Selasa, 23 Februari 2010

Luis Fabiano: Kalahkan Kaka


Terpilih sebagai pemain terbaik Brasil di Eropa, Fabiano siap mempersembahkan gelar bagi Sevilla

Tahun 2010 sepertinya akan menjadi tahun spesial bagi striker Sevilla, Luis Fabiano. Pelan namun pasti namanya kian menjulang. Termutakhir, dia sukses mengalahkan kompatriotnya yang jauh lebih populer, Ricardo Kaka, dalam pemilihan terbaik Brasil yang merumput di Eropa.

Pada Minggu (14/2) lalu Fabiano terpilih sebagai pemenang Samba Gold Award, penghargaan tahunan yang diberikan sambafoot.com untuk pemain terbaik Brasil yang berlaga di Eropa. Pemilihnya adalah para fans dan beberapa pemilih khusus, yakni para bintang dan legenda Brasil macam Carlos Alberto, Cafu, Jairzinho, Rivelino, Penny dan Caludio Taffarel.

Fabiano meraih 20,91 persen suara. Posisi kedua ditempati kiper Inter Milan, Julio Cesar dengan 17,58 persen. Kaka sendiri hanya mampu menempati posisi ketiga dengan 16,35 persen. Posisi selanjutnya ditempati Alexandre Pato (AC Milan), Grafite (Wolfsburg), dan Daniel Alves (Barcelona).

Sebenarnya tak perlu terkejut dengan raihan yang diraih mantan striker Sao Paulo ini. Tahun 2009 lalu dia keluar sebagai top skorer Piala Konfederasi dengan raihan lima gol. Musim ini, walaupun sempat berkutat dengan cedera dia sukses mencetak 15 gol dari total 24 pertandingan dalam tiga kompetisi, yakni sembilan gol di Liga BBVA, dua di Liga Champions, dan empat gol di Copa del Rey.

Mengenai kesuksesannya tersebut Fabiano memilih untuk bersikap merendah. “Aku sangat senang dan bangga karena sanggup melalui tahun yang sangat baik. Aku ingin berbagi dengan rekan timku karena tanpa mereka tak mungkin aku dapat meraih gelar ini,” kata Fabiano

Faktor Pembeda Sevilla
Permainan Fabiano bersama Sevilla musim ini tengah mengilap. Akhir pekan lalu, misalnya. Dia menjadi pahlawan Los Rojiblancos ketika melawan Osasuna dengan mencetak satu-satunya gol penentu kemenangan timnya. "Luis Fabiano yang membuat perbedaan di Andalusia (Sevilla)," kata entrenador Sevilla, Manolo Jimenez.

Permainan Fabiano yang semakin gemilang membuatnya kembali jadi incaran banyak klub. Kabar terbaru dari Inggris menyebutkan, Chelsea dan Manchester City berebut meminangnya. Seperti dilansir The Sun, kedua klub tersebut sudah menyiapkan dana sekitar 15 juta pounds (sekitar Rp225 miliar) guna membawanya ke Inggris.

Namun Fabiano masih bahagia di Sevilla. “Aku hanya ingin menjalani kontrakku, aku senang dan bahagia tinggal di Sevilla dan di kota ini. Masih banyak harapan yang ingin aku wujudkan bersama Sevilla dan sama sekali tidak ada rencana untuk pindah klub,” kata pemain berumur 29 tahun ini kepada Marca.

Fabiano bertekad meraih hasil yang terbaik bersama Sevilla musim ini. Salah satu gelar yang paling mungkin digapai ialah Copa Del Rey, di mana Sevilla akan menghadapi Atletico Madrid di Santiago Bernabeu 26 Mei mendatang.

Di Liga BBVA, Fabiano optimistis bisa mengejar poin yang diraih Barcelona. Sesaat setelah mencetak gol kemenangan atas Osasuna dia yakin persaingan Liga BBVA kembali terbuka mengingat banyaknya pemain Barecelona yang cedera.

“Aku pikir dengan banyaknya pemain inti yang sembuh dari cedera, Sevilla akan kembali ke jalur kemenangan. Kami akan bermain di Liga Champions, kami memiliki kesempatan untuk memenangkan sebuah gelar, kami sudah bermain baik di Liga. Aku akan pergi ke Piala Dunia dengan sebuah gelar untuk Sevilla,” tegasnya

Ambisi yang sangat besar dari Fabiano. Patut untuk dinanti. (Luzman)

Fakta Fabiano di Liga BBVA
Main: 13
Starter: 10
Pengganti: 3
Menit bermain: 955
Total tembakan: 44
Gol: 9
Kaki kanan: 5
Kaki kiri: 3
Sundulan: 1

Dimuat di Tabloid Soccer Edisi 34/X, Rubrik Spain halaman 14

Senin, 22 Februari 2010

Iker Muniain: Melahap Rekor Demi Rekor


Iker Muniain Goni
Lahir: Pamplona (Spanyol), 19 Desember 1992
Tinggi/berat: 171 cm/ 58 kg
Posisi: Striker
Nomor kostum: 27 (Athletic Bilbao)
Karier klub:
Athletic Bilbao 2009-


Akademi Athletic Bilbao terkenal sering menelurkan pemain yang berkualitas. Bukti teranyar kini muncul. Dialah adalah Iker Muniain yang mengawali debutnya di tim senior Bilbao dalam usia sangat muda.

