Kamis, 31 Maret 2011

Sepak Bola dan Dakwah Islam



Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat kehendak-Nya lah akhirnya buku ini bisa terbit juga. Pahit getir sudah penulis alami dalam usaha menerbitkan buku ini. Tak seperti matahari yang begitu mudahnya terbit setiap hari, dalam menerbitkan buku ini penulis merasakan kesulitan yang tiada tara (walah jadi lebay gini).

Jadi gini (sesi curhat dimulai), pertama ada ide ini muncul tahun 2009. Waktu itu aku lihat tulisan-tulisanku di blog www.kumahaanjeun.com banyak yang berhubungan dengan Islam. Sepertinya menarik jika dibukukan. Nah pada saat itu temanku Tari memilah-milah artikel yang pas untuk dijadikan buku. Dia juga yang menjadikannya bab demi bab. Terus ditambah tulisannya dia juga. Wah rajin juga yah tuh anak, mau lagi disuruh-suruh sama saya. Harus dijadiin istri nih, hehe..

Lanjut ah. Nah setelah itu aku mem-print naskah yang udah dibuat. Wah lumayan tebal juga. Aku coba kirim ke Mizan, dan dengan sukses ditolak. Aku juga coba kirim ke penerbit lain, ditolak juga. Alasannya rata-rata topiknya kurang up to date.. Hmmm..

Sebenarnya aku bingung juga dengan alasan kurang up to date. Dari kejadian-kejadian terdahulu kan kita bisa mengambil hikmah. Lalu ada juga yang bilang nilai keislamannya kurang diangkat. Hmm.. hikmah dari berbagai peristiwa di lapangan hijau menurutku juga bisa dilihat dari sudut pandang Islam. Ah sudahlah, capek berdebat.
Lelah dengan berbagai penolakan, aku pun mencoba self publishing di Nulis Buku. Mudah-mudahan saja ini menjadi langkah awal dan banyak orang-orang yang melihat karyaku. Soalnya agak gimana gitu,aku dari dulu suka sepak bola, blognya juga tentang sepak bola, tapi kok belum pernah menerbitkan buku tentang sepak bola. Kepala udah kayak bola. Hheee..

Oh iya ucapan terima kasihnya belum. Makasih banyak tentunya buat orang tua yang udah mendukung anaknya yang baik dan ganteng ini. Trus buat Iksank yang udah ngedesain covernya yang keren banget. Tak lupa buat Tari yang udah bantu ngedit dan juga nambahin tulisan. Satu lagi buat pengunjung setia blogku www.kumahaanjeun.com yang terus membuat semangat penulis dan juga membuat semangat penulis untuk mengumpulkan artikel dalam blog menjadi sebuah buku. Juga buat semua temen-temen suporter mari kita jadikan sepak bola sebagai lahan untuk memperbaiki diri.

Ya sudahlah gitu aja sedikit dari penulis. Nikmati aja lembar demi lembar buku ini. Terus nonton bola dan jangan lupa beribadah yah!!!
Kalo mau pesen ama lihat daftar isi dan contohnya bisa buka http://www.nulisbuku.com/books/view/sepak-bola-dan-dakwah-islam-revisi-31-maret-2011
Atau bisa pesen lewat admin@nulisbuku.com subject pesan buku, tulis di badan emailnya nama, alamat, dan nomor yang bisa dihubungi.
Jangan lupa like juga grupnya di fb http://www.facebook.com/pages/Sepak-Bola-dan-Dakwah-Islam/113891395358542

Senin, 28 Maret 2011

Selamat Jalan Kakekku

Innalillahi wa inna ilaihi rajiiun, telah berpulang ke rahmatullah kakeku (biasa aku panggil Yangkung, eyang kakung), pada hari sabtu (26/3) dalam usia 78 tahun. Jenasah dimakamkan pada hari yang sama sekitar pukul 17.30 di Ujung Berung. Di sini saya akan coba berkisah sedikit mengenai Yangkung dari mulai sakit hingga dipanggil yang Maha Kuasa.

Sekitar tanggal 8 November 2010 Yangkung mulai dirawat di RS Ciumbuleuit. Sebenarnya sakitnya tidak parah-parah amat. Saat itu seperti biasa Yangkung melakukan kontrol atau cek kesehatan di rumah sakit tersebut. Yangkung diputuskan untuk diinfus karena tidak mau makan. Setelah beberapa kali pengecekan organ Yangkung dalam keadaan sehat-sehat saja. Mungkin saja ada beban pikiran yang mengganggu Yangkung sehingga harus sakit.

Sakitnya Yangkung memang sedikit tak terduga. Aku ingat sekita tahun 2007 beliau masih kuat ikut gerak Jalan Koperasi sejauh 10 km. Beliau juga masih sering jalan-jalan ke pameran di daerah Landmark, Braga. Masih kuat jalan mendaki ke kebun tahun 2010 seminggu sekali, bahkan masih kuat pergi ke Malang bersamaku pada tahun yang sama. Saat di Malang bahkan Yangkung masih kuat jalan ke masjid yang lumayan jauh.

Sempat keluar dari rumah sakit, lalu akhirnya dirawat lagi. Entah sudah berapa kali Yangkung bolak-balik rumah sakit. Aku beberapa kali mengunjungi beliau. Pernah bareng Irham sampai nyasar ke Pasteur padahal harusnya ke Ciumbuleut, pernah sendiri, pernah juga bareng kawanku Aji. Setelah beberapa hari dirawat di RS, Yangkung dioperasi kelenjar prostat.

Aku ingat saat pertama kali dirawat Yangkung masih bisa bercanda. Saat itu aku dan Irham menjenguknya di RS. Beliau mengomentari kedatangan Barrack Obama ke Indonesia. "Kenapa Barrack Obama ga nyampe sehari ada di Indonesia?" kata beliau. Lalu aku dan Irham kebingungan. Yangkung bilang, "Soalnya kalo lebih dari 1 x 24 jam harus lapor RT" Mungkin itu candaan terakhir Yangkung yang bisa kudengar.

Yangkung memang sekali becanda. Candaan lain yang aku ingat singkatan SMAK Dago lalu sikat gigi sambil bersiul. Gaya bicara saat bercandanya sangat kocak dan khas, jadi walaupun berulang-ulang juga tetap lucu. :))

Namun dalam keadaan sakit beliau sudah tak bisa bercanda. Bahkan menyunggingkan senyum pun susah.

Hari demi hari keadaan Yangkung pasca operasi justru semakin parah. yangkung hanya makan sedikit dan terlihat lemas. Rabu (23/2) saat aku wisuda aku menyempatkan diri ke RS. Aku tahu Yangkung pasti bangga bisa melihat cucunya diwisuda, namun beliau sudah tak bisa tersenyum.

