Saya memesan tiket lewat Baraya, nama fans klub Bandung FC di Jalan Banteng Dalam No.3. Sebelumnya laga ini terancam tanpa penonton karena kerusuhan yang dilakukan bobotoh dalam laga Persib vs Arema beberapa hari sebelumnya. Cukup aneh jika itu terjadi. Jika Milanisti dihukum, apakah Interisti juga dihukum? Tentu tidak, bukan. Untungnya laga pun akhirnya diizinkan dengan penonton walaupun dibatasi hanya 4000 orang. Lawan yang dihadapi adalah Persema Malang. Dulu saya pernah mengunjungi Stadion Gajayana, kandangnya Persema bersama kabogoh. Hehe. Ceritanya bisa dibaca di sini.
Tiket untuk laga Liga Primer Indonesia ternyata lebih kecil dibandingkan tiket Liga Super Indonesia. Saya menonton di Tribun timur. Ini dia tiketnya. Ada foto di sekretariat Baraya, jalan Lombok.
Daya Tarik Irfan dan Kim, Pesona Hendrie
Berbeda dengan laga LSI yang dimulai pukul 15.30, laga LPI dimulai pukul 15.00. Lee Hendrie yang sangat dinantikan ternyata belum diturunkan oleh pelatih Nandar Iskandar. Otomatis yang menjadi daya tarik pertandingan ini ialah Kim Kurniawan dan Irfan Bachdim. Saat Irfan membawa bola para gadis yang ada di tribun samping barat berteriak histeris, “”aaa Irfaaan!” Sayangnya Irfan cedera dan tak bisa melanjutkan permainan. Selanjutnya Kim yang menjadi perhatian.
Bahkan saat pertandingan selesai bus Bandung FC nyaris tak ada yang menyambut. Justru bus Persema yang dikerumuni banyak orang, beberapa mengelu-elukan nama Kim. Jadi bingung saya, tuan rumah siapa ini teh? :p
Kembali ke lapangan hijau, di billboard terpampang sponsor LPI Coca Cola, Air Asia, dan Microsoft. Sponsor yang sudah memiliki nama yang bagus dan terkenal secara internasional. Dua kali pesawat Air Asia melintas, sponsor lewat.
Tak begitu banyak penonton yang memadati stadion. Beberapa memakai atribut Persib termasuk saya. Rasanya nyaman menonton seperti itu tidak berdesak-desakan. Babak pertama Bandung FC menguasai permainan dan beberapa kali menghasilkan peluang. Namun justru Persema yang mencetak gol terlebih dahulu. Bandung FC berusaha mengejar namun koordinasi masih kurang. Bola yang seharusnya terus dialirkan ke depan, beberapa kali dioper ke belakang.
Babak kedua Bandung FC mencetak gol namun wasit tidak mengesahkan gol itu dan memberi penalti untuk Bandung FC. Penalti justru gagal, membentur mistar. Baraya pun kecewa. Lee Hendrie akhirnya masuk menit ke-61 menggantikan Kim Sang-duk setelah para penonton memanggil namanya. “Hendrie, Hendrie, Hendrie.” Mantan pemain Aston Villa itu akhirnya dimainkan. Namun sayang skor tidak berubah. Bandung FC pun harus menerima kekalahan empat kali secara beruntun.
Sebenarnya permainan Bandung FC sudah cukup baik, tapi sepertinya keberuntungan belum berpihak. Tapi ternyata pertandingan dilanjutkan dan pertandingan berakhir dengan skor 8-1 untuk Bandung FC. Tidak percaya? Ini buktinya.
Hehe,, ini sebenarnya saya celetuk pas mau foto, “Ganti dulu lah skornya”. Lalu ada orang yang mengganti skor. Tetap semangat Bandung FC. Semangat Baraya!
Ini teh kenapa Persib ama Bandung FC elehan wae nya?? :(Like fan page Bandung FC di sini. Twitter follow @bfcofficial
tah kunaon tah eleh wae...acan d pel sigana lapanganna
BalasHapusharusnya mah gol yang pelanggaran dihitung.. game on
BalasHapusGreat Review Bray..
BalasHapussaya kok ga di FOTO padahal nyanyi nyayi di ATAS... sebagai korlap aduw ga di foto sob
BalasHapus@ anonim: lah kan menang 8-1, coba deh liat fotonya
BalasHapus@ dani: nuhun kang
Boy Dani Wijaya: da kameranya jg bkn kamera say bukan sy yg moto. lagipula terlalu jauh kang yg nyanyi di atas mah ga keliatan, sy mah di ujung kiri pisan :D
kang kirain teh bukan kang luzman kemaren teh saya takut salah... mau nyapanya... nanti mah kita bisa ngobrol byk....
BalasHapus