Saat Piala Eropa bergulir, setiap orang tentunya punya tim favorit masing-masing. Alasan mendukung suatu negara bisa beragam. Hmm... misalkan karena pemainnya yang ganteng, atau karena punya garis keturunan, atau senang karena tim tersebut dihuni banyak pemain bintang.
Begitu kan pada umumnya? Kalau saya sih sedikit berbeda. Saya menyukai sebuah tim, setelah tim tersebut bertanding, melihat dari spirit dan daya juangnya. Contohnya saat Piala Dunia 2002, sejak perdelapanfinal saya mendukung Korea Selatan. Selain karena sama-sama dari Asia, saat itu Guus Hiddink sanggup membuat tim negeri Ginseng tersebut mempunyai semangat luar biasa. Piala Eropa 2004. Wah kalau yang ini nggak jelas.. hehehehe... abisnya juaranya Yunani, perasaan mainnya biasa aja, bertahan doang. Gak dukung negara apa-apa dah, netral waktu itu mah..
Saat Piala Dunia 2006. Juergen Klinsmann yang membuat saya terkagum-kagum. Dia bisa buat permainan Jerman menjadi lebih atraktif dan menghibur. Sayangnya ia mengundurkan diri. Hmm.. kecewa aku. Bener aja deh, sekarang di Euro 2008 Jerman jadi kurang bagus mainnya. Kelihatan tanpa semangat gitu.
Nah saat Euro ini belum jelas nih mau dukung mana. Inginnya sih dukung negara yang dihuni pemain Inter. Italia? Sayang sekali saat pertandingan pertama melawan Belanda, duet Barzagli dan Materazzi kerap kurang koordinasi dan berbuah gol bagi Belanda. Akhirnya tak ada lagi tempat untuk Materazzi di Italia. Agak janggal juga nih, Inter yang juara Liga Italia tidak mempunyai satu pun pemain di starting line up timnas Italia. Yah, memang pemain Inter tuh sebagian besar pemain luar Italia.
Baik, mari palingkan pada Swedia. Negara ini punya julukan The Yellow Viking alias piking koneng.. hehehe.. wah sama-sama Viking nih, mantap tenan.. Apalagi ada seorang Ibrakadabra. Kalau tukang sulap kan Abrakadabra! Bisa membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Ini mah Ibrakadabra,, benar-benar tukang sulap. Ibra dapat membuat suatu peluang yang nyaris mustahil menjadi gol disulap menjadi sebuah gol yang luar biasa.
Hal yang membuatku berkesan, Ibra selalu menjadi penentu kemenangan timnya. Di Inter, jangan pernah sangsikan peranan Ibra dalam membawa Inter menjuarai scudetto ke-16. Dua golnya yang spektakuler ke gawang Parma membawa Inter di meraih scudetto.
Di Piala Eropa kali ini pun permainan Ibra sangat luar biasa. Saat menghadapi juara bertahan Yunani, Ibra adalah inspirator tim. Golnya dari jarak jauh membuka kemenangan Swedia. Begitu pun saat melawan Spanyol. Ia tampil ciamik dan mencetak gol. Sayang ia harus diganti pada babak kedua karena memiliki sedikit masalah dengan kakinya. Permainan Swedia terlihat jelas menurun saat Ibra sudah diganti. Pada babak pertama saat Ibra masih bermain, Swedia menguasai permainan dan memiliki banyak peluang. Babak kedua, Ibra sudah ditarik terlihat Swedia sangat keteteran dan akhirnya harus mengakui keunggulan Spanyol pada ujung laga. Menit 90 + 2 lah. Keuheul urang.. Suatu hal yang menggambarkan peranan Ibra begitu penting baik di Inter maupun Swedia. (ini mo dukung Swedia atau Ibra sih,,, hehehee...)
Namun akhirnya Swedia tersingkir dari Piala Eropa setelah takluk dari Rusia 2-0. Ibrahimovic pun harus pergi meninggalkan Euro menyusul pemain Inter lain, Cristian Chivu (Rumania) dan Patrick Vieira (Prancis). Hanya satu pemain Inter di semifinal? Materazzi wungkul, eta oge cadangan! Oh, my God! Apa kata dunia????!!!!
Dukung Turki ayeuna mah!!
Satu hal yang membuat Piala Eropa lebih menarik adalah seringnya negara underdog yang sama sekali tak diunggulkan dapat keluar sebagai juara. Tahun 1976 Cekoslovakia tampil mengejutkan, menjadi juara setelah mengalahkan juara bertahan Jerman Barat di partai puncak. Tahun 1992, tim dinamit Denmark yang tampil sebagai negara pengganti Yugoslavia justru bisa tampi sebagai juara. Tahun 2004 adalah yang paling fenomenal. Yunani keluar sebagai juara dalam keikutsertaannya yang kedua di Piala Eropa.
Dilihat dari fakta tersebut, bukan mustahil hal tersebut akan berulang tahun ini. Apalagi negara-negara favorit juara sudah harus saling bunuh sejak babak perempatfinal, bahkan sejak penyisihan grup. Salah satu tim yang saya rasa bisa memanfaatkan kondisi tersebut adalah Turki.