Setelah dirawat beberapa hari di RS dan dicecoki dengan berbagai obat kimia, Yangkung diperbolehkan pulang walau bisa dikatakan keadaannya sangat lemas. Sepertinya obat kimia memang menimbulkan efek samping, saat itu sehari bisa sampai 9 obat. Karena keadaan tidak bertambah baik akhirnya diputuskan untuk menggunakan herbal. Namun spertinya sudah terlambat.

Minggu (20/3), aku mendapat panggilan untuk kerja di Harian Olahraga OLE! Saat itu untuk bicara Yangkung sudah sulit, namun masih bisa nonton TV dan melihat pemandangan di luar dengan kursi roda. Sudah tak ada lagi candaan khas beliau. Aku coba bercanda saja Yangkung sudah tak bisa tertawa. Aku pun ke kantor dan bilang, "Yangkung, Luzman mau kerja ke Jakarta." Mungkin itu terakhir kali aku pamit pada Yangkung. :(

Kamis (24/3) aku mendapat kabar sedih dari Bandung. Yangkung tambah parah, sudah susah bicara, bergerak pun susah, bahkan tak bisa tidur. Setelah menonton Persib pada hari itu, esok harinya pun aku pulang ke Bandung untuk menengok Yangkung untuk melihat keadaan beliau. Ternyata memang keadaan Yangkung tambah parah.

Ada yang menarik saat Yangkung sakit. Aku lihat beliau sangat semangat sekali shalat, bahkan saat parah pun tak pernah meninggalkan shalat. Malah udh shalat juga sempat lupa dan mau shalat lagi. Saat benar-benar lemah, Yangkung beberapa kali terlihat mau melakukan gerakan shalat. Hendak melakukan takbir, "Allahu Akbar" namun begitu sulit mengucapkannya.

Yangkung pun beberapa kali menyebutkan namaku. Saat di Jakarta beliau sempat bertanya, "Mana Luzman?" Begitu pun saat aku di Bandung. Lalu bapak bilang, "Luzman sudah kerja". Yangkung pun bilang, "Bagus" dengan sangat puas dan akhirnya tertidur.

Kenangan Terakhir Bersama Yangkung

Jumat (25/3) malam aku bermimpi Yangkung meninggal. Sepertinya sebuah firasat?? Esok harinya Yangkung benar-benar dipanggil Yang Maha Kuasa. Inna lillahi wa inna ilaihi rajiuun.. Mudah-mudahan amal ibadahnya diterima, dosanya diampuni, dan dilapangkan kuburnya. Beliau meninggal dengan tenang. Saat dimandikan pun berlangsung lancar dan tidak ada masalah berarti.

Selamat jalan Yangkung, mudah-mudahan diterima di sisi-Nya.

Sabtu, 26 Maret 2011

Dapatkan Buku Saya GRATIS!

Pantangan yang saya temui ketika berjualan buku adalah lebih dari 50 persen ingin buku saya GRATIS! Biasanya gini ngomongnya, "wah mana buat saya dong. kan temen" Ya elah, begitu pingin gratisan aja ngaku-ngaku temen.
Jadi gini, bukannya saya pelit sodara-sodara. Masalahnya saya sendiri kan harus beli. Dan itu butuh modal. Saya kan bukan pengusaha atau apa, kerja di OLE! juga baru belum punya uang, masa tega banget dipalakin. Hiks. Lalu patut diketahui juga, mendapat royalti seharga satu buku (Rp 35.000,00) saja susahnya setengah mati. Jadi mengerti lah. Tak mungkin saya melakukan itu.

Tapi berhubung saya baik hati, rajin menabung, dan tidak sombong. Saya membuka kesempatan kepada sodara-sodara sekalian untuk mendapat buku saya gratis. Tapi tentu saja da syaratnya bos. Jadi gini di twitter @nulisbuku ada program yang disebut #12tweets, yaitu 12 tweet untuk mempromosikan buku. Tugas kalian yang ingin buku sya gratis tinggal meretweet saja #12tweets yang sudah ditayangkan pada Kamis (24/3).

Berhubung susah nyarinya, Saya tulis aja yah 12 tweets nya di sini. Kalian tinggal copas aja ke twitter masing2. Ingat harus sama yah copasnya, trus di copas nya satu2 :D

1. RT@nulisbuku: RT @luzman_karami: 1. Terjebak di Bawah Sadar (#TBS) merupakan buku yang berisi kisah nyata saya #12Tweets 
2. RT@nulisbuku: RT @luzman_karami: 2. Sepulang KKN tahun 2009 aku merasa diriku berbeda dan mendapat banyak masalah #TBS #12Tweets
3. RT @nulisbuku: RT @luzman_karami: 3. Masalah di antaranya mengenai cinta juga mengenai kondisi KKN yg tak sesuai pikiranku #TBS #12Tweets
4. RT @nulisbuku: RT @luzman_karami: 4. Saat diriku lemah tiba-tiba saja ada "makhluk lain" yang mengusik jiwaku #TBS #12Tweets
5. RT @nulisbuku: RT @luzman_karami: 5. Saat aku diruqyah keluar suara-suara aneh yang tak bisa kukendalikan #TBS #12Tweets
6. RT @nulisbuku: RT @luzman_karami: 6. Ibu, bapak, saudara-saudara, teman-teman banyak yang membantuku saat itu #TBS #12Tweets
7. RT @nulisbuku: RT @luzman_karami: 7. Dalam kondisi jiwa yang lemah aku membutuhkan pengalih perhatian #TBS #12Tweets
8. RT @nulisbuku: RT @luzman_karami: 8. Dan pengalih perhatianku adalah menulis semua yang ada dalam pikiranku saat itu #TBS #12Tweets
9. RT @nulisbuku: RT @luzman_karami: 9. Melalui buku #TBS aku ingin berpesan kita tak perlu takut terhadap jin karena kita makhluk yg plg sempurna#12Tweets
10. RT @nulisbuku: RT @luzman_karami: 10. Aku juga ingin meluruskan pandangan mengenai makhluk gaib yang sering disalahartikan dalam film horor#12Tweets
11. RT @luzman_karami: 11. Dalam buku #TBS terdapat juga tulisan @Lestari_Sri yg bnyk mmbantu saat itu, sedngkan cover didesain oleh @haviiz
12. RT @luzman_karami: 12. Silahkan pesan buku #TBS di http://bit.ly/gW8I7o f atau follow penulis ( @luzman_karami ) jika ada pertanyaan. #12tweets

Oke silakan copas semuanya ke tweet masing-masig. Dan semoga Anda beruntung! kesempatan ini terbuka samapai kapan pun sampai penulis masih punya duit untuk beli bukunya, hehe..
Kalo belum beruntung kumpulin uang aja dulu sekitar 35ribu (belum ongkir) pesen via email admin@nulisbuku.com tulis judul buku, nama, alamat, dan nomor yang bisa dihubungi.
Oh iya satu lagi, kalo iikut kontes ini kasih tau penulis di twitter nya yah, takut ga keliatan, heheheee

Rabu, 23 Maret 2011

Tak Terganggu Pertandingan Internasional

Milan, Ole!
Presiden Inter, Massimo Moratti meyakini pertandingan internasional yang diadakan akhir pekan dan tengah pekan ini tidak akan mengganggu persiapan timnya dalam menghadapi derby melawan Milan tanggal 2 April mendatang.

