Di pentas Serie-A, Inter boleh berbangga. Inter secara luar biasa melakukan hat-trick scudetto, suatu pencapaian yang jarang dilakukan tim Serie A lain, termasuk AC Milan. Bahkan rekor pertemuan di Serie-A pun Inter unggul jauh atas Milan. Inter adalah satu-satunya tim Serie-A yang tidak pernah terdegradasi. Namun, prestasi Milan dan Inter di Eropa sungguh jauh berbeda. Dalam beberapa musim terakhir Inter selalu tak bisa berbicara banyak di Eropa. Gelar Liga Champions Milan dan Inter pun sangat jauh: dua berbanding tujuh! Inter terakhir merebut gelar Piala Champions terakhir tahun 1964-65, lebih dari empat dekade silam, saat menjadi juara di rumah sendiri.
Veni, vidi, vici. Itulah yang dilakukan Inter di pentas Piala Champions musim 1963-64. Status tim debutan, tak lantas membuat Inter menjadi minder. Inter justru langsung menyalak dan bahkan menjadi juara. Mereka pun tak ingin hasil itu dianggap kebetulan semata. Oleh karenanya, La Beneamata lewat presidennya langsung berharap bisa mempertahankan gelar Piala Champions di musim 1964-65.
Motivasi kembali juara semakin tinggi saat di babak pertama Facchetti cs melumat Dinamo Bucuresti dengan agregat 8-0. Memasuki babak perempatfinal, La Beneamata sempat kalah 0-1 di kandang Glasgow Rangers. Untungnya, saat bermain di San Siro dalam pertemuan pertama, Mazzola cs mampu menang dengan skor 3-1. Keunggulan agregat 3-2 membuat Inter bisa melenggang ke semifinal meladeni Liverpool. The Reds sendiri lolos ke semifinal setelah menang tos-tosan koin dengan FC Koeln di perempatfinal.
Sekadar info, di Piala Champions musim itu belum diterapkan aturan keunggulan gol tandang dan adu tendangan penalti. Dan, setiap babak kala itu dilangsungkan dalam dua pertemuan. Jadi, jika dalam dua pertandingan kandang dan tandang kedudukan masih imbang, maka dilakukan pertandingan ketiga alias partai play off. Jika hasilnya sama, baru dilakukan lempar koin.
Kegagalan tampil di final untuk kali kedua sempat membayang kala pertemuan pertama di kandang The Reds, La Beneamata kalah telak 1-3. Beruntung mental Mazzola cs tidak langsung terpuruk. Di pertandingan kedua La Beneamata tetap tampil bersemangat. Inter pun menang 3-0 dan lolos ke final dengan keunggulan agregat 4-3. Hasil yang sayangnya tidak terulang musim lalu. Musim lalu di kandang The Reds Inter kalah 0-2. Ironisnya saat tampil di kandang sendiri Inter kembali keok 0-1, sehingga gagal mengukir prestasi di Liga Champions.
Final ideal antara Inter versus Benfica pun tersaji di Piala Champions 1964-65. Benfica merupakan juara Piala Champions 1960-61 dan 1961-62.
Inter vs Benfica.. Champions Cup 1964-65
Bagi Benfica, ini merupakan final keempat dalam lima tahun terakhir. Sebuah bukti yang menunjukkan bahwa Benfica layak lebih kuat dijadikan kandidat juara. Wajar jika I Nerazzuri diramal tak akan menag dengan mudah.
Meski demikian, keberuntungan memang sedang menaungi Inter. Final digelar di kandangnya sendiri, Stadion San Siro. Tentu saja itu menjadi nilai plus tersendiri bagi La Beneamata. Di hadapan sekitar 85 ribu penonton pada 27 Mei 1965 (pas ultah saya bro, tapi belon lahir.. hehee), Inter mengalahkan Benfica 1-0 lewat gol Jair Da Costa. Trofi kedua pun berhasil digapai La Beneamata yang menjadi klub ketiga yang sanggup mempertahankan Piala Champions setelah Madrid dan Benfica.
Di musim 1966-1967 dan 1971-72, La Beneamata yang telah berganti pelatih berhasil lolos ke final Piala Champions. Hanya, di kedua partai puncak itu mereka gagal juara setelah kalah dari Glasgow Celtic dan Ajax Amsterdam.
Gelar juara 1964-65 merupakan sebuah kenangan manis yang tak sanggup diulang oleh Inter hingga saat ini. Empat dekade, bukan waktu yang sebentar. Sudah terlalu lama Interisti menunggu. Kini di era kepelatihan Jose Mourinho kesempatan emas empat dekade silam terbuka lebar mumpung sang saudara tua AC Milan, hanya bermain di Piala UEFA, kompetisi kasta kedua di Eropa.
Yang jelas sukses pertama sudah diraih, gelar Supercoppa Italia 2008.. FORZA INTER!!
Sumber: Soccerseries “Kings of Europe, Profil klub-klub juara Liga Champions”, dengan perubahan seperlunya.
let we see, tangan midas mourinho bisa membawa inter ke tahta jawara lc.
BalasHapuschristian louboutin shoes
BalasHapuscheap air jordans
ralph lauren
mulberry bags
air max 90
coach factory outlet online
kate spade bags
coach outlet online
michael kors outlet online
longchamp sale
170602yueqin
moncler
BalasHapuskd 11
balenciaga speed
irving shoes
curry 5 shoes
red bottom shoes
hogan outlet online
curry 4
nike air max 270
kobe basketball shoes