Sabtu, 16 April 2011

Italia Terancam

Roma, OLE!
Italia Terancam

Usai sudah kiprah klub-klub Serie-A dalam ajang kompetisi klub-klub Eropa. Tersingkirnya Inter di babak perempat final Liga Champions, melengkapi kegagalan AS Roma dan AC Milan yang sudah lebih dulu tersingkir. Sepakbola Italia benar-benar sedang dalam masalah.
Luzman Rifqi Karami

Mirisnya, klub-klub Serie-A semuanya tersingkir saat bertemu dengan tim-tim yang berstatus kuda hitam, bukan tim besar dengan tradisi juara. Setelah Milan tersingkir oleh kuda hitam asal Inggris Tottenham Hotspur, Roma pun mengikuti dengan gagal melaju setelah dikalahkan tim Ukraina, Shakhtar Donetsk. Demikian halnya dengan juara bertahan Inter yang harus takluk dari Schalke dengan skor yang cukup mencolok. Ini menandakan pamor Serie-A memang sedang menurun.

Menurunnya pamor Serie-A tak lepas dari tak adanya peningkatan jumlah penonton di stadion dan melorotnya performa tim-tim Serie-A di kancah Eropa. Jika masalah ini tak teratasi bukan tak mungkin Serie-A hanya akan menjadi liga kelas dua di Eropa.

Analisis ini diungkapkan oleh direktur Milan Umberto Gandini melihat penampilan negatif tim-tim Italia dalam beberapa tahun terakhir.
"Sepakbola Italia punya masalah besar," ungkapnya kepada Reuters.
"Ada disinfeksi di antara fans untuk bersedia datang ke stadion dan lebih sering menyaksikan di televisi," tandas Gandini lagi.

Performa tim-tim Italia di kancah Liga Champions pun sangat mengkhawatirkan. Jika saja Inter tidak meraih juara musim lalu bisa dipastikan Italia hanya mengirimkan tiga wakil musim ini. Namun ternyata Inter hanya bisa menolong Italia untuk satu musim saja. Performa buruk tim-tim Italia di ajang antarklub Eropa juga sudah memaksa mereka kehilangan satu wakil di Liga Champions mulai musim 2012/13. Serie A hanya akan mengirim tiga wakil saja mulai dua musim ke depan.

Catatan statistik buruk lainnya adalah jumlah penonton yang terus menurun. Musim lalu saja, jumlah penonton yang langsung menyaksikan di stadion rata-rata mencapai 24,603 orang, jauh tertinggal dari penonton di Jerman (42,441), Inggris (34,150) dan Spanyol (27,699).

Umberto Gandiani bahkan mengungkapkan kepasrahannya. "Mungkin Italia harus siap mengubah perannya dan menjadi lebih sebagai kompetisi kelas dua di Eropa,” ujarnya.

Catatan positif Serie-A hanyalah peningkatan pendapatan dari hak siar televisi hingga mencapai 20 persen untuk tahun ini.

Bierhoff Sindir Serie-A
Manajer Umum tim Panzer Jerman, Olivier Bierhoff ikut mengomentari kualitas Serie-A yang kian menurun. Bagi Bierhoff krisis dalam persepakbolaan Italia bisa terlihat dari skuad timnas dan juga stadion yang buruk.

“Skuad tim nasional Italia menunjukkan adanya krisis di sepakbola Italia,” katanya kepada fussball.de, Rabu (2/2).

“Bukan kebetulan jika Bundesliga Jerman bisa mengungguli Serie A Italia dalam lima tahun ranking untuk kompetisi antarklub Eropa.”

“Lihat saja infrastrukturnya. Lihat stadion yang mereka miliki, ekualitas di liga dan level dari tim. Sekarang ini, sepakbola Jerman jauh lebih baik,” sindir Bierhoff.

Italia benar-benar harus berbenah jika ingin mengembalikan kejayaannya di kompetisi Eropa. Tentunya hal ini sangat miris karena sampai saat ini Italia adalah pemegang gelar Liga Champions terbanyak bersama Spanyol dengan 12 gelar. Di Liga Europa atau Piala UEFA, klub-klub Italia juga masih tercatat sebagai pengumpul gelar terbanyak, sebanyak 9 gelar.

Berikut ini koefisien empat besar liga-liga Eropa yang akan dipakai untuk Liga Champions 2012-13.
Liga                     Koefisien      Keterangan
Inggris                84.356          4 wakil Liga Champions, 3 wakil Europa League                   
Spanyol              78.900         4 wakil Liga Champions, 3 wakil Europa League                   
Jerman               68.603          4 wakil Liga Champions, 3 wakil Europa League                   
Italia                   60.552          3 wakil Liga Champions, 3 wakil Europa League                   
Perancis             53.678          3 wakil Liga Champions, 3 wakil Europa League                   

Sebagai catatan, perhitungan dilakukan dalam 5 musim terakhir. Untuk babak kualifikasi Liga Champions dan Europa League poin yang dihitung hanya setengah. Bonus poin dihitung untuk:
1.                   Lolos fase grup Liga Champions (bonus 4 poin)
2.                   Lolos ke babak knock-out Liga Champions (bonus 5 poin)
3.                   Lolos babak perempatfinal, semifinal, atau final baik Liga Champions maupun Europa League (bonus 1 poin)

Kiprah klub-klub Serie-A di kompetisi Eropa musim ini
Inter – tersingkir oleh Schalke 04 dalam babak perempat final Liga Champions
Roma – tersingkir oleh Shakhtar Donetsk dalam 16 besar Liga Champions
AC Milan – tersingkir oleh Tottenham Hotspur dalam 16 besar Liga Champions
Sampdoria – kalah dari Werder Bremen dalam play-off Liga Champions, tersingkir di fase grup Liga Europa gagal bersaing dengan PSV Eindhoven dan Metalist Kharkiv di grup I
Juventus – tersingkir di fase grup Liga Europa, gagal bersaing dengan Manchester City dan Lech Poznan di grup A
Palermo – tersingkir di fase grup Liga Europa, gagal bersaing dengan CSKA Moskow dan Sparta Praha di grup F
Napoli – tersingkir oleh Villareal dalam babak 32 besar Liga Europa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ada komentar? silakan tuliskan.. hatur nuhun
(kalo yg nggak punya blog pilih yang name/URL, URL-nya dikosongin aja, okay?)

Entri yang Diunggulkan

Tahun 2024 Tahunnya Inter Milan dan Persib Bandung

Tahun 2024 ini menjadi tahun yang gemilang untuk dua klub favorit saya, Inter Milan dan Persib Bandung. Betapa tidak, kedua klub yang identi...