini menuai pro dan kontra. Di satu sisi, naturalisasi dianggap sebagai strategi untuk meningkatkan kualitas timnas dengan menghadirkan pemain-pemain yang memiliki pengalaman internasional, postur fisik, maupun keterampilan yang mumpuni.
Namun, di sisi lain, muncul kritik bahwa proses naturalisasi mencerminkan bentuk diskriminasi karena dinilai lebih cepat, mudah, dan istimewa dibandingkan proses panjang yang harus ditempuh warga asing biasa untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).
Perdebatan ini menimbulkan pertanyaan lebih luas tentang makna kewarganegaraan dan identitas nasional. Apakah naturalisasi pemain sepak bola hanya sekadar strategi jangka pendek demi prestasi olahraga, atau justru melemahkan rasa kebangsaan dan nilai-nilai keadilan sosial yang dijunjung tinggi oleh Pancasila?
Oleh karena itu, analisis kritis terhadap isu naturalisasi pemain timnas Indonesia perlu dilakukan. Dengan demikian, kita dapat melihatnya tidak hanya dari sudut pandang olahraga, tetapi juga dalam bingkai kewarganegaraan, keadilan, dan identitas nasional.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana proses naturalisasi pemain Timnas Indonesia ditinjau dari perspektif kewarganegaraan?
2. Apakah proses naturalisasi tersebut mencerminkan bentuk diskriminasi atau strategi kebangsaan?
3. Bagaimana naturalisasi pemain timnas memengaruhi identitas nasional dan semangat kebangsaan?
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk memahami proses naturalisasi pemain Timnas Indonesia dalam kerangka hukum kewarganegaraan Indonesia.
2. Untuk menganalisis apakah naturalisasi lebih condong sebagai strategi peningkatan prestasi atau mengandung unsur diskriminasi.
3. Untuk mengkaji dampak naturalisasi pemain timnas terhadap identitas nasional, rasa kebangsaan, dan nilai-nilai Pancasila.
BAB II
KAJIAN TEORITIS DAN PENELITIAN YANG RELEVAN
2.1. Kajian Teoritis
1. Kewarganegaraan dan Identitas Nasional
Kewarganegaraan merupakan status hukum yang menunjukkan hubungan formal antara individu dengan negara. Dalam perspektif teori politik, kewarganegaraan tidak hanya sebatas status hukum, melainkan juga mencakup aspek identitas, loyalitas, serta hak dan kewajiban sebagai anggota penuh suatu bangsa (Marshall, 1950).
Di Indonesia, kewarganegaraan memiliki kaitan erat dengan identitas nasional yang dilandasi Pancasila dan UUD 1945, sehingga setiap kebijakan terkait kewarganegaraan harus sejalan dengan semangat kebangsaan dan nilai-nilai keadilan sosial (Kaelan, 2014).
2. Naturalisasi dalam Perspektif Hukum dan Olahraga
Naturalisasi adalah proses hukum untuk memberikan status kewarganegaraan kepada warga negara asing. Dalam konteks olahraga, khususnya sepak bola, naturalisasi sering dijadikan strategi untuk memperkuat tim nasional dengan menghadirkan pemain asing yang memenuhi kriteria.
Namun, proses ini sering dipandang kontroversial karena terdapat perbedaan perlakuan antara pemain asing dengan warga asing biasa yang mengajukan permohonan kewarganegaraan (Yuliantiningsih, 2018).
Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia, naturalisasi dapat diberikan dengan prosedur khusus melalui Keputusan Presiden, terutama apabila subjek dianggap memberi manfaat besar bagi bangsa dan negara. Hal ini yang kemudian menjadi dasar percepatan naturalisasi pemain sepak bola (Latif, 2011).
3. Diskriminasi dan Strategi dalam Konteks Naturalisasi
Diskriminasi terjadi ketika terdapat perlakuan berbeda terhadap individu atau kelompok berdasarkan kategori tertentu yang tidak berlandaskan prinsip keadilan (Puspitawati, 2019).
Dalam hal naturalisasi pemain timnas, percepatan proses dibandingkan warga asing biasa memunculkan kritik adanya diskriminasi kebijakan.
Sebaliknya, jika ditinjau dari perspektif strategi, naturalisasi dapat dianggap sebagai upaya negara untuk meningkatkan daya saing sepak bola Indonesia di tingkat internasional, sekaligus sebagai bentuk diplomasi olahraga (Grix & Houlihan, 2014).