Luzman Rifqi Karami
Dalam pertandingan internasional yang diadakan 25 dan 29 Maret mendatang, 17 punggawa Nerazzurri dipanggil negaranya masing-masing. Pemain yang dipanggil kebanyakan para andalan tim seperti trio Brasil yakni Julio Cesar, Maicon, dan Lucio yang dipanggil untuk pertandingan persahabatan melawan Skotlandia di London. Selain itu juga terdapat tiga nama Italia yakni Giampaolo Pazzini, Thiago Motta, dan Andrea Ranocchia yang akan memperkuat Gli Azzurri dalam pertandingan kualifikasi Piala Eropa 2012 menghadapi Slovenia (25/3) dan persahabatan melawan Ukraina (29/3).

“Kami sudah terbiasa dengan situasi seperti ini. Saya rasa pertandingan internasional tidak mengganggu sama sekali,” demikian ujar Moratti seperti dilansir inter.it.

Inter saat ini sedang berada di atas angin. Kemenangan atas Lecce di giornata ke-30 membuat jarak poin dengan tim sekotanya hanya berjarak dua poin. Hal ini tak lepas dari kekalahan Milan dari Palermo di pekan yang sama. Dengan hasil tersebut derby kali ini memiliki nilai yang sangat penting bagi kedua tim. Jika menang, Milan akan kembali berjarak 5 poin dengan Inter. Jika yang terjadi sebaliknya, puncak klasemen akan dikudeta Nerazzurri.

Hal ini tentunya membuat pertandingan derby kali ini begitu spesial. Namun pendapat berbeda dilontarkan Moratti. Baginya semua derby yang pernah dilalui kedua tim selalu terasa sama. Selalu ada nuansa spesial dan hal penting dalam setiap derby.


Dalam derby mendatang, kedua tim akan kehilangan pilar penting. Inter kehilangan Lucio karena akumulasi kartu, sedangkan Milan harus kehilangan juru gedornya Zlatan Ibrahimovic. Tentunya hal ini akan mengurangi kekuatan kedua tim.

“Saya berharap absennya Ibra akan lebih terasa dibandingkan kami yang harus kehilangan Lucio. Namun, bagaimanapun semuanya tergantung pada pertandingan itu sendiri,” ujar Moratti.

Laga derby nanti akan menjadi spesial bagi pelatih Inter, Leonardo. Inilah pertama kalinya ia bertemu Milan sebagai musuh. Sebelumnya ia adalah legenda dan pernah menjadi pelatih Rossoneri.

Pazzini Tatap Derby Milan
Milan, Ole!
Derby Milan memang masih dua pekan lagi. Namun, striker Inter Giampaolo Pazzini sudah tak sabar menanti duel akbar tersebut. Hal itu tak lain karena inilah derby Milan pertama sepanjang karier sang striker timnas Italia tersebut.

Pencetak satu-satunya gol kemenangan Inter ke gawang Lecce pekan lalu ini mengaku sudah lama menantikan duel tersebut.

Sudah lama saya menunggu momen ini (derby Milan) Akan menjadi pertandingan besar nanti dan saya tidak sabar ingin segera melakoni laga tersebut,” ujar Pazzini usai duel kontra Lecce.

Pazzini ditransfer Inter pertengahan musim ini dari Sampdoria. Golnya kerap menjadi penentu kemenangan Inter dan membuat La Beneamata tetap dalam persaingan merebut scudetto.

“Kami akan berjuang sampai detik terakhir,” tegas sang striker dengan penuh optimisme. Inter saat ini berada di posisi kedua. Kemenangan atas Milan akan membawa Inter meraih puncak klasemen. (luz)

Harian Olahraga Ole! 23 Maret 2011 tapi gagal cetak uy

Selasa, 22 Maret 2011

Mengaji Sebelum Bertanding



“Maka apakah mereka tidak memerhatikan Al-Quran? Kalau kiranya Al-Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.” (QS 4: 82)

Berapa hari dalam sehari kamu membaca Al-Quran. Sudah berapa kali khatam? Atau Al-Quran di rumahmu tak pernah tersentuh debu karena hanya jadi penghias rak bukumu? Astagfirrullahaldzim. Moga kita tak seperti itu kawan. Moga Al-Quran tetap menjadi pedoman hidup kita.

Ada dua pemain bola yang sangat akrab dengan Al-Quran. Yang pertama adalah bek kiri Perancis, Eric Abidal. Sebuah foto menyebar saat Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Foto itu memperlihatkan Abidal yang sedang membaca Al-Quran dalam sebuah pesawat.

Dalam foto yang diambil candid tersebut terlihat bek Barcelona ini serius membaca Al-Quran bersampul merah. Ternyata membaca Al-Quran sudah menjadi kebiasaanya. Kitab suci Al-Quran selalu menyertainya an dibacanya di ruang ganti pemain. Ia selalu membawa tas kecil yang berisi Al-Quran dan membacanya. Subhanallah.

Satu lagi pemain yang terkenal dengan kebiasaanya membaca Al-Quran adalah Mesut Ozil. Pemain yang bersinar di Piala Dunia 2010 ini selalu membaca Al-Quran sebelum bertanding.

Ia berdarah Turki, dari keluarga muslim, dan dikenal memiliki kebiasaan membaca Al Quran setiap kali akan turun bertanding. Oezil lahir di Gelsenkirchen, merintis karir profesionalnya bersama Schalke, lalu pindah ke Bremen. Kini ia menjadi tumpuan Real Madrid dan juga turut berjasa membawa Madrid ke perempat final Liga Champions dengan menaklukkan Lyon.

Kebiasaan dari dua pemain ini patut kita contoh. Yuk, kita sama-sama membaca Al-Quran.

