Boks Playmaker Juan Manuel Vargas
Boks 1: Benar-benar "Gila"
Bukan hanya bomber Persib Bandung, Cristian Gonzales saja yang mendapat julukan El Loco. Juan Vargas pun mempunyai julukan serupa. El Loco adalah julukan dari bahasa Spanyol yang berarti "Si Gila".
Lain halnya dengan Gonzales yang mendapat julukan El Loco karena kegilaannya di lapangan dalam mencetak gol, Vargas mendapat julukan tersebut karena sifatnya di luar lapangan. Mood-nya bisa berubah dalam sekejap.
“Aku rentan terhadap perubahan suasana hati. Aku bisa menghabiskan seluruh sesi latihan dengan tertawa dan bercanda, tapi setelah itu di ruang ganti aku mungkin merasa tidak enak untuk berbicara dengan siapa pun,” akunya sambil tersenyum.
Hal tersebut membuat teman-temannya menganggap Vargas benar-benar “gila” sampai-sampai dijuluki El Loco. Yah, asal kegilaan itu masih dalam taraf wajar, tentunya tak masalah. (Luzman)
Ayah Dua Putri
Kebahagiaan luar biasa pasti dirasakan Juan Vargas akhir tahun lalu. Sesaat setelah dirinya terpilih sebagai salah satu pemain terbaik Serie-A, istrinya Blanca Rodriguez melahirkan. Bayi mungil yang kemudian diberi nama Anica Rodriguez Vargas Leah itu lahir pada tanggal 28 Desember 2009 pukul 5 sore waktu Italia.
“Sore ini lahir Anica Rodriguez Vargas Leah, putri dari Juan Manuel Vargas, dengan berat 3 kg dan 900 gram. Selamat kepada semua fans Fiorentina,” demikian bunyi situs resmi klub, it.violachannel.tv.
Vargas dan istrinya pun sangat berbahagia. Kedua pasangan ini langsung merayakan liburan natal dan tahun baru dengan anggota keluarga baru. Kehadiran Anica membuat Vargas mempunyai dua putri. Putri pertama lahir pada 2007 dan diberi nama Luana.
“Aku senang dan bersemangat. Ini akan menjadi pesta yang menyenangkan,” kata pemain yang dijuluki El Loco itu sesaat setelah kelahiran putri keduanya. Ya, menjadi ayah dari dua buah hati tentunya dapat menjadi pelecut semangat bagi Vargas untuk terus berprestasi di lapangan hijau. (Luzman)
(Rubrik Playmaker Tabloid Soccer, Edisi 39/X, 27 Maret 2010)
Rising Star James McCarthy: Menepis Liverpool
Lahir: Glasgow (Skotlandia), 12 November 1990
No. kostum: 24 (Wigan Athletic)
Tinggi/ berat: 180 cm/ 72 kg
Klub: Hamilton Academical (2006-09), Wigan Athletic (2009-…)
Posisi: Midfielder
“Saya yakin dia akan memiliki karier yang bagus dalam sepak bola. Sekarang terserah pada kita untuk membinanya dengan hati-hati dan memupuk bakat yang benar-benar luar biasa yang jarang terjadi dalam hitungan bulan dan tahun,” manajer Wigan, Roberto Martinez.
Empat tahun lalu nyaris tak ada yang mengenal James McCarty. Maklum, dia hanya bermain di klub Divisi I Liga Skotlandia, Hamilton Academical. Setelah membawa Hamilton promosi ke Scottish Premier League, dia terpilih menjadi Scottish Premier League Young Player of the Year musim 2008-09 saat berumur 18 tahun.
Torehan prestasi itu membuat banyak klub kepincut. Salah satunya Liverpool. Namun dia justru memilih Wigan Athletic. Pada Juli 2009, dia resmi pindah ke Wigan dengan nilai transfer 1,2 juta pounds (Rp 16,5 miliar).
“Aku masih terlalu muda, 16 tahun saat itu. Jika aku pindah ke Liverpool aku akan terjebak dalam bangku cadangan dan tidak bermain banyak.” kata McCarthy.
Di Wigan, dia bisa mewujudkan mimpinya. Bermain di posisi sayap atau di belakang striker, McCarthy tak kesulitan menembus skuad utama Wigan lewat permainan apiknya. Dia tampak tak canggung menembus atmosfer Premier League.
Martinez pun tak ragu untuk terus memasangnya. Sejauh ini dia telah bermain dalam 13 pertandingan bersama Wigan, mencetak gol di Piala FA saat melawan Hull City dan Wolverhampton Wanderers di Premier League. McCarthy pun menjadi aktor kunci keberhasilan Wigan menekuk tim yang dulu pernah meminatinya Liverpool pada 8 Maret lalu dengan skor 1-0. (Luzman)
Rubrik Rising Star Tabloid Soccer Edisi 39/X, 27 Maret 2010