Muniain melakoni laga perdana di tim senior pada 30 Juli 2009 di kualifikasi Europa League melawan BSC Young Boys.

Sayang Bibao kalah 0-1. Meski timnya kalah, Muniain mencatat rekor sebagai pemain termuda yang pernah memakai kostum Bilbao di laga resmiyakni di usia 16 tahun, 7 bulan dan 11 hari.

Rekor itu membuat Muniain terlecut. Satu minggu kemudian, dia mencetak gol pertamanya bagi Bilbao melawan BSC Young Boys di Swiss. Hasilnya, Bilbao menang 2-1, dan lolos ke babak playoff. Dalam pertandingan ini, dia kembali masuk ke klub buku rekor klub sebagai pemain termuda untuk mencetak gol (16 tahun, 7 bulan dan 18 hari) di pertandingan resmi.

Tak puas dengan dua rekor tersebut, Muniain mencetak rekor lain pada 30 Agustus 2009. Dia menjadi pemain termuda di Liga BBVA saat Bilbao menang 1-0 atas RCD Espanyol. Muniain belum berhenti. Dia muncul menjadi pencetak gol termuda di Liga BBVA, ketika Bilbao bermain seri 2-2 melawan Real Valladolid pada 4 Oktober 2009.

“Setelah melewati banyak hal aku terus bekerja keras dengan rekan timku, karena kerja keras yang membuatku seperti sekarang. Aku tidak akan melakukan hal lain kecuali harus bekerja dan bekerja untuk mencapai apa yang aku inginkan," kata dia (Luzman)

“Melihat kontribusi golnya bagi tim, Muniain pasti akan menjadi pemain yang berkualitas, bukan hanya untuk tim ini. Kalau dia terus bermain seperti ini, aku yakin dia akan menjadi pemain kelas dunia." (Joseba Andoni Etxeberria, kapten Athletic Bilbao)
(Rubrik Rising Star Tabloid Soccer edisi 34/X, 20 Februari 2010)

Cara Membuat Twitter: Sangat Mudah

Untuk membuat account twitter cukup mudah. Tinggal buka saja www.twitter.com, lalu sign up. Selanjutnya isi formulir yang disediakan. Untuk username, akan berlaku www.twitter.com/username. Setelah menerima surat konfirmasi lewat emai, twitter Anda sudah bisa digunakan. Lewat twitter kita bisa meng-update status atau memberikan informasi dengan mudah.

Selanjutnya Anda bisa mem-follow atau di-follow seseorang. Dengan adanya kemampuan untuk mengikuti orang (Follow People) ataupun mempunyai pengikut (Follower) maka Twitter pun telah menjadi semacam social messaging. Kita bisa berkomunikasi dengan orang-orang yang menjadi pengikut kita atau dengan orang yang kita follow.

Kalau Anda mem-follow orang-orang terkenal atau portal berita seperti TvOneNews, detikcom, atau DuniaSoccer maka Anda akan menerima berita terkini dengan singkat dan cepat, sehingga Anda bisa terus up to date dengan berbagai berita dan kejadian dari seluruh penjuru dunia lewat twitter.

Untuk memberikan komen bisa menggunakan @reply. Fungsi @reply ini bisa Anda temukan pada profile twitter seseorang, namun ada cara mudah mempergunakan fungsi @reply yakni dengan menulis langsung di box update Anda sendiri. Cara mempergunakan fungsi @reply adalah tulis: @username (spasi) komentar Anda dimana username diisi dengan username orang yang ingin Anda berikan komentarnya. Sebagai catatan, apa yang Anda tulis dengan fungsi @reply akan selalu ada di public timeline, itu artinya orang lain pun bisa membaca apa komentar Anda tersebut. Komentar yang diberikan dengan fungsi @reply akan bisa dilihat pada menu @username orang yang bersangkutan.

Untuk pengguna I-Phone dan Blackberry, ada banyak aplikasi untuk menggunakan Twitter seperti TweetDeck, Twitfon Lite, BlackBird, dan Twitterberry. Yang jelas semuanya bisa membuat pengguna semakin mudah menggunakan Twitter. (Luzman)


(Rubrik Indo Soccer Tabloid Soccer Edisi 34/X, 20 Februari 2010, halaman 28)

Minggu, 21 Februari 2010

Javier Goychochea: Penakluk Penalti


Sergio Javier Goycochea
Lahir: Lima (Argentina), 17 Oktober 1963
Tinggi: 185 cm
Posisi: Penjaga gawang