Kamis, 17 Maret 2011

Terus Mencetak Gol

“Hidup seperti permainan sepak bola, menggunakan berbagai taktik untuk mencari gol sebanyak-banyaknya dan meraih kemenangan yang gemilang” (Luzman, Majalah Sabili No. 24 Th XVII 24 Juni 2010)

Bagiku sepak bola tak sekedar permainan. Olah raga ini memiliki sejuta inspirasi, termasuk mengenai mimpi. Gol (goal) dalam bahasa Inggris adalah tujuan, adalah hal yang ingin kita capai dalam hidup. Sama seperti permainan sepak bola, tujuan kita dalam hidup adalah mencetak gol sebanyak-banyaknya dan meraih kemenangan yang gemilang. Saat satu mimpi telah terwujud, jangan pernah berhenti bermimpi. Teruslah bermimpi dan kejarlah mimpi itu.

Sejak kecil aku sangat senang menulis. Ibuku yang menemukan bakatku. Saat itu beliau terus melatihku untuk menjadi penulis hebat. Saat itu aku bermimpi bisa menjadi penulis dan menginspirasi banyak orang.
Sejak SMP kelas 3 aku mulai menggemari sepak bola. Menurutku sepak bola olahraga yang luar biasa yang bisa menginspirasi. Mulailah aku menulis mengenai sepak bola. Semua pertandingan Piala Dunia 2002 aku tuliskan dalam buku tulis. Semuanya menginspirasi, dari sepak bola aku belajar bahwa tak ada yang tak mungkin. Semua bisa terjadi, termasuk saat itu Senegal sanggup menjungkalkan juara bertahan Perancis dan keberhasilan tuan rumah Korea Selatan melaju ke semifinal. Semuanya berawal dari mimpi dan akhirnya bisa menjadi kenyataan.

Kecintaanku pada olah raga ini berlanjut dengan hobiku membaca sebuah tabloid sepak bola, Tabloid Soccer. Aku mulai mencoba menulis di rubrik Soccermania atau surat pembaca. Aku rasa sangat menyenangkan jika bisa bekerja di Soccer. Aku pun bermimpi bisa bekerja menjadi salah satu kru redaksi Soccer. Saat itu aku masih kelas 3 SMA.

Ternyata tulisanku bisa dimuat di Tabloid Soccer. Aku pun merasa sangat senang. Salah satu mimpiku bisa terwujud. Aku terus menulis dan menulis sampai akhirnya diterima di Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Unpad.

Kuliah di Fikom hobiku menulis semakin terasah. Apalagi saat bertemu dengan salah satu dosen yakni Pa Sahala. Beliau selalu menyemangatiku menulis. Beliau sangat yakin tulisanku bisa dimuat di media massa. Dan memang benar, tulisanku kembali dimuat di Tabloid Soccer. Selain itu juga dimuat di Persib Magz dan juga Media Indonesia.

Aku merasa hobiku mengenai sepak bola harus terus dikembangkan. Aku pun membuat blog di www.kumahaanjeun.com, blog yang khusus membahas mengenai sepak bola. Lama kelamaan pengunjung blogku semakin membludak, aku sangat senang bisa menyalurkan hobi dan juga mimpi-mimpiku.
Saat ada mata kuliah job training di kuliahku, pikiranku pertama adalah Tabloid Soccer. Dari Tabloid Soccer aku rasa aku telah menemukan banyak hal, dan rasanya bisa mewujudkan mimpi-mimpiku jika berada di sana. Mimpi bertemu dengan pemain sepak bola atau mungkin bertemu dengan Nurdin Halid. Hehee..

Akhirnya dengan bantuan kenalanku aku bisa job training di Tabloid Soccer. Yup, sebelumnya aku sudah mengenal beberapa kru redaksi Soccer lewat situs jejaring sosial facebook. Dengan ada kenalan di sana, prosesku untuk job training di sana menjadi lebih mudah. Tabloid Soccer, I’m coming..

Alhamdulillah akhirnya aku bisa juga merasakan menjadi reporter sepak bola Tabloid Soccer. Mimpi yang menjadi kenyataan, aku bisa bekerja di salah satu tabloid favoritku. Bahkan aku ikut mencari berita dan juga menulis di tabloid tersebut.

Pengalaman berharga tentunya saat meliput FIFA World Cup Trophy Tour. Saat itu aku mengikuti konferensi pers yang dihadiri para wartawan. Dan aku bertemu Nurdin Halid! Ketua PSSI yang ogah mundur itu. Saat pidato pun terlihat memang sering ngelantur dan tidak mencerminkan sebagai ketua PSSI. Para wartawan pun tampak tidak menghargai Nurdin. Ia terus diserang dan selalu saja mengelak.

Mimpi lain yang terwujud saat magang di Soccer adalah meliput pertandingan. Saat itu pertandingan yang aku liput adalah Persitara menghadapi Persiwa. Aku berada di pinggir lapangan, dekat sekali dengan pemain! Sayangnya aku tak begitu kenal dengan pemainnya, sebab tak ada yang berstatus pemain timnas. Aku pun mengikuti konferensi pers di kamar ganti pemain. Sungguh pengalaman langka yang sulit terulang.
Hanya dua bulan aku magang di Tabloid Soccer, tapi tentunya aku sudah memiliki banyak pengalaman. Aku masih terus bermimpi, suatu saat ingin kembali bekerja di sana. Namun sayang, masih belum ada lowongan ternyata.

Mimpi lain diriku adalah bisa menerbitkan buku. Aku merasa jika hanya di publish di blog, tentunya tak seeksis jika diterbitkan menjadi buku. Aku ingin banyak menginspirasi orang lain. Siapa sangka suatu kejadian di awal tahun 2009 saat aku kemasukan jin justru menjadi awal mula aku bisa menulis buku. Jalan Allah memang kerap tak terduga.

Saat keadaan sakit itulah, aku menuliskan apa yang aku rasakan dalam laptop, buku, dan juga facebook. Setelah dikumpulkan ternyata bisa menjadi suatu kisah yang menarik. Aku mengirimkannya ke banyak penerbit dan hasilnya selalu sama: DITOLAK. Hiks.

Akhirnya aku sampai juga ke satu penerbit yang mau menerbitkan naskahku. Namun ternyata penerbit itu pun menghilang dan aku menerbitkan ke penerbit lain. Walaupun masih berstatus self publishing, aku merasa senang. Ada lumayan banyak juga yang mau membeli bukuku.

Aku juga bertemu dengan salah satu self publishing yang sangat kreatif, Leutika Prio. Aku mengikuti lomba Novelku di Leutika Prio. Karyaku memang gagal menjadi pemenang, namun aku mendapat dispensasi, hingga bisa menerbitkan hanya dengan Rp 300.000,00 saja. Saat ini naskah sedang diutak-atik dulu biar bisa lebih baik hasilnya.

