Minggu, 29 Mei 2016

Kejutan di Hari Ulang Tahun

27 Mei 2016 kemarin, saya tepat berusia 28 tahun. Tentunya, saya berharap di usia yang baru ini, saya bisa lebih baik lagi, bisa lebih dewasa, dan segala cita-cita bisa tercapai.

Alhamdulillah, pas ultah kemarin ada sedikt surprise dari teman-teman kantor.
Sesaat sebelum saya pulang pukul 17.00 WIB, ada es krim sandwich yang dilengkapi lilin dan juga gorengan. hehe. makasih semua.

Dan ketika saya ke rumah mertua saya di perdatam, saya dapat surprise dari istri tercinta,.
Kue ulang tahun dan kado yang spesial, thank you honey.

foto-foto deh buat dokumentasi di blog







Sabtu, 28 Mei 2016

Di Kala Duo Milan Hanya Bisa Jadi Penonton Saat Duo Madrid Berpesta

Final Liga Champions musim ini adalah sebuah ironi untuk dua tim asal Kota Milan, AC Milan

dan Inter Milan. Mereka harus rela jadi "tamu" di kandang sendiri, dan menyaksikan pesta dua

tim kota Madrid, Atletico Madrid dan Real Madrid.

San Siro atau Giuseppe Meazza hanya bisa terdiam, setelah Madrid akhirnya keluar sebagai

juara. Lewat drama sengit, Los Blancos menekuk Los Rojiblancos lewat drama adu penalti

dengan skor 5-3. Sebelumnya, laga berakhir imbang 1-1 dalam 90 menit, hingga babak tambahan waktu.

Situasi ini jelas suatu ironi, sebab Inter dan Milan sebenarnya punya sejarah panjang di Liga Champions. Meski di liga domestik perolehan gelar mereka kalah dari Juventus, tapi di Eropa mereka adalah "rajanya".

Milan tercatat sebagai pengoleksi trofi terbanyak kedua dengan 7 trofi, hanya kalah dari Madrid dengan raihan 11 gelar. Inter dengan torehan 3 trofi, masih punya gelar lebih banyak dari Juve, yang baru 2 kali juara. Selain itu, ada catatan lain yang tak bisa diraih Milan dan Juve, namun bisa diraih Inter.

Tak lain adalah raihan treble winners di tahun 2010. Sampai detik ini, La Beneamata adalah satu-satunya wakil Italia yang mampu meraih prestasi ini.

Sayang, pencapaian treble ini seolah menjadi akhir prestasi Italia di Liga Champions. Setelah itu, 4 kali trofi Si Kuping Besar diraih wakil Spanyol, Madrid dan Barcelona. Dua lainnya diraih Inggris dan Jerman, atas nama Chelsea dan Bayern Munich.

Inter dan Milan sendiri sudah cukup lama absen di Liga Champions. Kali terakhir, Inter tampil di musim 2011-12. Kala itu, Inter disingkirkan Olympique Marseille di babak 16 besar.

Sedangkan Milan terakhir kali mencicipi Liga Champions di musim 2013-14. Atletico Madrid yang menghentikan langkah Rossoneri di babak 16 besar.

Tentunya banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan Milan dan Inter untuk bisa memulihkan status sebagai "raja Eropa". Cukuplah final kali ini menjadi ironi yang tak lagi terulang.

Jumat, 06 Mei 2016

Sukses Leicester, Pembuktian Tak Ada yang Tak Mungkin di Sepakbola

Kejutan luar biasa terjadi di sepakbola Inggris musim ini. Leicester City, yang musim sebelumnya nyaris degradasi, keluar sebagai juara Premier League.

Sukses Leicester ini ibarat dongeng. Di antara kepungan tim-tim elit Premier League yang punya dana melimpah, mereka malah bisa keluar sebagai juara. Semangat tak kenal takut dan tak kenal lelah, itulah yang bisa membuat The Foxes keluar sebagai yang terbaik.

Sukses Leicester musim ini memang sangat layak. Tim besutan Claudio Ranieri menjadi tim yang paling konsisten musim ini. Hanya dua kali kalah dari Arsenal, serta sekali dari Liverpool. Pujian untuk sukses Leicester terus berdatangan.


Ini membuktikan tak ada yang tak mungkin dalam sepakbola. Begitu juga dengan di kehidupan ini. Semangat dan kerja keras bisa mewujudkan mimpi yang sebelumnya terlihat tak mungkin.

Menarik untuk jadi perhatian, apakah sukses Leicester akan berlanjut musim depan. Apalagi, mereka pasti bertambah sibuk dengan harus tampil di Liga Champions. Leicester juga dipastikan harus bekerja keras mengamankan pemain dari incaran tim-tim besar Eropa.

Entri yang Diunggulkan

Pengalaman Cek Fisik Bantuan di Samsat Karawang Buat Perpanjang STNK

Halo guys, kali ini gw mau berbagi pengalaman mengenai cek fisik bantuan di Samsat Karawang. Jadi gini, sekarang gw tinggal di Jakarta. Tapi...