Karir klub
1979–1982 Defensores Unidos
1982–1988 River Plate
1988–1990 Millonarios
1991 Racing Club
1992 Brest
1992 Cerro Porteño
1993 Olimpia
1993–1994 River Plate
1994–1995 Mandiyú
1995–1996 Internacional
1996–1997 Vélez Sársfield
1997–1998 Newell's Old Boys

Tim nasional
1988–1994 Argentina

Prestasi
Copa America: 1991, 1993 (Argentina)
Liga Argentina: 1986 (River Plate)
Copa Libertadores: 1986 (River Plate)
Intercontinental Cup: 1986 (River Plate)
Interamerican Cup: 1987 (River Plate)
Liga Colombiana: 1988 (River Plate)
Liga Paraguaya: 1993 (Olimpia)


Sergio Goycochea: Penakluk Penalti
"Kiper legendaris Argentina. Mampu empat kali menaklukkan algojo penalti dalam satu putaran final Piala Dunia"


Penyerang akan dikenang lewat gol-golnya yang gemilang. Sedangkan kiper tentunya akan dikenang lewat penyelamatan-penyelamatannya. Terlebih jika melakukan penyelamatan dalam adu penalti secara spektakuler. Hal itu dilakukan Sergio Goycochea, kiper timnas Argentina di Piala Dunia 1990.

Sebelumnya tak ada yang menyangka Goycochea akan bersinar di Piala Dunia yang berlangsung di Italia tersebut. Ia hanyalah kiper ketiga dalam skuad Carlos Bilardo.

Rupanya cedera yang dialami kiper utama, Nery Pumpido saat penyisihan grup menghadapi Uni Soviet menjadi berkah bagi Goycochea. Dia menggantikan Pumpido pada menit ke-11 dan menjadi terus menjadi pilihan utama dalam pertandingan-pertandingan selanjutnya.

Aksinya yang paling diingat adalah ketika harus melalui babak adu penalti di perempat final melawan Yugoslavia dan semifinal versus Italia. Kematangan mental Goycochea benar-benar diuji.

Kiprah hebat Goycochea bermula ketika babak perempat final berakhir 0-0 hingga perpanjangan waktu. Adu penalti pun digelar. Penendang pertama Yugoslavia Dragan Stojkovic, menempa mistar gawang.

Tak disangka, saat itu tendangan bintang Argentina, Diego Maradona juga sanggup digagalkan kiper Yugoslavia, Tomislav Ivkovic. Situasi menjadi tegang. Argentina dalam posisi antara “mati” dan “hidup”.

Untung ada Goycochea. Pada saat menentukan, secara spektakuler dia mampu menggagalkan tendangan dua algojo Yugoslavia Dragoljub Brnovic dan Faruk Hadzibegic. Skor berubah jadi 3-2. Dan, Argentina pun melangkah ke semifinal menghadapi tuan rumah Italia.

Gagal Juara
Tantangan terbesar Goycochea terjadi saat babak semifinal. Pertandingan berakhir 1-1 dalam waktu normal. Lagi-lagi dia harus melalui adu penalti. Dalam fase itu Goycochea harus menghadapi tekanan 59.978 penonton di Stadion San Paolo, Napoli yang sebagian besar mendukung tuan rumah.
Namun, ia kembali melakukan aksi gemilang. Algojo Italia, Roberto Donadoni dan Aldo Sereni hanya bisa termangu melihat tendangannya digagalkan Goycochea. Skor 4-3 dalam adu penalti sekaligus membawa Albiceleste ke partai puncak menghadapi Jerman Barat.

Berbekal kiper tangguh di bawah mistar, Argentina yakin bisa mengulang prestasi Piala Dunia 1986 yang menjadi juara dengan mengalahkan Jerman Barat. Sayang harapan tinggal harapan. Argentina yang tak diperkuat bintang andalannya Claudio Caniggia bermain buruk di partai puncak.

Hingga peristiwa nahas itu terjadi. Jerman Barat mendapat hadiah penalti. Goycochea yang diharapkan bisa mengulang kehebatannya di perempatfinal dan semifinal tak bisa menggagalkan tendangan penalti Andreas Brehme. Skor 1-0 untuk Jerman Barat dan tak berubah hingga pertandingan berakhir.

Goychochea memang gagal juara. Namun penampilan gemilangnya sepanjang turnamen dengan menggagalkan empat penalto tersebut membuatd ia terpilih dalam tim All Star Piala Dunia 1990. (Luzman)

Infografis: Terbanyak Sepanjang Sejarah
Tidak banyak kiper yang sanggup menggagalkan penalti dalam turnamen sekelas Piala Dunia. Apalagi empat tendangan penalti. Biasanya hanya dua tendangan penalti yang digagalkan. Berikut kiper yang pernah menggagalkan penalti di Piala Dunia

Carlos Roa (Argentina), menggagalkan dua penalti dalam pertandingan Argentina vs Inggris di babak 16 besar Piala Dunia 1998

Thomas Ravelli (Swedia), sukses menghalau dua penalti dalam pertandingan Rumania vs Swedia di perempat final Piala Dunia 1994