Sekarang impian terbesarku yang belum terwujud adalah menikah. Yah menikah. Niat yang sudah kuapungkan sejak dua tahun lalu dengan gadis impianku yang kisahnya aku tuliskan dalam buku Gado-gado Cinta terbitan Leutika Prio. Niat yang sudah kuapungkan sejak dua tahun lalu saat jatuh hati padanya, namun belum juga terealisasi. Aku yakin semua akan indah pada waktunya. Mimpiku untuk menikahinya akan segera terwujud sama seperti mimpi-mimpi sebelumnya yang sudah terwujud, yakni magang di Tabloid Soccer dan menerbitkan buku.

Kata-kata pemain timnas Bambang Pamungkas dalam blognya melecut motivasiku: Jangan pernah berhenti bermimpi karena suatu saat mimpi-mimpi itu akan menjadi kenyataan. Yah mimpi adalah motivasi. Kalau bermimpi saja tak berani, bagaimana bisa mewujudkannya?

Senin, 14 Maret 2011

Mari Terbitkan Buku di Leutika Prio

Bingung, itulah perasaan diriku saat itu. Betapa tidak, penerbit yang menerbitkan bukuku “Terjebak di Bawah Sadar” tiba-tiba saja menghilang tanpa jejak. Padahal aku sudah merasa cocok dengan penerbit tersebut. Hitam Putih Publisher (HPP), penerbit bukuku saat itu menawarkan berbagai kemudahan. Layanan pembuatan cover dan editing semuanya gratis, diskon khusus penulis tiap pembelian buku, dan juga kuis-kuis yang diadakan dengan hadiah diskon pembelian.

Saat itu aku juga mengikuti kuis yang diadakan Hitam Putih Publisher dan Iksank Bangsawan yaitu Gado-gado Cinta. Setelah HPP menghilang aku dan semua pemenang kebingungan. Mau diterbitkan ke mana naskah yang sudah jadi? Padahal menerbitkan buku di penerbit bukanlah perkara mudah.

Akhirnya setelah melalui berbagai pertimbangan buku Gado-gado Cinta pun diterbitkan di Leutika Prio, lini self publishing Leutika Prio. Saat itu paket yang digunakan adalah paket Rp 200.000,00. Hasilnya tak terlalu mengecewakan. Desain cover yang bagus, lay out yang rapi serta ada pembatas buku dan juga ada ilustrasi di setiap halamannya. Jadilah buku Gado-gado Cinta sebagai buku pertamaku di Leutika Prio. Kalo mau pesan silakan bisa lewat inbox Leutika Prio di sini. Judul tulisanku “Tarikan Tari”. Rencananya akan dibuat edisi revisi, judul tulisanku menjadi Malang yang Tak Malang dengan nama sang gadis disamarkan. Inti dari ceritaku kehendak Allah benar-benar tak terduga semua yang terlihat tak mungkin bisa terjadi.

Sebelumnya aku dikenalkan temanku Mieny mengenai Leutika dan Leutika Prio. Satu hal yang membuatku tertarik, buku yang diterbitkan Leutika Prio jika laku bisa diterbitkan di toko buku. Itulah impianku sejak dulu. Sebab jika hanya diterbitkan online, kesempatan untuk sukses terbatas. Orang masih belum terbiasa membeli buku via online. Dari pengalamanku berjualan via online hanya saudara-saudara dan teman dekat yang membeli. Itu pun banyak yang meminta gratisan. Ya elah kalo gratisan rugi lah aku, mau untung malah buntung, Hihihi..

Oh iya mungkin masih ada yang bingung perbedaan Leutika dan Leutika Prio. Leutika adalah penerbit besar yang buku-bukunya dijual di toko buku. Kalau mau menerbitkan buku di Leutika bisa lihat websitenya www.leutika .com, di sana ada ketentuan naskah apa saja yang bisa diterbitkan.

Nah kalo ternyata ditolak Leutika jangan sedih sampai merasa tak ada gunanya hidup. Kamu bisa menerbitkan karyamu di Leutika Prio, lini self publishing Leutika. Leutika Prio ini menjual naskahnya via online dengan sistem print on demand, jadi tak ada di took buku. Enaknya menerbitkan di Leutika Prio, tak ada naskah yang ditolak. Paket penerbitan yang ada saat ini adalah paket Rp 500.000,00. Itu sudah mencakup editing, cover, proof reading, dan juga ISBN. Silakan cek www.leutikaprio.com.

Keuntungan lain mengikuti Leutika, penerbit ini tergolong kreatif. Ada banyak kuis-kuis yang diadakan. Kebanyakan mengenai menulis dan melatih kreativitas. Aku sudah mengikuti berbagai kuis, dan Alhamdulillah sudah menang dua kali. Pertama kuis Yimbo, yakni menulis kata-kata motivasi di halaman buku. Kata-kataku terpilih dan masuk dalam buku Cintamaya karya Aki Ojou. Ini buku terbitan Leutika, jadi bisa diperoleh di toko buku. Menulis di blog ini juga dalam rangka mengikuti lomba, hehehe.. Kuis satu lagi yang aku menangkan adalah sign up berhadiah. Yang ini hadiahnya diundi. Aku menang dan mendapat buku Gara-gara Facebook. Seru juga bukunya.

Selain itu aku juga mengikuti kuis Novelku di Leutika Prio. Walaupun gagal menjadi pemenang, Leutika Prio memberikan dispensasi. Aku bisa menerbitkan buku hanya dengan Rp 300.000,00. Sekarang bukunya masih aku dan bapakku edit dulu sebelum diserahkan kembali ke Leutika Prio. Judulnya “Terbelenggu dalam Kegelapan” yang merupakan buku lanjutan dari “Terjebak di Bawah Sadar”. Nantikan yah...

Promosi menjadi kekuatan lebih dari Leutika. Selain di kedua website, Leutika juga mempunyai akun facebook Leutika Prio, Leutika Publisher, Leutika Publisher Dua, dan Leutika Smile. Masih ditambah fan page Leutika Publisher Fans dan leutikaprio.com. Masih ditambah twitter @leutikaprio. Asiknya jika buku kita diterbitkan, akan nongol di semua akun tersebut. Asyik kan? So tunggu apa lagi? Mari terbitkan buku di Leutika/Leutika Prio!

Kamis, 10 Maret 2011

Skripsi Pemain Bola Muslim

Alhamdulillah akhirnya skripsi saya beres juga repisinya. Sekarang tinggal nunggu ijasah keluar deh. Terima kasih tentunya saya ucapkan kepada Allah SWT karena berkat kehendak-Nya saya bisa menyusun skripsi lumayan cepat juga, hanya 4 bulan. Padahal Desember baru bab 2 dan 3 tapi Februari udah wisuda. Hehehe..
Buat kedua orang tua terima kasih atas supportnya, trus buat ukhtiy Tari juga, lah jadi buat kata pengantar,, hehehe..

