Jumat, 19 Februari 2016

Internazionale, Klub Italia Rasa Asing

Saya sempat melihat komentar di salah satu grup Inter. Isinya kurang lebih, untuk mengembalikan kejayaan Inter, Erick Thohir perlu untuk mrmboyong pemain asal Italia.

Menurut saya, hal ini rasanya tidak tepat. Sebab, berdasarkan sejarahnya, Internazionale berasal dari kata internasional. Klub ini didirikan untuk memberi kesempatan kepada para pemain asing.

Itulah sebabnya pada 9 Maret 1908, Inter memutuskan berpisah dengan Milan Cricket and Football Club (kini AC Milan). Nama Internazionale diambil karena para pendiri menginginkan klub ini menerima pemain asing dan juga Italia. Tak membedakan suku, agama, dan ras. Itulah semangat Internazionale.

"Di malam yang indah ini, kami akan memberikan warna untuk kebanggaan kami: biru dan hitam dengan latar belakang bintang emas. Ini akan disebut Internazionale (international), karena kami adalah brothers of the world (saudara di dunia ini)," (9 Maret 1908)

Dan Erick Thohir sebagai Presiden Inter benar-benar mempertahankan filosofi ini. Jasmerah (jangan sekali-kali meninggalkan sejarah), ungkapan terkenal Bung Karno, yang sepertinya diterapkan oleh Erick.

“Target pemain Italia? Milan memberikan prioritas untuk pemain Italia. Dalam sejarah, Inter membangun tim dengan pemain asing,” kata Erick beberapa waktu lalu.

“Kami akan mencoba untuk mengontrak sejumlah pemain Italia, tapi tetap mempertahankan filosofi klub kami. Kami tidak wajib untuk memiliki tim yang berisi para pemain Italia,” tutur Erick.

Coba tengok starting line-up Inter saat menghadapi Hellas Verona pada 7 Februari 2016 lalu. Hanya ada satu pemain Italia, Eder Citadin Martins. Eder juga bukan murni orang Italia. Dia pemain kelahiran Brasil yang mendapatkan naturalisasi di Italia.

Sisanya, ada pemain dari Slovenia, Jepang, Brasil, Kolombia, Prancis, Kroasia, dan Argentina. Pemain Muslim dan Kristiani juga bisa bersatu dalam lapangan hijau. Betapa indahnya, saat Adem Ljajic pemain muslim asal Serbia menggantikan Eder yang seorang kristiani.

Begitulah semangat Internazionale. Semangat tanpa membeda-bedakan yang terus bertahan hingga kini.

2 komentar:



  1. Woes began out on the sidewalk, where approximately 300 eager shoppers christian louboutin outlet uk were waiting outside when the doors opened for the sale's second day at 8am. There were so many people that you had to wait in a separate line to then wait in the one that would actually cheap christian louboutin get you into the sale. By the tipster's estimate, the crowd consisted "almost entirely [of] people without invitations. Some groups seemed to have one invite for 2-3 people, which of course christian louboutin for sale doesn't work." And, as usual, "invites were checked at the door and were very strict. You needed an invite + ID + to be on list. No one is going to sneak into this."

    BalasHapus
  2. artikel sangat bagus,, trimakasih sudah berbagi infonya

    BalasHapus

ada komentar? silakan tuliskan.. hatur nuhun
(kalo yg nggak punya blog pilih yang name/URL, URL-nya dikosongin aja, okay?)

Entri yang Diunggulkan

Pengalaman Cek Fisik Bantuan di Samsat Karawang Buat Perpanjang STNK

Halo guys, kali ini gw mau berbagi pengalaman mengenai cek fisik bantuan di Samsat Karawang. Jadi gini, sekarang gw tinggal di Jakarta. Tapi...