Senin, 29 September 2008

Ramadhan Pergi, Lebaran Tiba

Tamu yang agung itu akan segera pergi. Belum lepas dari ingatan bagaimana nikmatnya sahur dan berbuka puasa bersama keluarga. Belum hilang dari benak kita betapa semaraknya masjid pada saat tarawih, betapa ramainya orang-orang yang beritikaf di 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Juga betapa ramainya stadion si Jalak Harupat ketika Persib bertanding terakhir kali di bulan Ramadhan.. hehe.. yang terakhir maksa..


Kini kita akan menyongsong hari Raya Idul Fitri, hari kemenangan bagi umat Islam, hari di mana kita kembali ke fitrah. Sungguh tak terasa Ramadhan begitu cepat berlalu. Namun, itulah kehidupan selalu ada yang datang dan pergi. Kesenangan berganti kesusahan, kekayaan berganti kemiskinan, begitu seterusnya.


Hal ini juga berlaku di dunia kulit bundar. Kesuksesan dan kegagalan dapat terjadi silih berganti. Kita lihat betapa perkasanya performa Lazio di dua pekan awal. Namun tak dinyana di pekan ke-3 Lazio dapat takluk oleh Milan yang sebelumnya kalah dua kali berturut-turut. Sebaliknya Bologna yang di pekan pertama dapat mengalahkan Milan, kini justru mengalami empat kekalahan berturut-turut dan terpuruk di papan bawah.


Sebelum derby della madoninna berlangsung (28/9), Inter berada di atas angin. Betapa tidak performa La Beneamata begitu meyakinkan. Puncak klasemen dapat diraih dengan permainan yang menawan. Sebaliknya walaupun menang di dua partai terakhir serie-A, performa Milan tengah disorot karena sempat kalah di dua partai awal. Permainan sang megabintang, Ronaldinho pun belum meyakinkan sehingga kerap dicadangkan. Inter pun dijagokan memenangkan laga ini.


Namun yang terjadi di Giuseppe Meazza berlangsung di luar dugaan. Kerja sama antara Kaka’ dan Ronaldinho berbuah gol, dan menjadi satu-satunya gol di malam itu. Dinho justru membuktikan kelasnya pada malam itu, dan membuat Interisti terdiam (termasuk saya, hiks..). Walaupun sempat terpuruk di papan bawah, Milan selalu berhasil mengalahkan sang pemuncak klasemen (Lazio dan Inter).




Mumpung lebaran, saya maapin deh kesalahannya om Jose.. hehe


Wilujeng boboran syiam, Ibra!!

Dari Italia kita beralih ke Indonesia (enaknya naik apa yah.. hehe). Persib yang dulu sempat terpuruk karena sering menderita kekalahan kini mulai menemukan taringnya. Dua partai kandang dilalui dengan kemenangan. Sebaliknya, Persija yang sebelumnya begitu kokoh di puncak klasemen di luar dugaan ditaklukkan Persik Kediri di kandang sendiri 3-1. Jarak dengan Persija yang dulu terpaut jauh kini hanya tinggal 6 poin. Peluang untuk menjadi juara pun masih terbuka lebar.


Hidup ini memang tak selamanya senang. Kesenangan kadangkala berganti kesusahan, begitu sebaliknya. Inter yang begitu kokoh di puncak klasemen ternyata masih bisa takluk, Persib yang dulu terpuruk ternyata masih bisa bangkit. Yang harus kita lakukan adalah belajar dari kesalahan yang sudah terjadi dan berusahan agar kesalahan itu tidak terulang. Jose Mourinho harus belajar dari kesalahannya dan bisa membawa kembali Inter ke puncak klasemen. Yup itulah esensi dari Idul Fitri, belajar dari kesalahan yang sudah dibuat dan tidak mengulanginya lagi.


Kita tutup dengan pantun otre…

Inter Milan kalah di derby della madoninna,

Yang penting posisi masih di atas Roma, Juve, dan Milan..

Hari lebaran nan fitri sudah di depan mata,

Saatnya kita bersilaturahmi dan bermaaf-maafan


Taqobalallahu minna wa minkum,

Selamat Idul Fitri 1429 H..

2 komentar:

ada komentar? silakan tuliskan.. hatur nuhun
(kalo yg nggak punya blog pilih yang name/URL, URL-nya dikosongin aja, okay?)

Entri yang Diunggulkan

Tahun 2024 Tahunnya Inter Milan dan Persib Bandung

Tahun 2024 ini menjadi tahun yang gemilang untuk dua klub favorit saya, Inter Milan dan Persib Bandung. Betapa tidak, kedua klub yang identi...