Jumat, 02 Desember 2011

Mieny Angel: Ingin Hidup dari Menulis

Tak banyak yang menjadikan menulis sebagai profesi atau sebuah pilihan hidup. Beberapa nama yang sudah dikenal dengan buku-buku hasil tulisannya di antaranya Raditya Dika, Andrea Hirata, dan Habiburrahman El Shirazy yang benar-benar bisa hidup dari menulis. Hal itulah yang kini sedang dirintis oleh Mieny Angel, gadis kelahiran Gunungkidul, 23 Februari 1989.

“Motivasi, menulis adalah bercerita. Curhatan mengurangi penat. Pengen juga hidup dengan menulis,” ujar gadis yang bernama asli Tri Darmini ini.

Saat ini Mieny sudah menerbitkan sekitar 20 buku antologi. Memang belum ada yang merupakan karya pribadi, namun tentunya hal tersebut patut diacungi jempol. Judul-judul buku antologinya ialah Gado-gado Cinta (Leutika Prio 2010, revisi 2011), Tiga Biru Segi (Hasfa Publishing, 2010), Be Strong Indonesia #sembilan (Nulis Buku, 2010), Dalam Estuari Sastra, Resolusi 2011 (Hasfa Publishing, 2011), Sahabat Terbaik Sepanjang Masa (Nulis Buku 2011), E-Love Story (Nulis Buku 2011), Tarian Tinta Laskar Pemimpi (Leutika Prio 2011), Dear Papa #3 (Nulis Buku 2011), Ibuku Adalah (Leutika Prio, 2011), Kulepaskan Kau dari Hatiku (Leutika Prio 2011), Curhat Cinta Colongan (Nulis Buku 2011), Sepucuk Surat Cinta untuk Rasulullah (Hasfa Publishing 2011), Wujudkan Mimpimu: Sebuah Episode Pengamen (Leutika Prio 2011), Surat Terakhir untuk Penghuni Mars (Nulis Buku 2011). Ia sudah mulai menulis buku sejak akhir 2010 lalu.


Saat ini Mieny tengah menggarap sebuah buku berdua dengan penulis lainnya. Tentang bukunya yang semuanya diterbitkan secara self publishing ia berujar, “Selama ini belum ke penerbit major. Karena aku masih baru. Cuma sudah sedikit tahu kriteria penerbit-penerbit. Bahkan sering ngobrol dengan editor-editornya.”

Walaupun buku-bukunya antologi, Mieny bisa mendapat penghasilan dari buku-bukunya tersebut. Ia juga mempromosikan semua bukunya yang “segudang” itu.

“Cara promo jejaring sosial internet yang melebar. Pintar-pintar aja ngobrol. Tapi kalau aku ngasih liat apa adanya. Gak pernah nutupi. Ini kurang ini kurang itu,” katanya membuka resep promonya.

Prinsip yang bagus. Dalam mempromosikan buku, kita tak boleh menutup diri dan harus senantiasa terbuka dalam menerima saran. Apalagi bagi kita yang tergolong penulis baru tentunya masih membutuhkan banyak kritik dan saran agar karya kita bisa semakin berkualitas.

Mieny sudah menekuni dunia tulis menulis sejak menduduki bangku SMP. Ia rajin mengirimkan karyanya ke berbagai lomba seperti karya ilmiah tingkat kabupaten dan dinas. Diakuinya, saat itu ia belum serius menulis. Ia mulai serius menulis akhir 2010 dan sejak itu ia aktif mengikuti berbagai lomba yang diadakan self publishing sampai tulisannya muncul dalam 20 buku.

Karyanya kebanyakan ber-genre fiksi, namun ia pun senang menulis nonfiksi. “Lebih cenderung ke fiksi tapi tidak menutup kemungkinan ke nonfiksi toh semua sudah pernah kucoba. Cuma biasanya nulisnya diangkat dari true story,” katanya.

Walaupun ia sudah menghasilkan banyak karya ia masih enggan disebut penulis. Ia juga merasa masih banyak impiannya yang belum tercapai. “Haha, saia bukan org penting. Dikatakan penulis jg blum. Bekerja? Tidak, saya tidak kerja. Lebih tepatny baru keluar dari mbabu dan sekarang blum ad aktifitas yg oke lg. Pengenny sich kuliah, wuih Amin,” curhat Mieny.

Hmmm.. sebenarnya kan Mieny udah kerja ya. Kerjanya yah sebagai penulis. Hhe.. Ya semoga saja impiannya yang ingin hidup dari menulis bisa tercapai. Jangan lupa traktirannya buat saya yah.

Aktivitas menulis lain Mieny ia curahkan di blognya di http://tridarmini.blogspot.com/. Ia mengaku masih baru di dunia blog. “Dalam dunia blog, boleh dibilang newbie. Tadiny cuma iseng aja mencoba bnyk fasilitas internet. Eh tauny kenal sana sini jadi tambah ilmu, jadilah pngn nyoba kayak master2 yg dah puny nama. Kenal master ini itu. Kenal pnulis ini itu. Ya tinggal kembangin ajah,” katanya. Selain di blog ia juga menjadi member #NBCJogja (http://nbcjogja.wordpress.com), dan juga ikut turut andil di www.menulisyuk.com.

Terakhir, Mieny punya saran nih buat temen-temen yang lagi semangat-semangatnya menulis.

“Bekarya itu dari hati, kuncinya cinta. Dan berusaha disiplin (baru saia coba), terus membuka diri aja. Jangan mati karena kritik tapi jangan pula gak mau dikritik,” katanya.

Yuk ah semakin semangat menulis. Tetap terbuka terhadap kritik, dan jangan patah arang dalam menulis. Siapa tahu bisa seperti Mieny yang sukses menulis dan juga bisa hidup dari menulis.

Oh iya buat yang ngefans ama Mieny siap2 patah hati ya, soalnya ternyata doi udah punya cowok. cowoknya penulis blog ini, hehe.. Walau belum pernah ketemu tapi yah jalani aja dulu, namannya jodoh nggak akan ke mana yah to? :D

1 komentar:

ada komentar? silakan tuliskan.. hatur nuhun
(kalo yg nggak punya blog pilih yang name/URL, URL-nya dikosongin aja, okay?)

Entri yang Diunggulkan

Pengalaman Cek Fisik Bantuan di Samsat Karawang Buat Perpanjang STNK

Halo guys, kali ini gw mau berbagi pengalaman mengenai cek fisik bantuan di Samsat Karawang. Jadi gini, sekarang gw tinggal di Jakarta. Tapi...