Jumat, 15 Oktober 2010

Tidak Ada Pacaran dalam Islam

Tari Sri Lestari October 5 at 8:42am Report

Mungkin tulisan ini sekedar untuk menegur aku yang telah khilaf. Berawal dari ketidaksengajaan, aku jatuh cinta kepada akhi Luzman tepatnya Oktober tahu lalu. Dan parahnya, aku menyebutnya cinta pertama. Entah karena mungkin pada waktu itu aku belum cukup ilmu, sehingga aku berpikir begitu. Tapi lambat laun aku terus belajar. Aku tersadar, bukankah sejak aku menyapa dunia ini ALLAH sudah menanamkan rasa cinta? Kenapa aku menyebut cinta pertamaku ketika usiaku sudah menginjak 19 tahun?

Aku kemanakan rasa itu selama ini? Apa aku mati rasa? Kenapa aku tidak menyadarinya bahwa aku telah membagikan rasa itu untuk ALLAH, Rasul, keluarga, saudara, sahabat, dll. Ah sudahlah. Tak perlu disesali. Semua itu adalah bagian dari proses belajarku untuk menjadi pribadi yang semakin lebih baik seiring berjalannya waktu.Aku sempat berkesimpulan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan akhi Luzman 'sakit' untuk yang kedua kalinya adalah dari diriku. Afwan jiddan yaa akhi.


Mungkin aku terlalu berlebihan dalam memberikan rasa cinta kepadanya. Jelas-jelas ALLAH melarang kita untuk berlebih-lebihan.Rasa cinta yang awalnya adalah rasa cinta ke sesama muslim, menjadi rasa cinta yang lebih khusus lagi. Ya, itu bagian dari masa lalu. Sekedar ingin mengingat kembali masa lalu yang jauh dari kata baik. Waktu itu kami menyebut hubungan kami dengan ta'aruf. Bahkan aku lebih parah lagi. Kalau ada temanku yang tanya, "Kamu sama Luzman tu gimana sih?". Aku jawab seperti tanpa dosa, "Pacaran Islami." Masyaa ALLAH. Aku sungguh berdosa. Tapi aku dulu tak menyadarinya. Islam tak mengajarkan pacaran, apalagi pacaran Islami. Aku sempat ditegur dan didebat oleh salah satu temanku, intinya temanku mengingatkanku agar aku hati-hati dalam bertindak. Jangan menjadikan agama sebagai tameng.Jika melihat masa lalu, banyak kesalahan dalam hubungan ini. Walau aku menyebutnya ta'aruf, sepertinya tak murni ta'aruf. Rasa cinta itu terlalu berlebihan. Padahal dia belum menjadi suamiku. Harusnya aku membatasi rasa itu.

Memang dalam ta'aruf kami tak ada pegangan tangan atau yang lebih dari itu. Tapi ada satu hal yang dulu belum aku ketahui, yakni macam-macam zina. Ada zina hati, zina mata, zina telinga, dll. Rasa senang yang berlebihan saat bertemu akhi Luzman bisa termasuk kategori zina hati, aku tak menundukkan pandangan termasuk kategori zina mata, telinga ini senang mendengar suaranya melalui telepon atau secara langsung adalah zina telinga. Astaghfirullahal adzim, betapa banyak dosaku. Tak kan mampu aku menghitungnya. Yaa ALLOH, terimalah taubatku.

Sekarang kami sudah tidak separah dulu. Semoga kian menjadi insan yang lebih baik seiring bertambahnya ilmu. Saya mencintai akhi Luzman, sama seperti saya mencintai saudara muslim lainnya. Jika setan membisikkan agar saya menambahkan kadar cinta saya ke akhi Luzman, saya harus bisa melawannya.Untuk mendapatkan jodoh, tak perlu pacaran. Jodoh sudah ada garis kodratnya. Kalau ALLAH sudah menakdirkan kita menikah, jodoh itu akan datang dengan sendirinya. Tak perlu risau memikirkannya. Terpenting kita terus berdoa kepada ALLAH, memohon yang terbaik dariNYA. ALLAH tahu yang terbaik untuk hambaNYA. ALLAH lebih tau apa yang hambaNYA butuhkan.(Sri Lestari)


10-10-10

by Luzman Rifqi Karami on Sunday, October 10, 2010 at 11:43am

setahun sudah kita saling mencintai
saling bercerita dan berbagi
merangkai kisah nan abadi
interisti dan milanisti

dulu 10-10-09
kini 10-10-10
setahun sudah

happy anniversary
kini aku di tanggal yang bagus ini
aku serahkan semua pada yang menciptakan rasa ini


jikalau rasa cinta ini karena-Mu,, mudahkanlah
namun jika rasa cinta ini hanya karena nafsu belaka jauhkanlah

Engkau Maha Mengetahui sedangkan kami tidak mengetahui...
Engkau Maha Mengetahui yang terbaik untuk kami

4 komentar:

ada komentar? silakan tuliskan.. hatur nuhun
(kalo yg nggak punya blog pilih yang name/URL, URL-nya dikosongin aja, okay?)

Entri yang Diunggulkan

Pengalaman Cek Fisik Bantuan di Samsat Karawang Buat Perpanjang STNK

Halo guys, kali ini gw mau berbagi pengalaman mengenai cek fisik bantuan di Samsat Karawang. Jadi gini, sekarang gw tinggal di Jakarta. Tapi...