Awal 2025 ini pecinta sepakbola Indonesia mendapatkan kabar mengejutkan. Shin Tae-yong dipecat dan digantikan Patrick Kluivert.
Tanggal 6 Januari 2025 menjadi hari patah hati nasional. Keputusan yang bikin kaget sebab Indonesia masih punya peluang besar lolos ke Piala Dunia 2026.
Padahal, tampil di Piala Dunia adalah sesuatu yang seolah menjadi mimpi bagi kita. Dan mimpi itu mulai bisa terwujud di tangan Shin Tae-yong.
Terus kenapa Shin Tae-yong dipecat?
Pertanyaan itu terus menjadi tajuk dan dipertanyakan seluruh pecinta sepakbola. Tapi, hingga kini tak ada jawaban pasti.
Salah satu yang menyeruak adalah rumor perpecahan. Banyak pemain naturalisasi yang tak puas dengan taktik STY dan itu sudah terlihat saat melawan China.
Ada juga mengenai masalah komunikasi. STY hingga kini tak bisa bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
STY selalu menggunakan bahasa Korea dan mengandalkan penerjemah Jeong Seok-seo alias Jeje. Hal ini disebut sebagai salah satu kendala.
Padahal, apapun masalahnya, STY terbukti berjasa besar dalam sepakbola nasional. Salah satunya adalah ranking FIFA yang melejit dari posisi 176 pada 2021 hingga kini ke posisi 127.
STY juga mampu meloloskan Indonesia ke 16 besar Piala Asia 2023, semifinal Piala Asia U-23 2024 dan lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Kluivert Dipertanyakan
Penunjukan Patrick Kluivert sebagai pelatih anyar Indonesia pun dipertanyakan. Sebab, dia sama sekali tak memiliki rekam jejak mentereng sebagai pelatih.
Mungkin, reaksi masyarakat kita akan berbeda jika Louis van Gaal yang ditunjuk sebagai pelatih. Atau setidaknya Erik Ten Hag, Roberto Mancini, maupun Jose Mourinho.
Kluivert? Publik nasional justru lebih mempertanyakan mengapa PSSI menunjuk pria yang sempat tersangkut utang judi ini.
Keunggulan Kluivert adalah dulunya dia seorang striker tajam. Dan dia diharapkan bisa menjadi solusi untuk lini depan Indonesia yang kurang tajam.
Selain itu, dia juga fasih bahasa Inggris dan Belanda. Bisa bahasa Belanda menjadi keunggulan dengan banyaknya pemain keturunan Belanda di Indoensia.
Belum lagi ada asisten pelatih Denny Landzaat. Sosok ini disebut Kluivert bisa bahasa Indonesia.
Lantas apakah keputusan menunjuk Kluivert ini tepat? Atau timnas Indonesia kembali ke masa kegelapan? Biarkan waktu yang menjawabnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ada komentar? silakan tuliskan.. hatur nuhun
(kalo yg nggak punya blog pilih yang name/URL, URL-nya dikosongin aja, okay?)