2.2 Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan isu naturalisasi pemain sepak bola di Indonesia antara lain:
1. Yuliantiningsih (2018) dalam jurnal Jurnal Legislasi Indonesia mengkaji kebijakan naturalisasi dalam perspektif hukum kewarganegaraan.
Penelitian ini menemukan bahwa naturalisasi pemain sepak bola dilakukan dengan mekanisme percepatan demi kepentingan nasional, tetapi berpotensi menimbulkan kecemburuan sosial.
2. Sutrisno (2020) dalam penelitiannya di Jurnal Sosial Humaniora menyoroti fenomena naturalisasi pemain sepak bola sebagai strategi peningkatan prestasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa naturalisasi memiliki dampak positif pada prestasi timnas, tetapi juga menimbulkan pertanyaan terkait identitas nasional.
3. Grix & Houlihan (2014) dalam Sport Policy and Politics membahas naturalisasi atlet sebagai bagian dari politik olahraga global. Mereka menegaskan bahwa banyak negara menggunakan naturalisasi sebagai strategi diplomasi dan pencitraan internasional.
4. Puspitawati (2019) meneliti aspek diskriminasi dalam kebijakan publik di Indonesia. Meski tidak spesifik pada olahraga, penelitian ini relevan karena mengulas dampak ketidaksetaraan dalam kebijakan negara terhadap rasa keadilan masyarakat.
BAB III
ISI DAN PEMBAHASAN
3.1 Fenomena Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia
Proses naturalisasi pemain sepak bola untuk Timnas Indonesia dalam beberapa tahun terakhir semakin marak. Bahkan, dari 29 pemain yang dipanggil pelatih Patrick Kluivert untuk menghadapi Arab Saudi dan Irak di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, 19 di antaranya merupakan pemain naturalisasi, sedangkan hanya 10 pemain asli lokal. Hal ini menimbulkan diskusi publik mengenai arah kebijakan sepak bola nasional.
Menurut data yang ada, saat ini pemain naturalisasi yang membela Timnas Indonesia antara lain: Maarten Paes, Jordi Amat, Sandy Walsh, Justin Hubner, Jay Idzes, Shayne Pattynama, Calvin Verdonk, Kevin Diks, Dean James, Marc Klok, Thom Haye, Nathan Tjoe-A-On, Eliano Reijnders, Joey Pelupessy, Stefano Lilipaly, Ragnar Oratmangoen, Ole Romeny, Miliano Jonathans, dan Mauro Zijlstra.
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan penting: apakah naturalisasi lebih merefleksikan strategi jangka pendek demi prestasi, atau justru berpotensi mengikis identitas nasional sepak bola Indonesia?
3.2 Kontroversi: Diskriminasi atau Strategi?
Proses naturalisasi di Indonesia kerap menimbulkan kritik karena dianggap lebih cepat dan mudah dibandingkan dengan pengajuan kewarganegaraan oleh warga asing biasa.
Seperti yang disorot DPR, ada perbedaan perlakuan antara warga asing umum yang harus menunggu bertahun-tahun dengan pemain sepak bola yang hanya membutuhkan waktu singkat (VIVA, 2025a).
Anggota DPR juga menyoroti Erick Thohir, Ketua Umum PSSI, agar menghentikan gelombang naturalisasi yang dinilai berlebihan dan tidak berpihak pada pengembangan pemain lokal. Menurut mereka, kebijakan ini justru dapat menimbulkan diskriminasi terhadap WNI asli yang berjuang melalui jalur panjang (VIVA, 2025b).
Namun, dari sisi lain, naturalisasi kerap dipandang sebagai strategi nasional. PSSI berargumen bahwa naturalisasi diperlukan untuk meningkatkan kualitas timnas, terutama karena sebagian besar pemain yang dinaturalisasi memiliki pengalaman bermain di liga top Eropa (VIVA, 2025c).
Hal ini sejalan dengan teori diplomasi olahraga, bahwa perekrutan pemain asing dapat meningkatkan citra dan daya saing internasional (Grix & Houlihan, 2014).
3.3. Dampak Terhadap Identitas Nasional
Fenomena naturalisasi pemain timnas Indonesia menimbulkan perdebatan mengenai identitas nasional. Di satu sisi, pemain naturalisasi yang sudah sah menjadi WNI berhak membela tim nasional. Namun, dominasi mereka dalam skuad (19 dari 29 pemain) menimbulkan kekhawatiran akan melemahnya peran pembinaan pemain lokal.
