Kamis, 26 Maret 2020

Hikmah di Balik Musibah Corona 2020

Holaaa,,

Udah lama ga buka blog ini. Ini jadi posting pertama di 2020 ini. Sedikit mau mereview apa yang terjadi di tahun ini.

Di tahun ini ada banyak musibah yang berskala nasional dan dunia. Yang pertama adalah banjir. Ini dua kali kejadian di berbagai tempat di Indonesia, dan juga rumah saya di Tambun pun kebagian banjir kiriman.

Banjir pertama terjadi pada malam tahun baru 1 Januari 2020. 




Lalu ini, pada 25 Februari 2020.


Atas izin Allah, musibah tersebut dapat terlewat. Namun, di medio Maret 2020, ada lagi ujian. Kita menghadapi virus corona yang sangat ganas di dunia. Bahkan di tempatku di Tambun, ada 3 orang yang meninggal dunia.

Total di Indonesia, virus corona semakin bertambah hari tiap hari. Saat artikel ini ditulis pada 26 Maret 2020 ada 893 kasus corona dengan 78 orang meninggal dunia.

Kantorku menerapkan kerja work from home (WFH) atas anjuran Pemerintah dan juga agar pandemi ini cepat berakhir di Indonesia. Hikmah dari ujian ini adalah, aku jadi bisa dekat dengan istriku yang kini sedang hamil tua. Karena tiap hari di rumah, aku jadi suami siaga jika dibutuhkan.

Virus corona juga membuat berita bola di VIVA.co.id berubah. Awalnya dari berita pertandingan, kini jadi berita siapa saja pemain yang kena virus, update kompetisi yang tertunda, dan juga soal yang seksi-seksi. Semua liga di dunia ini bisa terhenti karena virus ini.
Logo Serie A

Salah satunya Serie A, liga favorit sekaligus tempat tim favoritku Inter Milan. Melihat virus corona yang semakin mengganas di Italia, ada kemungkinan kompetisi baru dimulai lagi Juli-Agustus 2020.


Sebagai penulis sepakbola, saya jadi melihat ada hikmah dari musibah ini. Liga-liga di Eropa yang begitu rapi selama beratus-ratus tahun bisa hancur karena sesuatu yang tak tampak oleh mata. Mengingatkan betapa kecil kita sebagai manusia dan juga betapa besarnya kuasa Allah.

Pun dengan Piala Eropa, Copa America, dan Olimpiade. Harus digeser setahun karena virus corona. Ini sesuatu yang baru pertama kali terjadi.

Musibah ini harus mendekatkan kita kepada Allah. Kita sadar bahwa kematian bisa menjemput di mana saja. Kita menjadi lebih hati-hati, lebih mawas diri, dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Akhirul kata, kita doakan semoga virus corona bisa hilang sebelum bulan Ramadan. Semoga kita bisa berjumpa dengan Ramadan dan menjalankan ibadah puasa dengan tenang.

Entri yang Diunggulkan

Pengalaman Cek Fisik Bantuan di Samsat Karawang Buat Perpanjang STNK

Halo guys, kali ini gw mau berbagi pengalaman mengenai cek fisik bantuan di Samsat Karawang. Jadi gini, sekarang gw tinggal di Jakarta. Tapi...