Saat Indonesia Super League bergulir bobotoh sangat berharap Persib dapat menjadi juara. Hal ini sangat wajar karena Persib sudah lama sekali tak merengkuh gelar juara, terakhir saat Liga Indonesia I tahun 1995. Persib pun didukung oleh materi pemain yang berkualitas di setiap lini.
Setelah tampil mengecewakan di partai ujicoba terakhir, dikalahkan Persikabo Bogor 2-0, Persib dapat bangkit di pekan pertama ISL. Secara spektakuler Persela Lamongan dikalahkan 5-2. Sebuah penampilan sensasional yang langsung membawa Persib ke puncak klasemen di pekan pertama. Namun, tak dinyana, penampilan luar biasa Persib hanya terjadi di pekan pertama. Setelah itu Persib mengalami tiga kali kekalahan beruntun!
Mimpi buruk Persib dimulai pada tanggal 20 Juli saat Persib menghadapi musuh bebuyutan Persija Jakarta di Stadion Siliwangi Bandung. Tak terima karena Persib kalah dan tak puas pada keputusan wasit bobotoh mengamuk. Malam yang sejuk itu berubah menjadi mencekam. Buntut dari kerusuhan tersebut komisi disiplin (komdis) melarang bobotoh menonton Persib dengan atribut selama setahun. Hukuman yang masih bisa diterima oleh bobotoh karena yang penting masih bisa menonton Persib walaupun tanpa atribut. Namun ternyata masih banyak cobaan yang harus menimpa Persib.
Skuad Persib Bandung 2008/09
Persib mengalami mimpi buruk di Papua, kalah 1-0 melawan Persipura dan 3-1 melawan Persiwa. Saat melawan Persiwa, beberapa kali Persib dikerjai wasit. Hal ini dikeluhkan pemain Persib, Nova Arianto lewat FS saya.
"ya kt pemain jg kecewa hsl yg kmrn tp gmn lg kt dikerjain terus saya sampe skt hati dikerjain wasit terus ... semoga aja ledpn PERSIB bs lbh baik lg tp jgn lp dukungannya ya ..."Setelah itu, sedianya Persib akan bertanding melawan Persik Kediri di Stadion si Jalak Harupat tanggal 5 Juli karena alasan keamanan jelang pilkada di Bandung Tapi, pengelola stadion si Jalak Harupat tidak memberikan izin Persib bermain di Soreang karena alasan keamanan pasca kerusuhan bobotoh. Lebih buruknya lagi Polda Jabar pun melarang Persib bertanding di seluruh wilayah Jawa Barat, juga dengan alasan keamanan. Akhirnya BLI memutuskan Persib harus bermain di Solo.
Pemain Persib baru tiba di Bandung dari Wamena pada malam minggu. Hari Senin pemain Persib masih latihan di Bandung. Bahkan Nova Arianto pun masih sempat online dan membalas comment di FS saya. Persib keberatan jika harus bermain hari Selasa. Namun BLI menolak permintaan pengunduran jadwal. Persib tetap harus bertanding di Solo. Bayangkan saja, pemain Persib baru berangkat hari Selasa pagi ke Solo dan malam harinya langsung bertanding. Tentunya pemain akan mengalami kelelahan fisik yang luar biasa.
Seakan ingin menambah penderitaan Persib, Polda Surakarta memutuskan pertandingan Persib-Persik tanpa penonton. Padahal sudah banyak bobotoh yang berniat berangkat ke Solo. Tapi ternyata doa orang-orang yang teraniaya benar-benar mustajab. Dengan banyaknya pihak yang menzalimi Persib dan dengan banyaknya cobaan yang mendera Persib bisa menang 3-1.
Semoga ini merupakan tonggak awal kebangkitan Persib. Dan mudah-mudahan Polda Jabar dibukakan hatinya untuk mengizinkan Persib kembali bertanding di Siliwangi. Jika Persib harus menjadi tim musafir tentunya biaya akan membengkak dan tanpa pemasukan dari tiket. Cukuplah hukuman tanpa atribut untuk bobotoh tak perlu Polda menambah hukuman bagi Persib. Polda Jabar, sadarlah!! Pikirkan juga nasib para pemain Persib!
MAJULAH TERUS PERSIBKU!!!
PERSIB makin keren euy..
BalasHapuschayo bwt bocah bandung..
knp seyh zaenal arif ga dpasang trus klo ada pertandingan??
pdhal kn dya keren...
jgn dijadikan cadangan aj ath, ksian..