Seperti dikemukakan Marshall (1950), kewarganegaraan tidak hanya status hukum, tetapi juga identitas sosial yang melekat. Jika kebijakan naturalisasi lebih menekankan pada aspek pragmatis prestasi, maka identitas nasional dapat tergerus.
Sebaliknya, jika diiringi dengan pengembangan pemain lokal dan transfer ilmu, naturalisasi bisa menjadi strategi transisi menuju kebangkitan sepak bola Indonesia.
3.4. Analisis Kritis
Dari uraian di atas, terlihat bahwa naturalisasi memiliki dua wajah:
1. Sebagai strategi, naturalisasi dapat mendongkrak prestasi jangka pendek dan meningkatkan daya saing timnas.
2. Sebagai potensi diskriminasi, naturalisasi menimbulkan ketidakadilan karena prosesnya lebih cepat dibandingkan warga asing biasa, serta mengurangi kesempatan pemain lokal tampil di level internasional.
Maka, kebijakan naturalisasi perlu ditempatkan dalam kerangka keseimbangan antara strategi prestasi dan penguatan identitas nasional. Tanpa itu, naturalisasi bisa berbalik menjadi bentuk diskriminasi kebijakan yang bertentangan dengan nilai keadilan sosial Pancasila.
DAFTAR PUSTAKA
Grix, J., & Houlihan, B. (2014). Sport policy and politics: A comparative analysis. Routledge.
Kaelan. (2014). Pendidikan Pancasila. Paradigma.
Latif, Y. (2011). Negara paripurna: Historisitas, rasionalitas, dan aktualitas Pancasila. Gramedia Pustaka Utama.
Marshall, T. H. (1950). Citizenship and social class. Cambridge University Press.
Puspitawati, H. (2019). Diskriminasi dalam kebijakan publik: Perspektif keadilan sosial. Jurnal Administrasi Negara, 25(2), 112–123.
Sutrisno, A. (2020). Naturalisasi pemain sepak bola dan identitas nasional. Jurnal Sosial Humaniora, 11(1), 45–56.
VIVA. (2025, September 15). Alasan Maarten Paes bisa dinaturalisasi Indonesia padahal asli keturunan Eropa. VIVA.co.id. https://www.viva.co.id/bola/liga-indonesia/1750922-alasan-maarten-paes-bisa-dinaturalisasi-indonesia-padahal-asli-keturunan-eropa
VIVA. (2025, September 29). Anggota DPR singgung Erick Thohir: Hentikan naturalisasi Timnas Indonesia. VIVA.co.id. https://www.viva.co.id/sport/1845213-anggota-dpr-singgung-erick-thohir-hentikan-naturalisasi-timnas-indonesia
VIVA. (2025, September 30). DPR singgung proses warga biasa jadi WNI sulit tapi naturalisasi pemain timnas cepat. VIVA.co.id. https://www.viva.co.id/berita/nasional/1851804-dpr-singgung-proses-warga-biasa-jadi-wni-sulit-tapi-naturalisasi-pemain-timnas-cepat
Yuliantiningsih, A. (2018). Kebijakan naturalisasi pemain sepak bola dalam perspektif hukum kewarganegaraan Indonesia. Jurnal Legislasi Indonesia, 15(3), 221–234.
Minggu, 14 September 2025
Bismillah! Aku Kuliah Lagi, Jadi Mahasiswa Lagi
Kamis, 29 Mei 2025
Euforia Bobotoh Persib: Semangat Juara Menggema di Jalanan Bandung
Bandung kembali bergemuruh dengan semangat luar biasa para Bobotoh, suporter setia Persib Bandung. Dalam momen penuh kebanggaan ini, ribuan pendukung Persib tumpah ruah ke jalanan kota, merayakan pencapaian Maung Bandung yang kembali menorehkan prestasi gemilang di musim 2023/2024.
Salah satu momen yang tertangkap kamera memperlihatkan seorang Bobotoh dengan penuh semangat mengibarkan bendera bertuliskan “PERSIB JUARA” di tengah kerumunan suporter. Mengenakan kaus hitam bertuliskan “Back to Back Champion 2023–2024”, pria ini berdiri tegak, melambangkan semangat juang dan kebanggaan terhadap klub kebanggaan Jawa Barat itu.
💙 Semangat Persatuan di Tengah Keramaian
Dikelilingi oleh lautan biru—warna khas Persib—foto ini menggambarkan betapa kuatnya solidaritas dan kecintaan warga Bandung terhadap klub mereka. Dari anak-anak hingga orang dewasa, semua bersatu dalam satu suara: Maung Bandung, Juara!