Apresiasi tinggi saya sampaikan kepada dosen pembimbing saya Dr. Eni Maryani, MSi dan juga Ilham Gemiharto, S.Sos, MSi. Juga pada penguji sidang kompre dan sidang skripsi yang mau meluluskan saya.. Hihi.. Sekarang lagi sibuk nyari2 kerja nih belum dapet juga.
Skripsi saya judulnya Konstruksi Figur Pemain Bola Muslim dalam Rubrik "Super Ball Edisi Khusus Ramadan" di Harian Pagi Tribun Jabar. Di sini saya mau masukin latar belakangnya aja. Kalo mau lengkapnya bisa didownload langsung di sini. Yang mau presentasinya bisa di download di sini

Tapi ingat jangan plagiat yah.. Oh iya skripsi saya juga berhubungan dengan buku saya yang rencananya akan terbit, "Sepak Bola dan Dakwah Islam". Desain oleh Iksank Bangsawan. Rencana mau diterbitin di Nulis Buku lagi, tapi ada kemungkinan di Hasfa Publishing juga kalo bisa masuk toko buku mah. Ini latar belakang skripsi saya.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
            Sepak bola, sebuah olahraga yang mempertemukan dua tim di lapangan hijau, kini telah menjadi sebuah industri yang sangat besar. Sepak bola memang berbeda dengan olahraga yang lain. Olahraga ini berhasil membius jutaan penduduk di seluruh dunia dan sejenak melupakan berbagai masalah politik, hukum, dan ekonomi. Sepak bola adalah olahraga universal, semua orang: kaya, miskin, tua, muda, laki-laki, perempuan semuanya bisa menikmati permainan ini. Saat di stadion semua memiliki tujuan yang sama, mendukung tim kesayangannya bertanding.
Anggota FIFA berjumlah 204 negara, melebihi anggota PBB yang hanya 181 negara. Sepakbola jugalah yang mampu menyentuh ke berbagai kehidupan bangsa tanpa dibatasi rambu-rambu batas negara, bangsa, suku, agama, ras ataupun sosial, politik atau budaya.
            Universalitas sepak bola membuat pemain-pemain Muslim berdatangan di klub-klub besar Eropa. Tentu bukan hal yang mudah, mengingat Islam di Eropa ialah minoritas. Ketahanan mental, kekuatan melawan godaan, kemampuan beradaptasi, dan keyakinan penuh yang bisa membuat tetap “hidup”. Semua itu hanya bisa didasari oleh iman yang teguh.
            Saat Piala Dunia 2010 lalu negara-negara besar banyak yang mengandalkan pemain Muslim. Jerman mengandalkan tiga pemain keturunan Turki yakni Sami Khedira, Serdar Tasci dan tentunya Mesut Őzil yang paling bersinar. Lalu finalis Belanda memiliki Robin van Persie, Prancis pun tak ketinggalan dengan memunculkan nama Franck Ribery, Eric Abidal dan Nicolas Anelka.
            Maraknya pebola yang beragama Islam memunculkan fenomena tersendiri. Di Eropa dan dunia barat khususnya, di mana Islam sempat dianggap sebagai teroris kehadiran mereka bagaikan sebuah oase yang membantah tuduhan tersebut. Media-media kerap mengangkat pemberitaan mengenai mereka, khususnya kebiasaan mereka sebagai seorang Muslim.
            Franck Ribery yang kedapatan kamera seringkali menengadahkan tangannya layaknya seorang Muslim membuat wartawan semakin ingin mengetahui keyakinan pemain Bayern Muenchen itu. Pemain mualaf ini mengaku Islam telah membawanya pada keselamatan dan ia tak pernah meninggalkan shalat jika waktunya tiba.
            Rekan senegaranya Eric Abidal sempat terlihat tengah membaca Al-Quran di dalam pesawat pada medio Juni lalu, saat Piala Dunia 2010 digelar. Dalam foto yang diambil candid tersebut ia terlihat sedang mengenakan seragam timnas Prancis dan tampak serius membaca Al-Quran yang bersampul merah.
            Pemberitaan mengenai keislaman Abidal selalu menjadi daya tarik media. “Saat beranjak dewasa, saya sering bertanya-tanya tentang tujuan dan makna hidup. Saya merasa menemukannya dalam Islam. Saya menjadi Muslim setelah melalui proses pemikiran yang cukup lama,” ujarnya dikutip dari El periodico.
            Kekonsistenan pemain-pemain tersebut dalam menjalankan agama Islam terlihat saat bulan Ramadan tiba, di mana umat Muslim diwajibkan untuk berpuasa. Banyak contoh pemain Muslim top yang berpuasa. Pemain asal Perancis yang beberapa kali terpilih sebagai pemain terbaik dunia yang berhasil membawa negara itu memboyong World Cup untuk pertama dan bahkan nyaris kedua kalinya, Zinedine Zidane, adalah pemain muslim yang paling fenomenal. Ketaatannya sebagai Muslim tidak perlu diragukan. Setiap Ramadhan, dijalani dengan usaha bersungguh-sungguh menjalankan puasa dan mengisinya dengan berbagai amalan sunnah, seperti membaca Al-Qur’an dan shalat tarawih, sesibuk apapun aktivitasnya. Terlepas dari insiden tandukan perpisahan yang diawali teriakan provokasi pemain Italia, ‘anak pelacur budak’ yang cukup ‘aneh’ untuk seorang Zidane, ia adalah ‘Bapak Para Yatim’ yang selalu menyantuni orang miskin. (www.eramuslim.com, diakses pada 24 Agustus 2010).
            Melihat fenomena menarik itulah harian Pagi Tribun Jabar memuat rubrik baru yakni Super Ball Edisi Khusus Ramadan sejak satu hari sebelum bulan Ramadan, tepatnya tanggal 10 Agustus 2010. Rubrik tersebut membahas pebola Muslim terkenal dan kebiasaannya sebagai seorang Muslim terutama mengenai pelaksanaan ibadah puasa di bulan Ramadan. Rubrik tersebut muncul rutin di halaman 13, dua halaman sebelum rubrik Super Ball yang membahas berita terbaru sepak bola internasional.
            Harian Pagi Tribun Jabar terbit 22-24 halaman. Terdiri dari dua lembaran. Lembaran pertama terdiri dari berita-berita hangat yang terbaru. Lembaran kedua berisi suplemen-suplemen khusus seperti berita olahraga, iklan, lifestyle, gosip, dan info kuliner. Rubrik Soccer Ball Edisi Khusus Ramadan muncul di halaman awal lembaran kedua, dengan porsi satu halaman penuh. Hal itu menjadi daya tarik tersendiri, termasuk untuk yang kurang menyukai sepak bola sekalipun.