Borislav Mikhailov (Bulgaria), menyelamatkan gawangnya dua kali dari penalti dalam pertandingan Meksiko vs Bulgaria di babak 16 besar Piala Dunia 1994

Tafarel (Brazil), menggagalkan dua penalti dalam pertandingan Brasil vs Belanda di babak semifinal Piala Dunia 1998

Jens Lehmann (Jerman), menghentikan dua penalti dalam pertandingan Argentina vs Jerman di babak perempatfinal Piala Dunia 2006

Oleksandr Shovkovskyi (Ukraina) menggagalkan dua penalti dalam pertandingan Swiss vs Ukaraina di babak 16 besar Piala Dunia 2006

(Tabloid Soccer Edisi 34/X, 20 Februari 2010, rubrik soccer classic halaman 15)

Senin, 15 Februari 2010

Pandev: Maafnya Hanya untuk Laziale


Box 1 : Maafnya Hanya untuk Laziale

Kepindahan Pandev menyisakan kontroversi. Dia pindah ke Inter setelah memenangkan pengadilan atas kasus kontraknya di Lazio. Dia pun meminta maaf atas kepindahannya yang terjadi dengan cara yang “tidak biasa” itu. Bukan kepada manajemen Lazio, melainkan kepada para Laziale.

Pandev memilih harian Roma, Il Messaggero, untuk menyampaikan surat terbukanya kepada para suporter Lazio. Dia meminta maaf, sekaligus berpamitan karena harus pindah klub."Beberapa bulan terakhir banyak mengajarkanku betapa buruknya kebohongan itu. Aku tak ingin menggunakan kata-kata manis tapi palsu bahwa aku harus pergi. Aku selalu berusaha jujur sejak hari pertama di Formello," tulisnya.

"Apa yang kukatakan mungkin melukai sebagian orang. Mulai 2010, aku akan menjadi lawan. Aku akan merayakan kemenangan dengan seragam baru yang berbeda dengan I Biancocelesti. Dalam beberapa tahun, berkali-kali aku berpikir akan bersama Lazio sepanjang hidup. Sayangnya, ini tak mungkin dan ini biasa terjadi dalam sepak bola," tambahnya.

Pandev mengaku tak pernah sekali pun terpikirkan akan meninggalkan Lazio dengan cara yang tak mengenakkan itu. Sesungguhnya dia lebih suka memenangkan duel melawan defender lawan di lapangan dibandingkan di pengadilan.

"Seharusnya tak berakhir seperti ini. Tapi, ini di luar kekuasaanku. Arrivederci Roma dan selamat tahun baru Lazio," ujarnya akhir 2009 lalu.


Infografis 1: Kreator pun Eksekutor
Goran Pandev bisa dikatakan melengkapi lini depan Inter Milan yang sarat dengan nama baru musim ini. Secara statistik, meski bergaji termurah, Pandev tak kalah mentereng. Hal ini bisa dibuktikan dari lima laga perdana ketiga striker sejak berkostum I Nerazzurri.

Dalam urusan mencetak gol, Pandev memang kalah dari Milito. Tapi dia memiliki keahlian lain, yakni dalam memberikan assist. Untuk urusan mencetak gol pun, Pandev lebih efektif dibandingkan dua striker lainnya. Dia hanya memerlukan 9 tendangan tepat untuk menciptakan tiga gol.

Berikut perbandingan striker anyar Inter pada 5 laga perdananya.

Statistik 5 Laga Pertama di Inter


Eto’o

Milito

Pandev

Menit

449

439

403

Tendangan melenceng

16

13

9

Tendangan ke gawang

5

9

7

Melanggar

8

7

3

Dilanggar

9

7

13

Gol

3

5

3

Assist

0

2

3


Infografis 2: 5 Fakta Menarik Pandev


  1. Pandev merupakan pemain Makedonia kedua yang berkarier di Italia. Pemain pertama adalah Darko Pancev, yang bermain bersama Inter Milan antara 1992–1995.
  2. Di Makedonia dan Lazio, Pandev bermain di posisi berbeda-beda. Di Lazio, ia biasa bermain di belakang Tomasso Rocchi. Di timnas Makedonia, sejak kedatangan pelatih Srecko Katanec, Pandev bebas bermain di lapangan tengah atau menjadi striker tunggal.
  3. Maret 2009, Pandev dianugerahi “Macedonia's Medal for Service” oleh Presiden Branko Crvenkovski, sebagai pengakuan atas prestasi olahraga dan kontribusi untuk mengembangkan dan memopulerkan olahraga di Makedonia serta mempromosikannya ke luar negeri.
  4. Dia memiliki sejumlah grup di Facebook, sebuah halaman MySpace dan juga situs pribadi, www.goranpandev.com
  5. Di timnas Pandev berstatus top skorer telah mencetak 22 gol dari 52 pertandingan, mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh Gjorgji Hristov dengan 17 golnya. Pandev menyamai rekor Hristov saat melawan Spanyol, Agustus 2009.

