Jumat, 05 Maret 2010

Ever Banega: Dulu dibuang, Kini Disayang


SEPERTI juga emas yang tak bisa dimurnikan tanpa api, kehebatan sejati baru bisa keluar setelah adanya perjuangan dan rintangan. Midfielder Valencia, Ever Banega mengalaminya. Disia-siakan dan dibuang oleh klubnya, dia justru terpacu untuk membuktikan bahwa dirinya tak layak buang. Hasilnya musim ini dia bermain gemilang dan menjadi pemain tak tergantikan Los Ches.

Perjalanan Banega di Mestalla (markas Valencia) memang penuh suka duka. Dia datang ke Valencia pada Januari 2008 saat masih berumur 19 tahun. Transfernya dari Boca Juniors cukup mengemparkan karena menyentuh 18 juta euro (sekitar Rp234 miliar). Maklum, harga tersebut sangatlah mahal untuk pemain seumurannya.

Valencia berani membayar mahal karena punya pengharapan besar kepadanya. Pemain berambut gondrong ini diyakini akan menjadi bintang baru di Mestalla.
Apa lacur, harapan tak sesuai kenyataan. Meski punya skill hebat, mental Banega labil. Permainannya angin-anginan. Tak pelak, bangku cadangan pun jadi langganan. Karena tak begitu berguna untuk klub, Valencia lantas meminjamkannya ke Atletico Madrid pada musim 2008-09.

Toh, Banega tak mau patah arang. “Sepak bola Spanyol berbeda dari Argentina. Ada banyak perubahan pikiran. Apalagi aku datang saat baru berumur 19 tahun. Peminjamanku ke Atletico Madrid itu positif karena mereka memiliki banyak pemain berpengalaman dan dapat bermain bersamaku,” kata Banega bijak.Hanya satu musim Banega bemain di Vicente Calderon. Setelah itu kembali ke Valencia.

Namun Valencia justru menginginkan dia kembali pergi. Dia dianggap menjadi biang masalah. Perilakunya di luar lapangan kerap meresahkan klub. Beberapa kali Banega kedapatan menggunakan alkohol. Perilaku buruk lainnya adalah skandal video seks melalui webcam dan pernah berurusan dengan polisi karena menerobos lampu merah.

“Sebelum musim ini, Ever memang lebih dikenal untuk apa yang dia lakukan di luar lapangan dibandingkan prestasinya di lapangan hijau,” komentar Unai Emery, pelatih Valencia.

MENOLAK PERGI
Resah dengan kelakuan Banega, Manuel Lloriente, Presiden Valencia mengancam sang pemain untuk dipinjamkan ke Everton. Tapi Banega menolak untuk dipinjamkan. Dia berjanji memperbaiki diri.

“Tahun ini, aku mulai dari awal,” katanya. “Aku tiba (di Valencia) pada umur 19 dan membuat kesalahan. Aku menyia-siakan dua tahun dan sudah berpikir tentang beberapa hal. Sekarang aku berusaha tak mengulanginya lagi,” tekad Banega.

Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Banega pun bertarung merealisasikan apa yang diucapkan bibirnya. Lihatlah kiprahnya musim ini. Dia mengawali musim ini dengan fantastis, mencetak dua assist saat menghadapi Sevilla di pertandingan perdana Liga BBVA 2009-10. Setelah itu dia melanjutkannya dengan permainan yang konsisten pekan demi pekan.

Banega pun berubah. Dari pemain yang terbuang, dia menjadi pemain utama Valencia. Lebih hebat lagi, Banega kini menjadi pemain yang tak tergantikan. Hingga jornada ke-23 Liga BBVA, Banega menjadi pemain yang paling banyak membukukan assist di Valencia.
“Banega, mencuri bola seperti Italia, menembak seperti Jerman, dan bermain layaknya Argentina,” begitulah komentar harian Marca mengenai kehebatan Banega.

Banega mengaku telah melakukan lompatan besar dalam kariernya. “Mungkin ini adalah penampilan terbaikku yang aku berikan untuk klub dan rekan-rekan tim. Aku merasa nyaman berada di lapangan.” katanya kepada valenciacf.com.

Ambisi lainnya dari Banega adalah ingin menjadi bagian dari skuad Diego Maradona di Piala Dunia 2010 dengan terus menampilkan permainan terbaik bersama Valencia. “Aku bekerja keras dan melakukan hal-hal yang baik dengan Valencia. Mudah-mudahan aku akan cukup beruntung untuk berada di sana (Afrika Selatan 2010). Tapi jalan menuju ke sana masih jauh. Aku berharap untuk terus melakukan hal-hal penting bagi Valencia, jika pelatih (Maradona) melihat mungkin aku bisa berada di sana,” harap Banega.

Terlepas dari ambisinya ke Piala Dunia 2010, yang jelas kini Banega adalah aset utama Valencia. “Banega merupakan pemain yang paling penting dalam skuad. Dia mendikte tempo permainan, memberi assist, mengorganisasi permainan dari dalam, dan menjalankan permainan,” kata mantan Direktur Olahraga Valencia, Amadeo Carboni.
Ya, Nasib Banega di Mestalla telah berubah 180 derajat. From zero to hero. Dari pecundang menjadi pahlawan. Luzman

Fakta Banega
Nama Lengkap: Éver Maximiliano David Banega
Julukan : Tanguito
Lahir : Rosario, Santa Fe (Argentina), 29 Juni 1988
Tinggi/berat : 174 cm/ 71 kg
Posisi : Midfielder
Nomor kostum : 24 (Valencia)
Debut liga BBVA: 13 Januari 2008, Atletico Madrid 1-0 Valencia
Debut timnas : 6 Februari 2008, Argentina 5-0 Guatemala
Karier klub :
2007 Boca Juniors (28 main, 0 gol)
2008-… Valencia (28 main, 2 gol)
2008-2009 Atletico Madrid (24 main, 1 gol)
2009-... Valencia (23 main, 2 gol)
"Mungkin ini adalah penampilan terbaikku yang aku berikan untuk klub dan rekan-rekan tim. Aku merasa nyaman berada di lapangan."

Rubrik Playmaker Tabloid Soccer, edisi 36/X, 6 Maret 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ada komentar? silakan tuliskan.. hatur nuhun
(kalo yg nggak punya blog pilih yang name/URL, URL-nya dikosongin aja, okay?)

Entri yang Diunggulkan

Tahun 2024 Tahunnya Inter Milan dan Persib Bandung

Tahun 2024 ini menjadi tahun yang gemilang untuk dua klub favorit saya, Inter Milan dan Persib Bandung. Betapa tidak, kedua klub yang identi...