“Yang jelas, konsep berita olahraga kita bukan hanya tentang pertandingannya, tapi melebar juga pada para pelaku, dan gaya serta budaya mereka. Nah, saat Ramadan tiba, kita coba menawarkan informasi tentang kehidupan para atlet di Eropa menjalani Ramadan.  Misinya: hanya penyebaran informasi (yang semoga menarik dan bermanfaat) saja, sedetail mungkin, tanpa ditambah-tambahkan.”
(wawancara dengan Deny Budiman, pengasuh rubrik Super Ball Edisi Khusus Ramadan Harian Pagi Tribun Jabar tanggal 7 Oktober 2010).

            Tulisan dalam rubrik ini tergolong dalam jenis feature (karangan khas). Feature merupakan jenis tulisan di media massa selain berita dan artikel yang menuturkan fakta, peristiwa, atau proses disertai penjelasan riwayat terjadinya, duduk perkaranya, proses pembentukannya, dan cara kerjanya, dengan menggunakan gaya atau teknik penulisan karya sastra, seperti cerpen atau novel. Feature dapat berisi hal-hal yang mungkin diabaikan oleh news dan relatif tidak pernah basi. (M. Romli, 2008:42).
            Jenis feature dalam rubrik ini ialah feature biografi (profil) yakni feature tentang pribadi-pribadi yang menarik. Misalnya tentang riwayat hidup pendek seorang tokoh yang meninggal, tentang seorang yang berprestasi, atau seseorang yang memiliki keunikan sehingga bernilai tinggi (M. Romli, 2008:43).
            Profil pemain bola Muslim menjadi fokus utama dari rubrik ini. Setiap hari satu pemain sepak bola top dipastikan akan dibahas satu halaman penuh, seperti Nicolas Anelka, Frederick Kanoute, Eric Abidal, Mesut Ozil, dan juga Karim Benzema. Berbeda dengan profil pemain bola pada umumnya yang mengangkat perjalanan karir, rubrik ini justru mengangkat sisi keagamaan sang pemain. Walaupun demikian, rubrik ini pernah juga membahas atlet olahraga lain seperti tinju, basket, dan rugbi. Penelitian ini membatasi hanya pada profil pemain bola saja, karena pemain sepak bola lebih dikenal masyarakat terutama setelah Piala Dunia 2010. Selain itu rubrik ini memang lebih banyak membahas pemain sepak bola.
            Foto-foto ekslusif yang cukup besar disertai biodata lengkap sang pemain menjadi salah satu daya tarik rubrik ini. Tentunya dengan pembahasan yang menarik dan menguraikan apresiasi sang pemain terhadap agama Islam terutama menyangkut kebiasaan berpuasa di bulan Ramadan.
            Isu ini menjadi menarik karena jarang yang membahas pemain bola Muslim secara berkala. Walaupun media lain kerap membahas namun tidak rutin atau menjadi rubrik khusus. Inilah yang menjadi daya tarik rubrik Super Ball Edisi Spesial Ramadan dalam Harian Pagi Tribun Jabar. Profil pemain yang berbeda tiap hari selama bulan Ramadan muncul dalam rubrik ini bisa membentuk suatu ideologi tertentu.
            Banyak yang beranggapan berpuasa dapat mengganggu aktivitas sehingga dalam beraktivitas cenderung ogah-ogahan karena tidak makan dan minum. Hal tersebut merupakan persepsi yang salah. Sesungguhnya puasa tidak akan membuat tubuh lemas. Cadangan makanan dalam tubuh ditambah sedikit makan sewaktu sahur sangat cukup untuk menopang aktivitas standar sehari-hari.
            Nabi Muhammad SAW dan para sahabat pernah melakukan kegiatan yang berat di bulan Ramadan, di antaranya berperang melawan kaum musyrikin. Berperang tentunya membutuhkan stamina yang prima namun ternyata bisa dilakukan sembari berpuasa.
Isu yang sangat kental dibahas di sini ialah mengenai keringanan bagi pemain sepak bola untuk tidak berpuasa saat bertanding pada bulan Ramadan. Hal ini menjadi kontroversi karena di satu sisi pemain Muslim dituntut sebagai seorang profesional di mana pertandingan tetap berlangsung di bulan Ramadan yang menuntut stamina prima. Namun di sisi lain mereka ingin melaksanakan kewajibannya sebagai seorang Muslim dengan melaksanakan ibadah puasa.
            Apalagi waktu berpuasa di Eropa jauh lebih panjang. Cuaca yang panas dan juga pertandingan yang ketat semakin menambah beban pemain yang ingin melaksanakan kewajibannya. Hasilnya keluar fatwa para ulama Jerman yang didukung Universitas Al-Azhar yakni memperbolehkan pemain tidak berpuasa jika pada hari tersebut harus bertanding. Jika tak ada pertandingan, atau hari libur, fatwa tersebut tak berlaku, para pemain Muslim tetap harus menjalankan ibadah puasa.
Melalui contoh pemain bola, rubrik ini memberikan informasi dan pandangan setiap pemain mengenai fatwa tersebut. Ada yang mengikuti fatwa tersebut dengan tidak berpuasa saat bertanding namun tetap berpuasa saat latihan. Namun ada pula yang tetap teguh pada keyakinannya, yakni tetap berpuasa di kala berlatih dan bertanding.
Posisi pemain bola terkenal sebagai public figure bisa menjadi inspirasi bagi pembaca untuk meniru apa yang mereka lakukan. Apalagi pembaca harian Tribun Jabar sebagian besar Muslim, tentunya akan timbul kebanggaan tersendiri melihat ada pemain bola hebat yang juga Muslim. Perlu diketahui, wilayah pemasaran Tribun Jabar adalah wilayah Jawa Barat yang mayoritas Muslim.
            Penelitian ini menggunakan analisis framing yakni metode analisis yang digunakan untuk melihat bagaimana sebuah media membingkai sebuah peristiwa dalam jalinan berita ketika media tersebut merekonstruksi sebuah peristiwa.
   Frame media dengan demikian adalah bentuk yang muncul dari pikiran (kognisi), penafsiran, dan penyajian dari seleksi, penekanan, dan pengucilan dengan menggunakan simbol-simbol yang dilakukan secara teratur dalam wacana yang terorganisir, baik dalam bentuk verbal maupun visual. Analisis framing dapat digambarkan sebagai analisis untuk mengetahui bagaimana realitas (peristiwa, aktor, atau apa saja) dibingkai oleh media.
            Ada tiga puluh feature dalam rubrik Super Ball Edisi Khusus Ramadan sejak 10 Agustus hingga 8 September 2010. Dari tiga puluh feature itu ada penelitian difokuskan hanya pada profil pemain sepak bola. Pertimbangan lain dalam memilih feature yang diteliti ialah mengenai sikap pemain terhadap fatwa yang dikeluarkan oleh ulama Jerman.
Dari semua feature tersebut ternyata beberapa kali membahas mengenai fatwa dari ulama Jerman. Hal inilah yang akan coba dibahas dalam penelitian ini. Bagaimana Tribun Jabar membingkai figur pemain yang berpuasa dan tidak berpuasa di kala bertanding di bulan Ramadan.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang diteliti dapat dirumuskan:
Bagaimana konstruksi figur pemain bola Muslim selama bulan Ramadan dalam rubrik “Super Ball Edisi Khusus Ramadan” Harian Pagi Tribun Jabar?