Turki tampil luar biasa pada dua partai terakhir di penyisihan grup. Dua kali tim yang berjuluk Ay-Yildizililar ini melakukan come back yang luar biasa. Terutama saat pertandingan melawan Republik Ceko. Tertinggal dua gol tak membuat semangat para pemainnya surut. MerEka justru terus menyerang dan bisa membalikkan keadaan menjadi 3-2! Wow,, keren! Saya rasa ini pertandingan terbaik di Piala Eropa kali ini.
Di perempatfinal Turki bertemu sesama tim kuda hitam, Kroasia. Kroasia yang tampil luar biasa di penyisihan grup, meraih poin sempurna sekaligus menundukkan Jerman. Turki pun harus tampil dengan kiper kedua, Rustu Recber karena Volkan Demirel terkena kartu merah saat melawan Ceko. Rustu justru bermain sangat gemilang. Ia sukses menahan gempuran para pemain Turki. Hasil 0-0 memaksa pertandingan dilanjutkan dengan perpanjangan waktu.
Di perpanjangan waktu terjadi drama yang sangat menegangkan. Turki tamapaknya harus mengucapkan sayonara pada Piala Eropa saat Ivan Klasnic mencetak gol di menit 120. Hanya tersisa 3 menit injury time! Namun, sekali lagi Turki menunjukkan spirit yang luar biasa. Di penghujung laga Samih Senturk mencetak gol yang menyamakan kedudukan. GOOOOOAAAAALLLLLLLLLLLLLL!!!!!!!!!!!!!!!!!! LUAR BIASA TURKI!!!! DAHSYAAAATTTTTTTT!!!!!!!!!!!!! GO TURKEY!!!
Adu penalti!!! Di sinilah ketenangan para pemain Turki terlihat. Buktinya 3 pemain Turki yang sanggup mencetak gol. Dan hanya satu pemain Kroasia yang sanggup menceploskan bola. Tendangan penalti Mladen Petric sanggup digagalkan Rustu, Turki pun melenggang ke semifinal menantang Jerman. Jerman??? Turki pasti jadi underdog, tapi justru itulah keunggulan Turki, bisa bermain tanpa beban.
Jika lolos ke final lawan terberat mungkin Belanda. Namun ingat, Belanda sudah lelah, man. Bayangkan negara favorit juara sudah mereka lewati, pasti butuh stamina dan fisik luar biasa. Dengan sedikit keberuntungan dan dukungan masyarakat Turki yang sangat fanatik dengan sepakbola, serta dengan ridlo Allah SWT saya rasa Turki bisa menjadi negara berpenduduk Islam pertama yang menjuarai Piala Eropa. Heheheehe... Come on Turkey! It’s now or never!!!
Walaupun Turki nggak juara, pencapaian Turki lolos ke semifinal pun sudah luar biasa. Ah ga peduli, siapa pun juaranya yang penting minumnya teh botol sosro... heehehehe
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Entri yang Diunggulkan
Tahun 2024 Tahunnya Inter Milan dan Persib Bandung
Tahun 2024 ini menjadi tahun yang gemilang untuk dua klub favorit saya, Inter Milan dan Persib Bandung. Betapa tidak, kedua klub yang identi...
-
Tanggal 27 Mei ini adalah hari yang bersejarah bagiku. Tepat dua dasawarsa silam aku dilahirkan. Tentunya berbagai pengalaman, baik suka mau...
-
Inter Milan tercatat sebagai satu-satunya klub Italia yang tak pernah terdegrasi ke Serie B. Hal itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi Inte...
-
Sekarang saya akan membahas mengenai julukan klub. Berbicara tentang julukan sebuah klub, hampir setiap klub memiliki julukan dengan hal-ha...
20160406 junda
BalasHapusadidas gazelle
nike air max
fitflops sale clearance
cartier love bracelet
christian louboutin outlet
air force 1
michael kors outlet online
michael kors outlet clearance
michael kors outlet online
rolex watches
timberland outlet
toms shoes
coach outlet online
longchamp
hollister
fitflops outlet
fitflops
coach purses
calvin klein underwear
louboutin pas cher
ray bans
kate spade outlet
true religion outlet
converse all star
jimmy choo shoes
oakley sunglasses
armani watches
polo ralph lauren
converse trainers
toms wedges
michael kors outlet
true religion outlet
reebok uk
hollister clothing
ralph lauren uk
jimmy choo outlet
coach outlet online
michael kors outlet
mont blanc pens
cheap jordan shoes
March is always an exciting period for watch lovers as this is the month when Baselworld takes place. Two of the biggest announcements before Baselworld replica watches uk have got to be TAG Heuer's new Modular Connected 45 smartwatch as well as Montblanc's new Summit smartwatch. Is this a sign that the major Swiss watch brands are finally getting serious about breitling replica watches? This month we also take a look at dive watches, particularly how they actually fare in real-world diving situations. To answer this, we go diving with some of the most popular dive replica watches watches on the market. Finally, we have the Seiko, which is more simply known as the 62Mas or Seiko's very first dive watch. Seiko is one of the most popular fake omega watches brands for dive watches, so let's take a closer look at the watch that spawned a lineage of some of the world's greatest dive watches.
BalasHapus