Rubrik Playmaker Tabloid Soccer, edisi 33/X, 13 Februari 2010




Goran Pandev: Datang untuk Jadi Pemenang


"Inter adalah sebuah tim besar dan mereka cocok dengan tuntutan dan ambisiku."

Fakta Pandev

Nama Lengkap: Goran Pandev
Julukan: -
Lahir: Strumica (Makedonia), 27 Juli 1983
Tinggi/berat: 184 cm/75 kg
Posisi: Striker
No kostum: 27 (Inter)
Debut Serie-A: 2 Februari 2003, Ancona 0-0 Siena
Debut timnas: 16 Agustus 2006, Estonia 0-1 Makedonia
Karir klub:
2000–2001 FK Belasica (24 main, 6 gol)
2001–2004 Inter (0 main, 0 goal)
2002–2003 Spezia, pinjaman (22 main, 4 gol)
2003–2004 Ancona, pinjaman (20 main, 1 gol)
2004–2009 Lazio (159 main 48 gol)
2010– Inter 7main 3 gol)


Setinggi-tingginya bangau terbang, surutnya ke kubangan juga. Peribahasa itu mungkin cocok menggambarkan perjalanan karier striker anyar Inter Milan, Goran Pandev.

Inter adalah klub pertama yang dibelanya usai hengkang dari tanah kelahirannya Makedonia pada 2001. Datang saat masih bau kencur pada usianya 18 tahun membuat Pandev kesulitan menembus skuad utama I Nerazzurri. Dia selalu menjadi ban serep bagi para pemain yang lebih senior tanpa pernah dimainkan satu kali pun.

Sadar berlian tak bakal bersilau jika tak diasah, Pandev lantas dipinjamkan Inter ke Spezia dan Ancona. Tampil cukup apik bersama dua klub itu ternyata tak membuat jajaran manajemen tak pelatih tergugah.

Sinarnya justru terlihat oleh Lazio. Maka, I Biancocelesti tak ragu menukar Dejan Stankovic yang tengah gemerlap dengan dirinya dan segepok uang.

Penglihatan para petinggi Lazio tak salah. Dia menjadi bagian vital skuad Lazio selama 5 tahun. Dimainkan di berbagai posisi tak membuat ketajamannya berkurang. Total, dia mengemas 48 gol dari 159 penampilan, sebelum akhirnya bermasalah dengan pemilik klub.

Awal musim ini Pandev dibekukan dari skuad Lazio oleh Presiden Claudio Lotito. Dia merasa kesal karena sebelumnya Pandev jual mahal dan berniat meninggalkan klub yang membesarkannya. Lotito kemudian menghukum Pandev dengan cara melarang pelatih Davide Ballardini memainkan pemain Makedonia tersebut sejak awal musim ini.

Tindakan Lotito itu membuat Pandev berang dan mengajukan gugatan. Akhir Desember lalu, pengadilan memenangkannya. Pandev pun berhak mengakhiri kontraknya bersama I Biancocelesti hingga berstatus pemain bebas. Dia pun akhirnya memutuskan untuk kembali ke Inter yang kembali meminatinya.

Seburam-buramnya berlian, jika diasah sinarnya akan terang juga. Begitulah Pandev. Setelah hampir setengah tahun tidak tampil reguler di liga, dia bisa membuktikan diri sebagai pemain berkualitas sejak laga pertamanya berkostum biru-hitam.

Setelah resmi menandatangani kontrak empat tahun di Inter dengan bayaran 3 juta euro (sekitar Rp 40,9 miliar) per musim, dia langsung menjalani debut yang mengesankan. Pandev langsung menjadi aktor penting pada pertandingan melawan Chievo (6/1). Dia turut andil atas gol kemenangan Nerazzurri yang dicetak Mario Balotelli.
Karena Mourinho
Pandev mengaku ia pindah ke Inter karena faktor sang pelatih, Jose Mourinho. “Aku berterima kasih pada Mourinho karena memberiku kesempatan untuk terus bermain. Aku memilih Inter karena kagum pada Mourinho, bukan karena uang.”

Sebaliknya, mengenai Pandev Mourinho berkomentar,”Dia terpilih dan akan bermain sebagai starter meskipun saya tak akan tahu berapa lama. Pandev adalah penyerang modern. Dia luar biasa. Hal ini memungkinan kami bermain dengan dua atau tiga penyerang di depan. Dia seorang juara yang menyesuaikan diri untuk semua skema taktik. Pandev akan lebih dinamis dan intesitas permainannya tetapi menurut opini saya dia akan lebih cepat beradaptasi. Dia tak akan memerlukan kerja keras," tambahnya.

Pandev pun membuktikan bahwa dia memang pantas diturunkan sebagai starter pada dua pertandingan selanjutnya menghadapi Siena dan Chievo. Melawan Siena, dia memberikan umpan terukur kepada Samuel. Pandev pun akhirnya mencetak gol perdananya untuk La Beneamata dalam pertandingan melawan Bari yang berkesudahan 2-2.