1.3 Identifikasi Masalah
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka identifikasi masalah yang menjadi penelitian ini adalah:
1.      Bagaimana penonjolan aspek tertentu dalam rubrik “Super Ball Edisi Khusus Ramadan” Harian Pagi Tribun Jabar?
2.      Bagaimana penyeleksian isu dalam rubrik “Super Ball Edisi Khusus Ramadan” Harian Pagi Tribun Jabar?

1.4 Tujuan Penelitian
1.      Untuk mengetahui penonjolan aspek tertentu dalam rubrik “Super Ball Edisi Khusus Ramadan” Harian Pagi Tribun Jabar
2.      Untuk mengetahui penyeleksian isu dalam rubrik “Super Ball Edisi Khusus Ramadan” Harian Pagi Tribun Jabar

Jumat, 04 Maret 2011

Terjebak di Bawah Sadar (Edisi Revisi)

Akhirnya setelah menunggu beberapa lama, buku karya pertama saya "Terjebak di Bawah Sadar" bisa diterbitkan kembali. Penerbit pertama buku ini Hitam Putih Publisher menghilang secara tiba-tiba. Entah bangkrut, entah ngesot seperti pocong ngesot. hehe..

Yang jelas buku ini diterbitkan oleh Nulis Buku, sebuah self publishing yang beralamat di www.nulisbuku.com. Ada beberapa hal yang berbeda dibandingkan cetakan pertama. Dalam buku ini, kejadian demi kejadian diceritakan lebih urut, dan juga disertai hikmah di dalamnya. Covernya juga sudah berwarna. Tapi ada yang bilang cover buku ini perlu diganti, hmm ada yang bisa bantu? Cover sementara di design oleh Muhammad Hafizhuddin, saya sudah berjanji memberikannya buku kalo bisa membuatkan cover. Tunggu yah pis, duit saya masih belum ada. :P

Oh iya mungkin masih ada yang belum tahu buku apa sih ini? Oke deh saya kasih gambarannya sedikit.

Terjebak di Bawah Sadar (Edisi Revisi, cetakan pertama oleh Hitam Putih Publisher)
Oleh: Luzman Rifqi Karami
Editor: Sri Lestari
Cover (sementara): Diki Alwi Warliyana dan Muhammad Hafizhuddin
Rilis: 2011
Halaman: 158 hlm
Penerbit: Nulis Buku
Bahasa: Indonesia
Harga: Rp. 35.000,00

Menulis biasanya dilakukan dalam keadaan sadar. Maka alangkah menariknya ketika proses penulisan dilakukan dalam keadaan setengah sadar ketika dalam proses penyembuhan kemasukan jin. Buku ini ditulis apa adanya dalam keadaan setengah sadar. Apa yang ada dalam pikiran saya saat itu langsung dituliskan, hingga saya sendiri sebagai penulisnya terkadang lupa apa yang ditulis.

Proses kreatif dalam menulis inilah yang menjadi nilai lebih buku ini. Buku ini juga mencoba meluruskan pandangan yang salah mengenai jin dan makhluk halus karena banyaknya tayangan-tayangan horror dan mistis yang menyesatkan. Tak ada manusia yang bisa melihat jin atau makhluk halus, jika pun ada berarti ada yang tidak beres dalam dirinya. Pengalaman spiritual dan hal-hal semacamnya kerapkali menjadi daya tarik dan mengundang banyak perhatian.

Melalui buku ini saya ingin berusaha berbagi kepada pembaca dan mudah-mudahan pembaca dapat mendapatkan hikmah dari pengalaman saya ini. Kita sebagai manusia adalah makhluk Allah yang paling sempurna, tak perlu takut terhadap jin atau semacamnya. Dengan senantiasa mendekatkan diri kepada-Nya dan berlindung pada Allah SWT niscaya makhluk-makhluk itu tak bisa mengganggu kita lagi.

Kami berkata, "Janganlah kamu takut, sesungguhnya kamulah yang paling unggul (menang) (20:68)
 Maka janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku (2:150)

Wallahu alam bissawab.


“Buku yang sangat bagus dan mantap. Ceritanya real” Yana Bool, Panglima Viking
Persib Club.
"bukunya isinya bagus sngt memotivasi banget syukron:)" Aji Ramadan. Mahasiswa
D3 Kehumasan Fikom Unpad
“Sudah saya lahap habis bukunya kang. Good job, good experience. Keren lah
untuk
ukuran buku pertama.” Renold Pencoret Dinding Epbe

Cara pemesanan
1. Register di www.nulisbuku.com terus liat link buku ini  http://nulisbuku.com/books/view/terjebak-di-bawah-sadar#
2. Selanjutnya klik add to chart dan jumlah buku yang dipesan, ketik check out jika sudah selesai.
3. Akan ada email konfirmasi kalo sudah pesan

Bingung??
1. Pesan lewat email aja ke admin@nulisbuku.com tulis nama lengkap, alamat, dan nomor yang bisa dihubungi. Bilang mau pesen buku "Terjebak di Bawah Sadar". Nanti dikasih noreknya trus kirim uang deh.
2. Masih bingung juga? Titip ke penulis aja, inbox fb nya di sini. Harganya jadi Rp45ribu kalo di penulis. soalnya penulis juga tetep harus bayar ongkos kirim ke penerbit..
3. Atau komen di sini aja, ntar saya kasih tau caranya, hehehe

oh iya like grup Terjebak di Bawah sadar di facebook yah http://www.facebook.com/pages/Terjebak-di-Bawah-Sadar/135117156531292

sip mohon maaf belum ada di toko buku, jadi emang bisanya dijual online :D


Entri yang Diunggulkan

Pengalaman Cek Fisik Bantuan di Samsat Karawang Buat Perpanjang STNK

Halo guys, kali ini gw mau berbagi pengalaman mengenai cek fisik bantuan di Samsat Karawang. Jadi gini, sekarang gw tinggal di Jakarta. Tapi...