Terlihat pula bendera dan atribut resmi Persib dikibarkan dengan bangga, menambah semarak suasana. Langit Bandung pun seolah ikut menyambut kemeriahan, dengan cuaca cerah yang mendukung perayaan jalanan ini.
🏆 Perayaan Juara yang Penuh Makna
Perayaan ini bukan hanya selebrasi atas kemenangan di lapangan, tetapi juga simbol kebanggaan kolektif dan identitas kuat warga Bandung sebagai bagian dari keluarga besar Persib. Dengan yel-yel menggema dan bendera berkibar, suasana ini menjadi bukti bahwa Persib bukan hanya sekadar klub sepak bola—Persib adalah gaya hidup.
Foto ini menangkap lebih dari sekadar perayaan—ia menggambarkan jiwa dan semangat juang Bobotoh yang tak pernah padam, musim demi musim. Karena bagi warga Bandung, mendukung Persib adalah soal hati, bukan sekadar hasil.
Senin, 05 Mei 2025
Persib Bandung Juara dan Kenangan Doa Almarhumah Yangti saat Naik Haji
Kamis, 01 Mei 2025
Profil Luzman Rifqi Karami (Created By AI)
ChatGPT said:
Luzman Rifqi Karami adalah seorang jurnalis Indonesia yang dikenal melalui kontribusinya di bidang olahraga, khususnya sepak bola, serta isu-isu kesehatan dan gaya hidup. Ia aktif menulis untuk berbagai media, termasuk VIVA.co.id, dan memiliki kehadiran yang kuat di media sosial seperti Instagram dan X (sebelumnya Twitter).X (formerly Twitter)
Karier Jurnalistik
Luzman telah menulis berbagai artikel yang mendalam dan informatif. Salah satu tulisannya yang menonjol adalah mengenai sejarah kompetisi sepak bola di Indonesia, yang memberikan wawasan tentang perkembangan dan dinamika liga sepak bola nasional. Selain itu, ia juga menulis tentang Piala Menpora, membahas alasan di balik janji hadiah besar oleh LIB dalam turnamen tersebut. P2K StekomWikipedia
Di luar dunia olahraga, Luzman juga aktif menulis artikel yang berkaitan dengan kesehatan dan gaya hidup. Salah satunya adalah artikel tentang akreditasi paripurna yang diraih oleh Klinik Gigi Dentes, yang menunjukkan komitmen klinik tersebut dalam memberikan pelayanan medis terbaik kepada masyarakat. klinikgigidentes.com
Kehadiran di Media Sosial
Luzman aktif di media sosial, menggunakan platform seperti Instagram dan X untuk berbagi informasi, pandangan, dan interaksi dengan publik. Akun Instagram-nya, @luzmankarami, menampilkan berbagai momen dari kehidupannya, termasuk foto-foto dan reels yang mencerminkan minat dan aktivitasnya. Sementara itu, akun X-nya, @luzman_karami, digunakan untuk berbagi pemikiran dan informasi terkini, termasuk dukungan terhadap tim nasional Indonesia dan partisipasi dalam kampanye seperti #TimnasDay. X (formerly Twitter)+2Instagram+2Instagram+2X (formerly Twitter)
Kesimpulan
Dengan latar belakang sebagai jurnalis yang berfokus pada olahraga dan kesehatan, serta kehadiran yang aktif di media sosial, Luzman Rifqi Karami memainkan peran penting dalam menyampaikan informasi yang relevan dan membangun kesadaran publik di Indonesia. Karyanya mencerminkan dedikasi terhadap profesi jurnalistik dan komitmen untuk memberikan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Sabtu, 11 Januari 2025
Patrick Kluivert Gantikan Shin Tae-yong, Perjudian Besar PSSI di Timnas Indonesia
Entri yang Diunggulkan
Surat untuk Anakku Mizan Ahsan Karami
Untuk Aa Mizan, dari Papa Assalamu’alaikum, Nak. Kalau suatu hari nanti kamu membaca surat ini, mungkin kamu sudah lebih besar, mungkin k...
-
Dalam kehidupan sehari-hari kita tak akan bisa lepas dari yang namanya jadwal. Baik itu jadwal makan, jadwal tidur, jadwal kuliah, jadwal UA...
-
Inter Milan tercatat sebagai satu-satunya klub Italia yang tak pernah terdegrasi ke Serie B. Hal itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi Inte...
-
(last update 11 februari 2010) Menarik sekali membahas pertemuan Persib dan Persija karena dua klub ini merupakan dua klub legendaris dan me...