Puncak sukses Pandev terjadi saat Derby della Madonnina melawan AC Milan. Gelar man of the match laik disandangnya pada laga yang berkesudahan 2-0 bagi Inter. Gol pertama tercipta berkat kejeliannya. Memanfaatkan kelengahan Ignazio Abate, dia lantas memberikan assist kepada Diego Milito untuk membuka keunggulan. Kemudian, giliran dia menamatkan perjuangan I Rosssoneri lewat gol indah hasil tendangan bebas.

"Ini tak ubahnya sebuah kemerdekaan. Kami merasa menderita sepanjang pertandingan (karena bermain dengan 10 pemain). Gol itu membuat kami lebih tenang," girang Pandev. "Bisa mencetak gol pada laga penting ini merupakan kegembiraan terbesar bagiku."

Jumlah laga yang dilakoni Pandev di Inter memang masih minim. Tapi setidaknya, dia sudah menebar ancaman. Tak hanya kepada para pesaing Inter. Pun Samuel Eto'o yang menjadi penyerang utama Inter. "Tak ada yang lebih diharapkanku selain melakukan start gemilang bersama Inter. Aku akan meneruskannya dengan menunjukkan performa terbaik," kata Pandev.

Terlepas dia terus menjadi pemain utama atau tidak, Pandev membuktikan ia sudah mengalami kemajuan pesat dibandingkan saat pertama kali berkostum Inter dulu. Pandev is back! (Luzman)

Rubrik Playmaker tabloid soccer Edisi 33/X , 13 Februari 2010

Jumat, 12 Februari 2010

Nicolas Lodeiro: Kembaran Messi


Rising Star: Marcelo Nicolas Lodeiro Benitez

Lahir: Paysandu (Uruguay), 21 Maret 1989
Tinggi/berat: 173 cm/ 70 kg
Posisi: Midfielder
Nomor kostum: 45 (Ajax)
Klub: Nacional (2007-2009)
Ajax Amsterdam (Januari 2010-...)

Jika ada pemain yang dianggap setara Lionel Messi, Nicolas Lodeiro ialah salah satunya. Pemain Uruguay asal klub Nacional itu memang punya banyak kesamaan dengan Messi.

Pertama, postur tubuhnya nyaris sama dengan Messi. Dia pun memiliki teknik individu yang bagus. Meskipun posisinya berada di lini tengah, dia memiliki umpan jitu dan tendangan bebas akurat. Kelebihan lainnya terletak pada naluri bertahan yang dia miliki. Sesuatu yang asing untuk pemain Amerika Selatan.

Dengan kelebihannya itu, wajar Lodeiro dianggap sebagai pahlawan saat membawa timnas U-20 Uruguay menembus semifinal CONMEBOL U-20. Prestasi yang tak dicapai negeri itu dalam 20 tahun terakhir.

Lodeiro pun memiliki kemiripan dengan Messi dalam hal kerendahan hati. “Sebagai gelandang yang mengatur permainan aku memainkan peran yang menghubungkan dengan pemain lainnya, kadang-kadang tim benar-benar bergantung pada aku. Itu tidak menggangguku sebab itulah tanggung jawab."

Penampilan gemilang bersama timnas junior dan Nacional membuat Lodeiro diburu banyak klub. Barcelona dan Liverpool adalah dua klub yang disebut-sebut meminatinya. Namun akhirnya Ajax Amsterdam yang beruntung.

Selain itu, dia pun diharapkan publik untuk memperkuat timnas senior pada Piala Dunia 2010 nanti. Sebuah lompatan besar mengingat Piala Dunia itu pun menjadi ajang debut Messi. (Luzman)

“Dia bermain dengan kepalanya. Dia tidak lambat juga tidak cepat, namun memiliki tembakan hebat dan bisa memiliki umpan yang akurat”
Daniel Enriquez, Head of Sport di Nacional.
Tabloid Soccer, Edisi 33/X, 13 Februari 2010, edisi khusus liga champions.. ditulis saat jobtraining

Rabu, 10 Februari 2010

Link tulisanku di dunia soccer

Ini link berita-berita buatanku yang ada di www.duniasoccer.com saat jobtraining. Ada yang artikel terjemahan, ada pula yang hasil liputan.


