Minggu, 21 Maret 2010

Tak Ada Lagi Dominasi


Bosan. Itulah yang ada dalam benak saya setiap menyaksikan Liga Champions dalam tiga musim terakhir. Selain karena tim favorit saya, Inter selalu saja kandas di babak 16 besar, wakil-wakil Inggris selalu saja mendominasi. Tiga klub Premier League selalu saja mendomìnasi babak semì final. Liga Champions cenderung membosankan dan mudah ditebak.

Untunglah dominasi itu perlahan mulai pudar. Diawali dengan tersingkirnya jawara 5 kali Liverpool di babak penyisihan, ditambah tersingkirnya Chelsea di babak 16 besar oleh Inter, praktis Inggris tinggal menyisakan dua wakilnya saja. Sesuatu yang tidak pernah terjadi tiga musim sebelumnya.

Hal menarik lainnya, klub-klub dengan pengoleksi gelar Liga Champions terbanyak: Madrid (9), Milan (7) dan Liverpool (5) semuanya telah tersingkir. Praktis saat ini peraih gelar terbanyak yang masih ada hanyalah Bayern Muenchen dengan empat gelarnya. Itu pun lolos berkat gol kontroversial Miroslav Klose. Terbukti, tak ada gunanya membangga-banggakan sejarah masa lalu sebab hal itu sama sekali tak bisa menolong.

Kejutan terbesar muncul dari wakil Prancis. Mereka sanggup meloloskan dua wakilnya, sama dengan jumlah wakil Inggris. Hebatnya, kesuksesan mereka dilakukan dengan melewati klub yang lebih diunggulkan. Bordeaux secara perkasa melewati hadangan Bayern Muenchen dan Juventus di babak penyisihan. Lyon membuat Liverpool menangis tersingkir dari grup dan menjungkalkan Madrid di babak 16 besar.

Yang jelas, dengan masing-masing dua wakil bagi Inggris dan Prancis serta satu wakil bagi empat negara lainnya tak akan lagi ada dominasi seperti tiga musim sebelumnya. Bisa dibilang inilah Liga Champions yang sesungguhnya.

Setelah melihat pengundian, klub favorit saya Inter hanya akan bertemu CSKA di perempat final. Jika konsisten Inter berpeluang merebut gelar yang terakhir diraih 46 tahun silam.. Inter vs MU adalah final ideal

Kebangkitan klub negeri anggur
writer: my girlfriend, Sri Lestari

Kehidupan bak roda yang berputar. Kadang di atas kadang di bawah. Kadang berada di puncak kebahagiaan, kadang di lembah keterpurukan. Begitu juga yang dialami klub Prancis. Taun ini bisa dibilang fase kebangkitan klub Prancis di pentas Eropa. Mungkin sebagian besar kalangan meragukan Prancis mampu meloloskan wakilnya ke babak 8 besar UCL melebihi Spanyol, Italia, atau pun Jerman. Kejutan pun terjadi. Seolah ingin menjawab keraguan tersebut, Lyon dan Bordeaux sukses melenggang ke babak 8 besar UCL. Tentunya Prancis tengah merasakan euforia saat ini. Sementara Italia, Spanyol, dan Jerman hanya mengirim masing-masing 1 delegasi ke quarter final UCL. Prancis pun mampu mengikuti jejak Inggris dengan meloloskan 2 wakil.

Jika bicara tentang pamor, sebenarnya Liga Prancis masih kalah dari Liga Spanyol, Liga Italia, dan Liga Prancis. Namun nampaknya, Prancis enggan diam begitu saja. 2 klub di 8 besar UCL dan 2 klub di 16 besar Europa League seolah menegaskan bahwa Prancis bertekad kuat untuk menguapkan keraguan-keraguan yang ada. Mereka tak ingin terus-terusan tiarap di kancah Eropa. Lebih dari 1 dekade terakhir, tak ada klub Prancis yang mampu menjadi kampiun UCL. Sungguh waktu yang tak singkat.

Hegemoni Prancis nampaknya akan berlanjut hingga semifinal UCL. Setidaknya 1 tiket semifinal sudah berada dalam genggaman klub Prancis karena Lyon akan bersua dengan saudara senegaranya, Bordeaux. Dan tentunya Prancis tak berharap langkah mereka hanya sebatas di semifinal saja. Target final mungkin diusung tinggi-tinggi untuk terus mengatrol konfidensi mereka agar tak terus-menerus berada di bawah bayang-bayang Liga Inggris, Liga Italia, maupun Liga Spanyol.

Yups, yg dialami klub Prancis adalah salah satu contoh bahwa kehidupan bak roda yang berputar. Roda kehidupan memang akan terus berputar. Di kala kita tengah dalam puncak kebahagian, janganlah angkuh karena suatu saat bisa saja kita dilanda kesedihan. Di kala keterpurukan menghujam, janganlah patah arang. Semangat untuk bangkit harus selalu kita hadirkan dalam kehidupan kita.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ada komentar? silakan tuliskan.. hatur nuhun
(kalo yg nggak punya blog pilih yang name/URL, URL-nya dikosongin aja, okay?)

Entri yang Diunggulkan

Tahun 2024 Tahunnya Inter Milan dan Persib Bandung

Tahun 2024 ini menjadi tahun yang gemilang untuk dua klub favorit saya, Inter Milan dan Persib Bandung. Betapa tidak, kedua klub yang identi...