(1)http://www.duniasoccer.com/Duniasoccer/Internasional/Liga-Italia/Serie-A/News/Cinta-Dinho-Berbuah-Kesuksesan


(2)http://duniasoccer.com/Duniasoccer/Internasional/Liga-Italia/Serie-A/News/Mourinho-Bikin-Albertini-Bingung


(3)http://duniasoccer.com/Duniasoccer/Internasional/Liga-Spanyol/Kompetisi-Lain/News/Keinginan-Gago-Ditolak-Valdano


(4)http://duniasoccer.com/Duniasoccer/Internasional/Liga-Spanyol/La-Liga/News/Gabriel-Milito-Tepis-Rumor-Pensiun


(5)http://duniasoccer.com/Duniasoccer/Internasional/Liga-Spanyol/Kompetisi-Lain/News/Lazio-Segera-Dapatkan-Eguren


(6) http://duniasoccer.com/Duniasoccer/Internasional/Liga-Dunia/Liga-Lain/News/Peluru-Masih-Bersarang-di-Kepala-Cabanas


(7)http://www.duniasoccer.com/Duniasoccer/Internasional/Antarnegara/Piala-Dunia/News/Sogokan-Maradona-Senilai-Stadion-Baru


(8)http://www.duniasoccer.com/Duniasoccer/Indonesia/Kompetisi-Indonesia-Lain/News/Trofi-Piala-Dunia-Hadirkan-Semangat


(9)http://duniasoccer.com/Duniasoccer/Indonesia/Liga-Indonesia/News/Hat-trick-Mushafry-Bungkam-Persitara


(10)http://duniasoccer.com/Duniasoccer/Internasional/Liga-Inggris/Kompetisi-Lain/News/Bridge-Tak-Ingin-Diusik


(11)http://duniasoccer.com/Duniasoccer/Internasional/Liga-Spanyol/La-Liga/News/Madrid-Melukai-Hati-Laporta


(12)http://duniasoccer.com/Duniasoccer/Internasional/Liga-Spanyol/La-Liga/News/Henry-dan-Ibra-Dibela-Cruyff


(13)http://duniasoccer.com/Duniasoccer/Internasional/Liga-Spanyol/La-Liga/News/Metzelder-Ingin-Pulang-Kampung


(14)http://duniasoccer.com/Duniasoccer/Internasional/Liga-Spanyol/La-Liga/News/Laporta-Pilih-Menutup-Telinga


(15)http://duniasoccer.com/Duniasoccer/Internasional/Antarnegara/Piala-Dunia/News/Del-Bosque-Waspadai-Inggris-dan-Brasil


(16)http://duniasoccer.com/Duniasoccer/Internasional/Liga-Spanyol/La-Liga/News/Madrid-Tak-Layak-di-Puncak-Klasemen


(17)http://duniasoccer.com/Duniasoccer/Internasional/Antarnegara/Piala-Dunia/News/Argentina-Jangan-Tergantung-Messi


(18)http://www.duniasoccer.com/Duniasoccer/Internasional/Liga-Inggris/Piala-FA-dan-Piala-Liga/News/Jadwal-Semifinal-Piala-FA


(19)http://duniasoccer.com/Duniasoccer/Internasional/Liga-Italia/Serie-A/News/Inter-Tak-Butuh-Pelatih


(20)http://duniasoccer.com/Duniasoccer/Internasional/Antarklub/Liga-Europa/News/Zaccheroni-Siap-Kalahkan-Fulham


(21)http://duniasoccer.com/Duniasoccer/Internasional/Antarklub/Champions/News/Wenger-Minta-Wakil-Inggris-di-Perempat-Final


(22)http://duniasoccer.com/Duniasoccer/Internasional/Antarklub/Champions/News/Nani-Ingin-Seperti-Beckham


(23)http://duniasoccer.com/Duniasoccer/Indonesia/Liga-Indonesia/News/Maung-Bandung-Menang-Dramatis


(24)http://www.duniasoccer.com/Duniasoccer/Internasional/Antarklub/Champions/News/Cech-Absen-Lawan-Inter

Senin, 08 Februari 2010

Interisti Amore Milanisti

Lembar Inter Milan

Amore berarti mencintai dalam bahasa Italia. Itulah yang terjadi antara aku dan Sri Lestari (Tari). Perbedaan klub favorit tak menjadi halangan. Toh, kami memiliki hobbi yang sama yakni menulis. Analisis kami mengenai klub favorit masing-masih sudah pernah nongol di Tabloid Soccer. Kompakan kan? Cukup eksis sebab foto kami pun muncul. Hehe

SOCCER Edisi 16/X, 17 Oktober 2009

Rencana Inter merombak pemain bisa menjadi keuntungan atau bumerang. Terlalu banyak perombakan justru bisa membuat kekompakan tim terganggu, mengingat skuad saat ini sudah cukup solid dan memuncaki Serie-A. Hal yang harus dilakukan Inter adalah memperbaiki mental saat bermain di Liga Champions.” (Luzman Karami, Inter Club Indonesia Regional Bandung)

Selang 14 edisi kemudian, tulisan sang Milanisti menyusul dimuat di Soccer. Sedikit berbau KKN karena saat itu sang Interisti sedang magang di Soccer. :D
Tapi tak masalah, analisisnya tetap yahud.

Lembar AC Milan



SOCCER edisi 30/X, 23 Januari 2010)
“Milan tentunya akan berupaya keras untuk memenangkan derby kali ini sebagai pembalasan atas kekalahan telak pada paruh musim pertama. Apalagi sekarang Milan tengah on fire. Memenangkan laga derby terkadang dianggap lebih penting daripada scudetto karena sarat gengsi dan emosi” (Sri Lestari, Milanisti Indonesia Sezione Malang)

Saat ini terbukti analisis sang Interisti lebih terbukti. Hanya dengan tambahan satu pemain, Goran Pandev Inter sanggup memuncaki klasemen, meninggalkan para pesaingnya. Bahkan sanggup kembali memenangkan derby milan.
Yang jelas, Interisti-Milanisti hanyalah simbol.. kami mencintai satu sama lain..
hihi.. prikitiiiw..

Kamis, 04 Februari 2010

Piala Dunia 1934: Juara di Bawah Ancaman


Sebagai tuan rumah Piala Dunia1934, Italia berada di bawah ancaman kematian. Pemimpin fasis negeri itu, Benito Mussolini, mengancam akan memancung para punggawa Gli Azzuri andai gagal jadi juara. "Ingat juara atau crash," kata dia.

Ajang kali ini menjadi satu-satunya Piala Dunia yang tak dihadiri juara bertahan. Sejak awal juara bertahan Uruguay menolak untuk berpartisipasi di Italia 1934. Hal itu dilakukan sebagai balas dendam karena banyaknya tim Eropa yang menolak berpartisipasi di Piala Dunia 1930.

Gli Azzuri tampil dengan para oriundi alias pemain-pemain naturalisasi dari Amerika Selatan yang memiliki garis keturunan Italia. Di antaranya Luis Monti, Raimondi Orsi, Enrico Guaita, dan Anfilogino Guarisi yang punya peran besar terhadap kesuksesan Gli Azzurri.

Perjalanan pasukan Vittorio Pozzo tidak mudah. Di perempat final, mereka harus menjalani partai replay karena ditahan 1-1 oleh Spanyol. Sementara di semifinal, mereka hanya unggul 1-0 atas Austria. Itu pun dengan banyak putusan kontroversial wasit Rene Mercet.

Kontroversi terulang di final menghadapi Cekoslowakia (10/06/1934). Sebelum pertandingan, wasit Ivan Eklind berada di boks yang ditempati Benito Mussolini. Entah apa yang dibicarakan mereka, namun di lapangan banyak putusan Eklind dalam pertandingan tersebut yang cenderung menguntungkan tuan rumah.


Pada akhirnya, ambisi Italia terpenuhi.Dua gol dari Orsi dan Angelo Schiavo membungkam Frantisek Planicka cs. Sebanyak 45.000 penonton yang memadati Stadio Nazionale PNF, Roma menjadi saksi kemenangan 2-1 yang juga menyelamatkan nyawa seluruh skuad Gli Azzurri (Luzman)

Data Piala Dunia 1934

Waktu: 27 Mei 1934 - 10 Juni 1934

Juara: Italia

Runner-Up: Cekoslowakia

Juara ketiga: Jerman

Juara keempat: Austria

Tim peserta: 16


Total gol: 70
Rata-rata gol: 4,12 per partai
Kartu merah: 1
Gol bunuh diri: -
Total penonton: 395,000
Rata-rata penonton: 23,235

TOP SKOR

5- Oldrich Nejedly (Cekoslowakia)

4 - Angelo Schiavio (Italia)

Edmund Conen (Jerman)

3- Raimundo Orsi (Italia)

Leopold Kielholz (Swiss)


Tuan Rumah: Permintaan Tiket Terus Meningkat

Setelah melalui tiga dari lima tahap penjualan tiket untuk Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, 67 persen dari tiket yang tersedia telah habis terjual. Fase ketiga penjualan tiket untuk berbagai pertandingan Piala Dunia yang ditutup pada 1 Februari terdiri dari 1.206.865 permintaan dari 192 negara.


Tuan rumah memimpin daftar pemesan tiket. Secara total, 79 persen atau 958.381 pemesan tiket adalah penduduk Afrika Selatan.


Sementara untuk fase ketiga, Amerika Serikat berada di urutan terdepan dengan 50.217 permintaan, diikuti oleh Inggris (41.529), Australia (15.523), Meksiko (14.804), dan Jerman (14.647).


Penjualan tiket akan kembali dibuka pada 9 Februari hingga 7 April 2010. Selama 58 hari, lebih dari 400.000 tiket akan tersedia untuk pecinta sepak bola, bisa diperoleh melalui www.fifa.com/2010 atau di loket-loket resmi di Afrika Selatan.


Pada
15 April 2010 dan seterusnya, pusat penjualan tiket akan dibuka di setiap kota tuan rumah. Di sanalah para fans dapat membeli tiket dan juga dapat memesan tiket untuk berbagai pertandingan. (Luzman)


Dimuat di SOCCER edisi 32/X, 6 Februari 2010. halaman 4 lembar Road to World Cup 2010



Entri yang Diunggulkan

Pengalaman Cek Fisik Bantuan di Samsat Karawang Buat Perpanjang STNK

Halo guys, kali ini gw mau berbagi pengalaman mengenai cek fisik bantuan di Samsat Karawang. Jadi gini, sekarang gw tinggal di Jakarta. Tapi...